Read More >>"> Orkanois ((02) Menolong) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Orkanois
MENU
About Us  

“Mara! Kalau mau makan, lauknya di meja,” seru ibu Mar dari dapur.

“Ya, Bu.”

Malam yang dingin itu berhasil membuat setiap orang menekuk tubuhnya, seraya menarik selimut di atas kasur. Tidak bagi Mar, ia sama sekali tidak merasa kedinginan, ia hanya diam tersenyum, berbaring di atas kasur sambil memandangi tangan kirinya yang masih ada bercak darah dari kejadian sore tadi. Di kamar polosnya hanya ada poster harimau mengaum, menempel di pinggir gantungan seragamnya, dan sebuah laptop menyala di atas meja belajar, sedang memutar video dari sebuah channel Youtube.

“Ada banyak orang hilang secara misterius, puluhan … atau bahkan ratusan. Yang uniknya, mereka rata-rata adalah kriminal.”

“Apa Mara habis mukul orang lagi?” tanya ibunya yang berwajah sayu, dengan rambut pendek diikat ke belakang, berdiri di dekat pintu kamar dengan mengenakan daster biru sederhananya.

“Nggak kok!” Sontak ia menurunkan tangan. “Malam ini makan apa?” tanya Mar sambil menutup laptopnya.

“Hmm. Sayur jamur sama gorengan tempe.”

Segera ia pergi ke dapur, menghampiri meja makan, dan duduk di kursi yang terbuat dari kayu, lalu melahap masakan ibunya tersayang.

Sambil membawakan segelas air bening untuk anaknya, ibu berkata, “Ibu tahu, setiap kali Mara mukul orang, pasti kamu mandangin tangan kirimu.”

Mar berhenti mengunyah dan menanggapi, “Mara rasa, si penindas udah waktunya dapat balasan. Mara gak tahan lihat mereka yang jelas-jelas nampilin ego sama kesombongan di depan Mara.”

“Bukan, bukan gitu caranya, Mar. Ayahmu nggak mau kekuatanmu dipakai untuk itu,” bantah ibu.

“Terus kenapa bukan Ayah langsung yang ngelarang? Ke mana dia, Bu?!? Kenapa Ayah hilang gitu aja tanpa jejak apa pun? Udah hampir 3 tahun Ayah hilang. Aku harap kalau muncul lagi ... hanya tinggal nama,” sentak Mar.

“Mara! Ibu juga tahu, bukan kamu aja yang ngerasa sedih. Ibu juga sedih atas hilangnya ayahmu,” balas ibu.

Setelah meneguk segelas air, Mar membawa sepedanya yang terparkir di depan pagar dan pergi entah ke mana. Mungkin ia tak tahan jika malam ini diisi dengan obrolan tentang kehilangan ayahnya. Ia kayuh sepedanya menyusuri jalan dengan hamparan sawah yang luas di sisi kanan-kirinya. Pandangan kian gelap, karena malam itu tidak disapa oleh rembulan dan tanpa sedikit pun penerangan dari lampu jalan, begitulah lingkungan tempat tinggalnya. Jarang sekali kendaraan melewati daerah ini, jika sudah lewat dari jam 9 malam, walau 4 km ke depan sudah bisa bertemu dengan jalan raya. Ia kayuh pedalnya perlahan sambil menikmati udara malam yang segar. Kesendirian, kegelapan, dan kesunyian malam tidak membuatnya takut sama sekali. Justru ia merasa lebih damai dengan suasana seperti ini.

Akan tetapi suasananya terganggu, ketika tiba-tiba ia mendengar, “Tolong! Tolong!” Suara teriakan perempuan di ujung jalan yang berjarak sekitar 100 meter di depannya. Sontak Mar mengayuh sepedanya lebih cepat menuju sumber suara.

Setibanya di sana, ia membanting sepedanya dan tanpa pikir panjang langsung melompat ke arah dua orang pria berpakaian gelap dan bermasker, sedang menarik paksa perempuan itu untuk naik ke sepeda motornya. Ia menarik dan menendang dengan cukup keras kedua pria tersebut, untuk memisahkan mereka jauh dari korban.

“Cepat bawa sepedaku dan pergi dari sini!” teriak Mar membelakangi perempuan yang berhasil ia selamatkan. Perempuan itu pun pergi.

Seperti biasa, Mar memukul mereka dengan tangan kiri hingga berkali-kali, bahkan ia tertawa dan terlihat menikmatinya. Namun Mar lengah, salah seorang dari mereka berhasil lepas dan menancapkan pisau di pundak Mar. Setelah menginjak pria A hingga tak bisa berkutik, perlahan ia menghampiri pria B yang menusuknya tadi, seraya mencabut sebilah pisau yang tertancap di pundaknya. Tubuh pria B seolah ditarik mundur, karena ketakutan melihat Mar perlahan mendekatinya dengan senyuman.

“Sakit itu bukan ditusuk oleh pisau kecil ini. Sakit itu, ketika ngelihat ekspresi ibumu yang sedih waktu melihat anaknya tumbuh besar menjadi penjah–” belum selesai Mar berucap. Tiba-tiba saja kepala dari pria B menggelinding dan menyentuh kaki Mar.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Eye
3      3     0     
Action
Hidup sebagai anak yang mempunyai kemampuan khusus yang kata orang namanya indigo tentu ada suka dan dukanya. Sukanya adalah aku jadi bisa berhati-hati dalam bertindak dan dapat melihat apakah orang ini baik atau jahat dan dukanya adalah aku dapat melihat masa depan dan masa lalu orang tersebut bahkan aku dapat melihat kematian seseorang. Bahkan saat memilih calon suamipun itu sangat membantu. Ak...
FIGURE 09
32      12     0     
Fantasy
FIGURE.. sebuah organisasi yang memberikan jasa agen mata-mata atau pembersihan dunia daripara sampah yang terus memakan uang rakyat. bahkan beberapa raja dan presiden tersohor memiliki nomor bisnis mereka. seseorang yang sudah menjadi incaran para agen Figure, pasti akan berakhir pada kematian atau penjara seumur hidup, itu pun masih ringan karena biasanya sang pemakai jasa menginginkan mereka h...
Cute Monster
3      3     0     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
Finding Home
3      3     0     
Fantasy
Bercerita tentang seorang petualang bernama Lost yang tidak memiliki rumah maupun ingatan tentang rumahnya. Ia menjelajahi seluruh dunia untuk mencari rumahnya. Bersama dengan rekan petualangannya, Helix si kucing cerdik dan Reina seorang putri yang menghilang, mereka berkelana ke berbagai tempat menakjubkan untuk menemukan rumah bagi Lost
Code: Scarlet
178      40     0     
Action
Kyoka Ichimiya. Gadis itu hidup dengan masa lalu yang masih misterius. Dengan kehidupannya sebagai Agen Percobaan selama 2 tahun, akhirnya dia sekarang bisa menjadi seorang gadis SMA biasa. Namun di balik penampilannya tersebut, Ichimiya selalu menyembunyikan belati di bawah roknya.
Nyanyian Laut Biru
22      10     0     
Fantasy
Sulit dipercaya, dongeng masa kecil dan mitos dimasyarakat semua menjadi kenyataan dihadapannya. Lonato ingin mengingkarinya tapi ia jelas melihatnya. Ya… mahluk itu, mahluk laut yang terlihat berbeda wujudnya, tidak sama dengan yang ia dengar selama ini. Mahluk yang hampir membunuh harapannya untuk hidup namun hanya ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan mahluk penghuni laut. Pertentangan ...
Black Roses
373      60     0     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Ballistical World
143      24     0     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Gloomy
1      1     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
Gue Mau Hidup Lagi
4      4     0     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?