\"Ya terserah Bapak! Percaya atau nggak. Saya cuma bilang. Toh Saya sudah tahu sifat asli Bapak. Bos kok nggak ada tanggung jawabnya sama sekali.\"
Read More >>"> Bait of love (Prolog ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bait of love
MENU
About Us  

Tik tok tik tok.

Perempuan berambut sebahu menatap jam dinding kamarnya. Jantung terus menerus berdentam-dentam. Jemari kakinya menghentak-hentak kecil di lantai. Raut wajahnya tegang. Dia berulang kali mendengus kesal sembari menatap detik yang telah berubah menjadi menit. Jarumnya berputar-putar, berdetak-detak cepat, sama seperti jantungnya yang tidak terkontrol detaknya.
Sampai akhirnya, saat satu hari telah berlalu, tepat pukul 1 pagi, perempuan itu langsung keluar dari kamar. Suasana malam terlihat begitu senyap. Lampu terasnya nampak remang. Lampu jalanan depan malah tidak menyala. Dia takut sebenarnya untuk melajukan kakinya keluar dari rumah, tetapi hatinya cukup di gandrungi perasaan bersalah. Jadi, mau tak mau perempuan itu mengeluarkan motornya, melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan Surabaya.

Beruntung hari ini, hari Sabtu. Jalanan tengah Kota Surabaya masih terlihat ramai dengan ratusan lampu jalan dan TV advertising yang selalu menyala sepanjang malam. Beberapa kendaraan juga masih terlihat cukup banyak, meskipun tidak seramai pada umumnya.

Dia berhenti tepat di gedung yang bertingkat ratusan dengan harga milyaran rupiah. Secepat kilat, Dia memarkirkan motornya di dalam basement, bergegas menuju lantai paling atas.

Lift terbuka kemudian, bersaman dengan lelaki bule Arab yang sedang kelabakan membawa beberapa barang belanjaan. Jujur Dia ingin menbantu, tapi apa daya, Dia sendiri juga sedang kebingungan pada masalahnya. Jadi, pintu lift tertutup rapat, meninggalkan bule Arab dengan puluhan kantong besar.

Tepat di kamar nomor 4050, Dia langsung menekan tombol angka yang telah Dia hafal di luar kepala. 

"Pak Gavian." Dia berseru, menerobos masuk begitu saja, kemudian duduk bersimpuh di depan lelaki yang sedang menatap layar TV berwarna hitam."Saya tahu ini terkesan mendadak. Tapi Saya mau jujur."

Kedua alis lelaki itu menyatu, keningnya ikut melipat."Kamu ngapain di Apartment Saya?."

"Ehm itu. . . Soal besok." Dia tergagap, kemudian mulutnya terlipat ke dalam. Jantungnya semakin berdetak cepat.

"Ara! Ini sudah malam. Besok kan kita ketemu juga. Bisa bahaya kalau keluarga Kita tahu Kamu di Apartment Saya, Ra."

Ara mendengus kesal . Dia menjambak rambut sebhunya dengan gigi bergemelatuk saking gemas. "Bapak! Saya kesini itu mau menyelamatkan masa depan Bapak!."

"Apasih?! Nggak usah ngaco! Masa depan Saya nggak jelas juga karena Kamu!" Gavian marah, matanya melotot lebar. Gerahamnya lebih mengeras dari Ara, menahan kemarahan yang hampir menguar.

"Nah itu Pak. Karena menyangkut masalah besok!" Ara berseru. Dia menarik nafasnya dalam-dalam.
"Pak Gavian! Saya minta maaf seribu kali, Pak. Sebenarnya Saya adalah pelaku  ngirim foto itu ke Bapak. Saya itu cuma jebak Bapak. Karena Saya gemas sama sikap Bapak. Apalagi Bapak mecat Saya tanpa sebab !" Jelas Ara dengan berkata terus menerus tanpa jeda, tidak memperdulikan raut wajah Gavian yang sudah kebakaran jenggot.

Ara menghela nafas lega pada akhirnya. Dia memejamkan matanya, lalu mengelus dadanya yang kembali berdetak normal.

"Jadi, Kamu jebak Saya? Dan Kamu baru mengatakannya sekarang, 8 jam sebelum kita akad nikah?" Tanya Gavian, dengan wajah tak mampu Ara gambarkan. Karena tanpa Ara duga, Lelaki itu malah tertawa, tergelak, terbahak, seakan-akan Ara sedang melucu.

Ara tentu mengangguk, tetapi Dia menggigit bibir bawahnya ketakutan jika tiba-tiba lelaki ini berubah beringas. Gavian masih tertawa, bahkan hampir lima menit dia tergelak. Oke. Ara bersiap-siap untuk berdiri, mengambil aba-aba jika andai lelaki di depannya mulai gila. Belum sempat Ara mengangkat kakinya, lelaki itu menggenggam lengan Ara. Tawanya terhenti. Terukir senyum tipis yang memanjang, mata yang menatap tajam Ara, lebih prahnya lagi, cengkraman Gavian semakin erat. Ara bahkan dapat merasakan kuku-kuku panjang Gavian menusuk ke dalam kulitnya.

"Bapak kalau mau menghukum Saya, boleh apapun. Asal jangan bunuh Sayalah Pak. Pake kayak gini." Ara meringis kesakitan

Kemudian, Gavian melepaskan lengannya kasar."Hukuman yang pantas buat Kamu bukan seperti itu, Sayang."

"Eh?"

Gavia menyandarkan bahunya di punggung sofa. "Kamu ingin tahu, Sayang?"

Ara mengerutkan kenungnya. Dia menjilat bibir bawahnya. Tangan kanannya menggenggam erat ujung kemeja yang Dia pakai.

Gavian mencondongkan tubuhnya ke depan. Jarak mereka semakin dekat. Ara juga merasakan hembusan nafas dari lelaki di depannya. Dia menegeuk ludahnya kelu, menjauhkan kepalanya dari Gavian. Tetapi lelaki itu mendekap bahunya, menariknya semakin dekat hingga mata Mereka beradu pandang.

Ara bisa melihat bibir Gavian yang memerah.

"Aku akan membunuhmu dengan menikahimu." Gavian tersenyum lebar, begitu licik, dan begitu sadis.

Ara kembali menelan ludahnya. Tubuhnya limbung, jatuh di lantai, pandangannya juga meremang. Oh tuhaaaan...

Percuma Ara menjelaskan jika pada akhirnya, Dia tetap menikah dengan lelaki Baby Hui berkepala botak. Seumur hidup Ara, tidak ada sebersit keinginan menikah dengan lelaki seperti ini. Botak, jahat, sadis, sok ganteng, kaum ekpatriat, tikus berdasi, aduhhh....

Neraka jahanam!

#####

Hallloo.. Boleh minta tolong baca cerpen Saya donggg. Sekalian, yang punya Akum Wattpad, bisa minta mampir ke akun Saya, Aresreva atau bca novel Baits of Love. Terima Kasih. 

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
ADA SU/SW-ARA
34      8     0     
Romance
Ada suara yang terdengar dari lubuknya Ada Swara....
The Story of Fairro
32      14     0     
Horror
Ini kisah tentang Fairro, seorang pemuda yang putus asa mencari jati dirinya, siapa atau apa sebenarnya dirinya? Dengan segala kekuatan supranaturalnya, kertergantungannya pada darah yang membuatnya menjadi seperti vampire dan dengan segala kematian - kematian yang disebabkan oleh dirinya, dan Anggra saudara kembar gaibnya...Ya gaib...Karena Anggra hanya bisa berwujud nyata pada setiap pukul dua ...
Girl, Undefined
3      3     0     
Humor
Everyone thought of Maggie Arlott as that vulgar, condescending and snobby rich kid at the back of class. Maggie would never be able to fit in a holy institution like Crossroads High. “Too overbearing, too despicable”, says Swett, a former desk mate. It got so bad that a typical misfit no longer seemed like one compared to her, and ocial groups of all stages of the ladder—Jocks, Nerds, the...
Memories The Series - Pandora Box
23      10     0     
Action
Kanaya, ahli forensik yang mengelilingi dunia hanya untuk mencari penjelasan dari setiap mimpi buruk yang hadir disetiap tidurnya. Hari-hari dilaluinya tanpa penjelasan yang pasti, langkahnya kini terhenti di kota SEOUL, tempat yang menorehkan setitik petunjuk. Dalam perjalanannya Kanaya terjebak dalam cinta yang membuatnya rapuh dan ingin menyerah. Park Minwo seolah menjadi magnet bagi Naya un...
Revealed
5      5     0     
Short Story
Pembunuh bayaran yang di tuduh melakukan pembunuhan yang tidak dia lakukan memutuskan untuk bekerja sama dengan detektif yang bertanggung jawab dengan kasus itu. Semuanya itu tidak dia lakukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk 'semuanya'.
Tak Segalanya Indah
3      3     0     
Short Story
Cinta tak pernah meminta syarat apapun
Sebuah Jawaban
3      3     0     
Short Story
Aku hanya seorang gadis yang terjebak dalam sebuah luka yang kuciptakan sendiri. Sayangnya perasaan ini terlalu menyenangkan sekaligus menyesakkan. "Jika kau hanya main-main, sebaiknya sudahi saja." Aku perlu jawaban untuk semua perlakuannya padaku.
SEPATU BUTUT KERAMAT "Antara Kebenaran & Kebetulan"
35      11     0     
Humor
Bukan sesuatu yang mudah memang ketika dalam hidup berhadapan dengan hal yang membingungkan, antara kebenaran dan kebetulan. Inilah yang dirasakan oleh Youga dan Hendi saat memiliki sebuah Sepatu Butut Keramat....
Once Upon A Time: Peach
10      5     0     
Romance
Deskripsi tidak memiliki hubungan apapun dengan isi cerita. Bila penasaran langsung saja cek ke bagian abstraksi dan prologue... :)) ------------ Seorang pembaca sedang berjalan di sepanjang trotoar yang dipenuhi dengan banyak toko buku di samping kanannya yang memasang cerita-cerita mereka di rak depan dengan rapi. Seorang pembaca itu tertarik untuk memasuki sebuah toko buku yang menarik p...
Teacher's Love Story
27      8     0     
Romance
"Dia terlihat bahagia ketika sedang bersamaku, tapi ternyata ia memikirkan hal lainnya." "Dia memberi tahu apa yang tidak kuketahui, namun sesungguhnya ia hanya menjalankan kewajibannya." Jika semua orang berkata bahwa Mr. James guru idaman, yeah... Byanca pun berpikir seperti itu. Mr. James, guru yang baru saja menjadi wali kelas Byanca sekaligus guru fisikanya, adalah gu...