Read More >>"> Batagor (Menu tawa hari ini)
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Batagor (Menu tawa hari ini)
MENU
About Us  

Panggil saja dia, Dodong. Ini kisah dia saat dia masih kelas 1 SD. Saat itu dia masih sangat kecil, polos, lugu, dan tentu saja menggemaskan. Lalu bagaimana mungkin dia bisa bersikap memalukan?

Sore itu, aku dan teman-teman sedang asik bermain. Memainkan permainan yang biasa kami mainkan disetiap sore hari. Seperti bermain petak umpet, bom-boman, lompat tali, dan sodoran

Kami duduk-duduk di tanah karena merasa lelah. Aku menyeka keringat di keningku sembari tertawa lebar melihat betapa kotornya kami saat itu. "Hah... setiap hari seperti ini, apa aku bisa bertambah tinggi?"

Siska tertawa, "Tergantung seberapa tinggi amalan baikmu di dunia"

"Aih dasar" 

Tiba-tiba Dodong yang duduk di barisan paling ujung menjadi yang pertama melihat penjual batagor keliling. "Ada Mamang batagor, ayo kita beli"

Aku yang kebetulan sedang lapar, praktis berdiri sambil menepuk pantatku yang kotor. Meskipun tidak peduli wajahku menjadi bagian paling kotor karena pencampuran keringat dan debu. "Aku mau minta uang dulu, kalian mengantre duluan saja, oke?" kataku pada teman-teman yang lain.

Mereka nampak berlari menghampiri penjual batagor dan berebut meminta jadi yang pertama. Aku yakin sekali mereka pasti sangat lapar.

Setelah meminta uang pada ibuku, segera aku berlari menuju penjual batagor dan menertawakan Nita yang saat itu malah beradu mulut dengan kakak laki-lakinya di sana.

"Mang Tarimah, aku beli batagornya tiga ribu yang pedas ya" teriakku pada Mamang batagor yang sudah aku dan teman-temanku kenal.

"Siap, Neng" balas Mang Tarimah. Kemudian pria yang sudah berumur 40 tahunan itu memberikan satu bungkus batagor pada kakak laki-laki Nita. "Nah, ini punya Ebi"

"Aduh, aku sudah tidak sabar mau makan batagornya" aku mengeluh sembari memperhatikan bagaimana nikmatnya Ebi memakan batagor di hadapan kami.

Setelah beberapa detik Mang Tarimah memberikan bungkus batagor kedua kepada Siska. Aku melihat temanku yang bermata sipit itu tersenyum cerah saat menyerahkan uang yang harus ia bayar.

"Eh, Ebi" celetuk Dodong.

Aku, Siska, Nita dan tentu saja Ebi yang namanya disebut menoleh bersamaan pada gadis itu.

"Kenapa, Dong?" tanya Ebi penasaran.

Dodong kecil melempar rambut yang menutupi keningnya cepat dan menatap Ebi dengan tajam. "Kamu, kan sudah dapat batagornya, kenapa masih di sini?"

"Ya karena--"

"Oh.. kamu cinta sama aku ya? iya, kan?" tanya Dodong cepat dan terkesan menyudutkan.

Setelahnya kami, termasuk Mamang batagor tertawa bersamaan mendengar kalimat Dodong. Sementara temanku yang baru saja mengira Ebi menyukainya itu masih saja senyum-senyum dengan manis.

"Hahah... percaya diri sekali kamu, Dong?" ujar Siska menepuk-nepuk bahu Dodong.

Ebi hanya tertawa sesekali lalu menikmati batagor miliknya. 

"Dodong... Dodong... masih kecil tahu apa soal cinta?" tanyaku padanya.

Dodong menunjukkan cengiran lebar dan berkata, "Seperti di film-film. Semisal ada cowok yang deketin kita, itu berarti dia cinta sama kita. Jadi, ya Ebi itu cinta sama aku, buktinya dia masih di sini nungguin aku"

"Cie... cie..." koor aku, Nita, dan Siska.

"Bocah sableng" kekeh Ebi.

Dan percayalah, di umur Dodong yang sudah 15 tahun ini, ia selalu malu jika aku membahas lagi ceritanya yang lucu itu. Apalagi kalau dia bertemu dengan Ebi, Dodong mendadak bingung akan diletakkan dimana wajahnya itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Teenager’s Diary
4      4     0     
Short Story
Kata orang, masa muda itu masa yang indah. Masa muda juga menempati masa terindah di benak orang, contohnya ketika kita berani memimpikan sesuatu yang belum tentu terjadi atau mungkin tidak terjadi. Ini adalah sedikit kisah masa mudaku, kisah yang akan terkenang sebagai bagian perjalanan hidupku.
Over panik
3      3     0     
Short Story
Kalian semua pasti pernah merasakan yang namanya panik. Gara gara kepanikan yang tidak terkontrol menciptakan perilaku yang kurang wajar.
Motor yang tertukar
4      4     0     
Short Story
Lalu, punya siapaaa inii
Pak Pemeriksa Tiket
3      3     0     
Short Story
jangan panik karena itu dapat membuat kepercayaan orang-orang menjadi setengah-setengah
Bulan Dan Bintang
31      16     0     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
JEPANG
3      3     0     
Short Story
cerpen ini dibuat dengan persetujuan dari orang orang yang terlibat.
Secret Melody
23      8     0     
Romance
Adrian, sangat penasaran dengan Melody. Ia rela menjadi penguntit demi gadis itu. Dan Adrian rela melakukan apapun hanya untuk dekat dengan Melody. Create: 25 January 2019
Hilang dan Pergi
3      3     0     
Short Story
“iki gratis ta pak?”, “yo wes gratis”.
Lempar Kentut Sembunyi Pantat
3      3     0     
Short Story
”Kentut itu lebih kejam daripada pembunuhan.” Bener. Ibarat makan lalapan, kentut adalah petai. Enak, tapi setelahnya jadi petaka bagi orang-orang di sekeliling.
Mobil Baru
3      3     0     
Short Story