Read More >>"> A Perfect Clues (#15 Final Destination) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - A Perfect Clues
MENU
About Us  

chapter 14: Duo Twins Duel

silakan buka akun wattpad asta12di saya

 

Chapter 15: The Final Destination


"Chester dan Cheryl, kami datang untuk menyelamatkan kalian."


     Sebelum aku sempat memahami apa yang sebenarnya sudah terjadi, satu pertanyaan Chester sudah terlontar ke udara, "Siapakah diri kalian sebenarnya?"


     Kemudian disusul oleh suara lirih Cheryl, "Hei, kalian sama persis! Apa hubungan kalian dengan mereka?"


     Sebelum aku sempat menangkap sosok-sosok kepada siapakah mereka bertanya, komentar Chester 'bergaung' dengan kombinasi rasa aneh dan heran, "Bagaimana mungkin bisa ada dua pasangan kembar yang begitu identik?"


     "Aku jadi tidak mengerti dengan semua ini," Cheryl spontan mengeluh.


     Seorang pemudi melangkah memasuki wilayah yang bisa ditangkap oleh kamera pengawas. Betapa kagetnya aku—itu Chloe!


     "Tujuan kami datang ke sini untuk menghentikan pembunuhan yang bisa terjadi..."


     Perkataan sosok Chloe itu terpotong oleh melesatnya sosok Chloe lain dari arah samping untuk menyerang dirinya. Ada dua Chloe! Apa aku tidak salah lihat?


     Chloe yang terpotong kalimatnya berhasil mengantisipasi. Ditepisnya sang 'kembaran' dengan telak. Eh tunggu dulu, mungkinkah mereka kembaran? Atau justru hasil kloning?


     Sambil bertepuk tangan, Cheryl bersorak, "Bagus! Itu juga pembalasan untukmu karena telah membunuh Christevan!"


     "Mereka memang harus dibunuh demi keselamatan kalian serta kebaikan semesta," kata Chloe yang ternyata memegang senjata aneh melanjutkan. "Poin terakhir yang kusebut artinya tidak boleh ada satu orang pun di semesta yang berhasil melihat dirinya dari dunia lain."


     "Kalian berasal dari portal itu," ucapan Chester berikutnya makin membingungkan diriku. Ditambah lagi suara erangan Chelsea dari wilayah ruangan lain yang tidak tertangkap kamera pengawas.


     "Bagus Chelsea, kau berhasil mengatasi dirimu yang dari dunia ini," puji Chloe, sebelum kembali diserang oleh sosok kembaran atau mungkin hasil kloningnya sendiri. Ah, jalan pikiranku jadi tidak keruan—aku belum mengerti semua ini!


     "Sialan!" umpat Chloe marah yang dalam cekikan sosok lain dirinya, sebelum meludahi wajah sang lawan. Tentu saja, pacarku yang jahat itu dilemparkan sejauh mungkin sebagai balasannya. Dan aksi ini memancing Cheryl untuk melangkah ke arah yang kembali di luar jangkauanku sambil berseru, "Terimalah pembalasan langsung dariku untuk kematian Mama Lynn dan Christevan!"


     "Minggir Cheryl! Minggir!" bentak Chelsea sang jagoan dari sudut lain yang juga di luar pengawasan kamera. 


     Rupanya Cheryl tidak bisa mengontrol emosi karena kemudian terjadi keributan dari serangkaian suara hasil benturan fisik dan erangan. Keempat suara manusia yang saling menabrak, menindih, dan bertumpuk.


     "Cukup Cheryl! Biarkan mereka menuntaskan tugasnya!" bentakan Chester akhirnya meredam semua itu. Langsung hening dalam sekejap.


     Sesaat kemudian, terdengar lesatan lembut sebuah bunyi misterius. Bunyi yang belum pernah kudengar sebelumnya.


     "Akhirnya, selesailah sudah. Tamat riwayatmu, jahanam. Sekarang masalahnya, aku tak tega membunuh diriku dari dunia ini."


     "Bilang saja kalau kau meminta diriku yang mengeksekusinya," komentar Chloe yang masih berdiri di posisinya semula.


     "Tunggu dulu," Chester buru-buru mencegahnya. "Chelsea jahat itu toh sudah dalam keadaan pingsan juga. Kalian datang dari portal berpendar di situ kan?" diulangi lagi pertanyaannya yang tadi sambil menunjuk tembok seberang dari lokasi terhempasnya Cheryl.


     "Iya benar," sambar Chelsea sang penyelamat menjawab. "Kami berdua ini pasangan pengelana ruang dimensi. Semesta kita ternyata punya banyak dimensi paralel yang bisa saling terhubung oleh portal. Kalian juga ada di dunia kami sebagai pasangan kembar, hanya saja bukan dari keluarga yang sama. Jalan hidup diri kita di setiap dunia itu pasti juga berbeda-beda."


     "Aku tidak percaya ini—di luar logika sebagai...," tiba-tiba saja Chester sudah kehilangan kesadaran. Berikutnya sudah bisa kau tebak. Cheryl berusaha menyadarkan laki-laki kembarannya itu.


     "Cheryl, kami juga mendeteksi kehadiran sosok lain di rumah ini. Akan tetapi kami tidak bisa menemukan bukti fisiknya," ungkap Chloe yang juga menuntut penjelasan dari putri bungsu Brandon Cherlone itu.


     "Apa maksudmu itu diriku?" akhirnya aku berbicara juga.


     "Siapa kau?" tanya Chloe mendadak waspada sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. "Kenapa kau tidak terlacak sepenuhnya oleh perangkat kami?" pandangan sepasang matanya berkeliling mencari-cari sosok yang mendadak menyahut.


     "Aku Christevan yang sekarang menjadi sosok komputer rumah ini. Tentu saja semua kamera pengawas di sini menjadi indera penglihatanku. Tadinya aku juga seorang manusia yang hidup normal seperti kalian semua. Takdir mempertemukanku dengan pasangan Chloe dan Chelsea jahanam itu. Awalnya mereka memang orang baik, hanya saja terpaksa menekuni sebuah bidang kejahatan akibat masa lalu yang kelam. Lalu... pokoknya, singkat cerita, Chloe membunuhku dengan motivasi dendam sekaligus posesif cintanya padaku. Memang, dulu kami sempat pacaran."


     "Maafkan perlakuan sosokku yang di dunia ini, Christevan. Dia sungguh telah banyak berkontribusi atas betapa terlukanya dirimu. Aku turut menyesal."


     "Tidak apa, Chloe. Aku jadi sudah terbiasa mendapatkannya..."


     "Jangan jadi meratapi nasibmu, Stevan," tak kusangka Cheryl memotong kalimatku. "Apa kau tidak ingin tahu jawaban hatiku selama ini?"


     "Oh sungguh menarik sekali kisah cinta di dunia ini," komentar Chelsea, sebelum mengajak sang kakak, "Ayo, kita selesaikan misi di dimensi lain lagi."


     "Misi kita di sini belum tuntas, Chelsea. Biarkanlah Cheryl dan Christevan menyelesaikan momen perpisahan milik mereka dulu."


     Spontan Cheryl menengok padanya, "Apa maksudmu dengan perpisahan?"


     "Apa kau ingin kalau suatu saat rumah ini ditemukan dengan berbagai mayat di dalamnya? Kau juga mau Christevan merana sendirian entah sampai kapan?"


     "Jadi kau ingin menghancurkan tempat ini?" tanya Chester yang langsung menangkap maksudnya. Rupanya dia sudah siuman.


     "Tentu saja. Kami juga tidak ingin sampai ada jejak yang akan bisa merugikan masa depan kalian berdua. Apa jadinya kalau sampai semua yang terjadi di rumah ini terbongkar semasa kalian masih hidup, Chester dan Cheryl?"


     "Itulah tujuan akhir kami ke sini," sambung Chelsea mantap. "Apa final destination kalian sebenarnya ke rumah ini?" tanyanya pada si kembar Cherlone.


     "Kami ke sini untuk mencari keberadaan ibu kandung yang bernama Lynn Farrel. Ternyata sudah bertahun-tahun lamanya menghuni lemari pendingin itu," jawab Chester dengan telunjuk mengarah pada lokasi yang dimaksud. Nada suaranya dipenuhi kegetiran.


     "Jadi ibu kandung kalian juga menjadi korban kebiadaban mereka. Maka kami wajib menghancurkan tempat ini tanpa bekas atau jejak apa pun yang bisa dilacak oleh pihak berwenang di sini," sahut Chloe. "Pergilah selagi..."


     Cheryl memotong ucapan Chloe dengan fakta lain, "Ada korban mereka lainnya yang juga berada di rumah ini. Sosok Christevan yang menjadi sistem komputer rumah menjadi korban pembunuhan Chloe, dan mereka menyembunyikan jenazahnya di balik tembok bata di lantai atas."


     Setelah terdiam untuk sesaat dalam kesedihan, dia meneruskan, "Dua orang yang paling berarti bagiku, karena aku pernah satu sekolah virtual dengan Christevan. Tidak hanya pertemanan saja, aku juga memendam rasa suka padanya."


     Mendengar itu, tanpa bicara apa-apa lagi, spontan Chester segera berlari menghampiri sang kembaran dan langsung memeluknya dengan sangat erat. "Aku mengerti perasaanmu, Cher," katanya dalam desah.

 

Dikarenakan oleh rentang jeda yang sangat jauh dari biasanya antara chapter 14 dengan chapter 15, maka mulai chapter inilah A Perfect Clues hadir di 2 platform sekaligus, yaitu di Wattpad dan di TinLit sini.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Senja (Ceritamu, Milikmu)
5      5     0     
Romance
Semuanya telah sirna, begitu mudah untuk terlupakan. Namun, rasa itu tak pernah hilang hingga saat ini. Walaupun dayana berusaha untuk membuka hatinya, semuanya tak sama saat dia bersama dito. Hingga suatu hari dayana dipertemukan kembali dengan dito. Dayana sangat merindukan dito hingga air matanya menetes tak berhenti. Dayana selalu berpikir Semua ini adalah pelajaran, segalanya tak ada yang ta...
Teman Khayalan
9      2     0     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?
Wanna Be
36      14     0     
Fan Fiction
Ia dapat mendengar suaranya. . . Jelas sekali, lebih jelas dari suara hatinya sendiri. Ia sangat ingin terus dapat melihatnya.. Ia ingin sekali untuk mengatakan selantang-lantangnya Namun ia tak punya tenaga sedikitpun untuk mengatakannya. Ia sadar, ia harus segera terbangun dan bergegas membebaskan dirinya sendiri...
Mengejarmu lewat mimpi
9      3     0     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
Chloe & Chelsea
86      16     0     
Mystery
30 cerita pendek berbentuk dribble (50 kata) atau drabble (100 kata) atau trabble (300 kata) dengan urutan acak, menceritakan kisah hidup tokoh Chloe dan tokoh Chelsea beserta orang-orang tercinta di sekitar mereka. Menjadi spin off Duo Future Detective Series karena bersinggungan dengan dwilogi Cherlones Mysteries, dan juga sekaligus sebagai prekuel cerita A Perfect Clues.
Ternyata...
5      5     0     
Short Story
Kehidupan itu memang penuh misteri. Takdir yang mengantar kita kemanapun kita menuju. Kau harus percaya itu dan aku akan percaya itu. - Rey
SarangHaerang
15      8     0     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
Words Unsaid
2      2     0     
Short Story
For four years, I haven’t once told you my feelings. There are words still unsaid that I have always wanted to tell you.
Bait of love
13      3     0     
Romance
Lelaki itu berandalan. Perempuan itu umpan. Kata siapa?. \"Jangan ngacoh Kamu, semabuknya saya kemaren, mana mungkin saya perkosa Kamu.\" \"Ya terserah Bapak! Percaya atau nggak. Saya cuma bilang. Toh Saya sudah tahu sifat asli Bapak. Bos kok nggak ada tanggung jawabnya sama sekali.\"
SAMIRA
3      3     0     
Short Story
Pernikahan Samira tidak berjalan harmonis. Dia selalu disiksa dan disakiti oleh suaminya. Namun, dia berusaha sabar menjalaninya. Setiap hari, dia bertemu dengan Fahri. Saat dia sakit dan berada di klinik, Fahri yang selalu menemaninya. Bahkan, Fahri juga yang membawanya pergi dari suaminya. Samira dan Fahri menikah dua bulan kemudian dan tinggal bersama. Namun, kebahagiaan yang mereka rasakan...