Read More >>"> I N E O (1; A Kiss) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - I N E O
MENU
About Us  

"Seorang utusan dari Olisipo membawa berita kepada Kaisar Tiberius bahwa satu Triton (merman) telah terlihat dalam rupa mereka yang umum di gua-gua tertentu dan mereka sedang meniup kerang... Bagian tubuhnya yang menyerupai manusia masih kasar dan dipenuhi oleh sisik. Makhluk seperti ini sebelumnya pernah ditemukan di pantai yang sama. Ketika ia mati, suara bisik kesedihannya dapat terdengar hingga kejauhan. Dikutip dari buku Natural Histories karya Pliny the Elder, sang sejarawan Romawi."

"Udah?"

"Apanya?"

"Ngocehnya."

"Dek! Buku ini tuh seru tau! Apalagi bahas tentang makhluk mitologi dan peristiwa-peristiwa misterius di dunia! Lo harus baca ini buku Enigma!"

"Gue gak percaya sama hal-hal gituan, Buyung. Paling cuma konspirasiㅡ"

"Apa? Mau bilang konspirasi Wahyudi? Bosen tau gak nama Wahyudi disebut mulu. Ganti aja jadi konspirasi Buyung, seenggaknya bisa gue terima."

"Terserah lo deh!"

"Gak sopan ya lo ngomong ke kakak lo sendiri kayak gitu? Mana gue gak pernah lo panggil pake sebutan mas atau kak atau apalah. Berasa gak punya harga diri gue di depan lo."

"Bodo amat, yang penting gue cantik."

Seorang wanita bernama Choi Sora itu dengan percaya dirinya mengibaskan rambut panjangnya ke udara, membuat seorang laki-laki yang tengah bercengkerama dengannya itu ingin muntah.

Sudah menjadi keseharian Sora jika ia selalu berdebat dengan tingkah kakaknya yang kekanakan itu. Choi Byungchan, merupakan kakak kandung dari Choi Sora yang lahir dua tahun lebih awal dari dirinya.

Byungchan memang sangat tergila-gila dengan hal-hal yang tidak masuk di akal. Misalkan saja tentang keberadaan UFO dan Alien, lalu tentang Big Foot, kemudian tentang negara Atlantis yang hilang, lalu segitiga bermuda, kemudian sleep paralysis bahkan hingga ke mermaid. Bila sudah membahas tentang hal-hal misterius, makhluk-makhluk mitologi dan bahkan tak kasat mata sekalipun, Byungchan selalu menjadi antusias.

Adiknya itu paham jika kakaknya menjadi gila setelah berkuliah di jurusan sejarah, tapi ia tidak menyangka jika semakin hari isi otak kakaknya itu semakin tidak beres.

Pernah malam-malam ia melihat Byungchan tengah menatap ke arah langit sambil menggunakan teropong kecilnya untuk melihat apakah ada piring terbang yang lewat atau tidak, membuat kakaknya itu bahkan hampir semalaman tidak tidur hanya untuk menunggu kedatangan alien yang di dambakannya.

Eksperimen lainnya yang pernah dilakukan oleh Byungchan adalah mencoba untuk tidur telentang setiap malam, berharap agar ia bisa merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata yang akan menindih tubuhnya, karena ia ingin membuktikan bahwa fenomena sleep paralysis bukan semata-mata hanya karena faktor kelelahan, namun juga ada faktor makhluk tak kasat mata yang mendukungnya.

Kegilaannya dengan hal-hal aneh itu semakin menjadi-jadi ketika ia membaca info mengenai mermaid, membuatnya ingin segera melakukan pengamatan dengan pergi ke pantai untuk membuktikan jika mermaid memang benar-benar ada.

Byungchan ingin sekali mendapatkan bukti tentang fenomena dan makhluk misterius yang ada dalam buku yang selama ini ia baca, untuk kemudian ia sebarkan bukti-buktinya ke media agar namanya bisa terkenal, sebagai seorang penemu tentunya.

Byungchan ingin namanya dikenang sepanjang masa sebagai seorang penemu hebat, meskipun yang ditemukannya adalah hal-hal yang kurang masuk di akal bagi orang-orang yang memang skeptis dengan sesuatu yang tidak bisa di nalar atau di uji dengan ilmu pengetahuan.

Dan siang itu, Byungchan memang tengah asik membaca buku berjudul Enigma bagian kedua di kantin kampus bersama dengan adiknya, yang merupakan mahasiswi jurusan pariwisata. Mereka memang satu kampus, hanya saja letak fakultas mereka berjauhan.

Namun karena hari itu Sora tidak ada perkuliahan, membuatnya memilih untuk menemani kakaknya makan di kantin kampusnya, tentunya karena Byungchan tengah mentraktirnya. Jika tidak, bisa dipastikan Sora tidak akan mau datang ke kampus hanya untuk mendengarkan ocehan kakaknya itu.

"Sor?"

Sora hanya diam sambil tangannya memainkan sedotan pada gelas milkshake nya yang tinggal setengah. Namun matanya ia alihkan sejenak pada Byungchan yang duduk di hadapannya, meskipun ia terlihat sudah tidak minat lagi untuk terus mendengarkan ceramah Byungchan tentang makhluk mitologi kesukaannya itu.

"Habis ini ke pantai yuk. Mumpung lo juga lagi gak ada kelas."

"Ngapain?"

"Nguras air laut sambil renang bareng hiu, terus ngobrol santai sama lumba-lumba. Dasar bego! Ya buat nyari mermaid lah, kayak lo baru kenal sama gue aja."

"Males ah. Ujung-ujungnya juga lo gak akan nemuin putri duyung disana. Semua yang lo baca itu cuma mitos. Bisa makin gila kalo lo percaya. Eh tapi lo emang udah jadi gila sih, asli."

"Semprul! Gue masih waras dodol!"

Byungchan menyentil kening Sora dengan tangannya, membuat adiknya itu mengaduh kesakitan sambil menatap tajam pada kakaknya. Tidak mau kalah, Byungchan juga ikut menatap balik dengan tatapan maut miliknya, meskipun lebih terlihat seperti seseorang yang sedang menahan berak.

"Pfttt! Hahaha sumpah ya gue heran banget kenapa hooman sinting macam lo bisa ditakdirin jadi kakak gue. Dulu mama ngidam kentut babi kali ya pas mama hamil lo?"

"Ngatain gue lo? Kualat lo sama orang yang lebih tua! Kalo gak mau ikut, bayar sendiri aja dah makanannya, lagian gue juga bisa ke pantai sendirian."

Byungchan menutup bukunya sambil mendengus kesal, lalu ia hendak pergi dari kantin meninggalkan adik semata wayangnya itu, sebelum akhirnya tangan mulus milik adiknya tengah menarik tangannya.

Dengan mengedipkan mata berkali-kali hingga memasang wajah imut khas seekor anak anjing, Byungchan mendadak tertawa karena gemas dengan tingkah Sora.

"Jadi? Mau nemenin gue ke pantai?"

"Okelah. Kan yang nyetir ke pantai juga lo. Lumayan deh ntar sekalian gue mau liat matahari tenggelam sambil minum es kelapa muda."

Sora tersenyum kecut sambil memainkan lengan kakaknya. Sebenarnya ia mengiyakan ajakan Byungchan karena dirinya malas jika harus membayar makanan yang sudah ia pesan tadi. Mumpung Byungchan mau mentraktirnya dan mengajaknya ke pantai secara gratis, mengapa dirinya harus repot-repot menolaknya?

Biarkan saja Byungchan mencari mermaid sampai lumutan, lagi pula kakaknya itu memang sudah gila, jadi mau bagaimana lagi? Begitu kira-kira isi pikiran Sora saat ini.

"Gitu dong dek. Tugas lo lagian cuma nemenin gue aja. Lo mau guling-guling di pasir pantai atau bangun tenda di tengah laut ya silakan. Yang penting jangan ganggu gue waktu gue lagi fokus nyari keberadaan makhluk itu. Gue mau ngebuktiin kalo mermaid itu beneran ada. Dan jangan kaget lo kalo gue bisa nemu satu. Lo harus nyembah gue kalo omongan gue ini jadi kenyataan!"

'Sekalinya punya kakak kok ya gila banget gini sih? Kalo gue jual ke museum laku kagak ya makhluk sejenis dia? Lumayan bisa dipajang buat nambah koleksi museum.'

"Ya ya ya, jadi mau berangkat sekarang apa nanti Raden Mas Choi Buyung Byungchan Hadiningrat yang sangat saya hormati dan saya banggakan?"

"Sekarang dong adikku Choi Sora yang tersayang."

Sora hanya bisa merotasikan kedua matanya dengan malas tatkala Byungchan menarik tangannya untuk segera mengikutinya menuju tempat parkir. Sora sebenarnya sama sekali tidak bersemangat untuk menemani kakaknya itu, namun daripada ocehannya tidak selesai-selesai, jadi lebih baik ia ikuti saja keinginan anehnya.

Perjalanan ke pantai menempuh waktu selama hampir dua jam, dan dalam perjalanan, Sora terus saja memegang keningnya sambil berusaha menidurkan dirinya sendiri. Kepalanya terasa sangat pusing karena Byungchan terus saja mengoceh tentang makhluk-makhluk mitologi yang pernah ia baca, dan juga cerita mistisnya yang sepertinya hanya bualannya belaka.

Jika saja jatuh dari mobil tidak sakit, mungkin Sora akan memilih untuk menjatuhkan dirinya dari mobil saat ini juga. Namun untungnya ia masih sayang dengan nyawanya, sehingga ia hanya bisa menghela napas sambil menggaruk-garuk kaca jendela dengan tangannya karena kesal.

Dua jam telah berlalu, Sora pada akhirnya dapat bernapas lega karena mereka sudah tiba di destinasi mereka. Pantai dengan hamparan air yang berwarna biru bening itu langsung memenuhi indera penglihatan Sora. Terasa menyejukkan dan begitu menenangkan.

Dengan senyuman yang langsung terulas dari bibirnya, Sora segera berlari mendekat ke arah bibir pantai, meninggalkan Byungchan yang sedang bersiap-siap untuk melakukan pengamatan. Dengan menggunakan jubah khas detektif dan kaca pembesar di tangannya, ia berjalan menyusul Sora, membuat adeknya itu terkaget-kaget dengan penampilan aneh kakaknya.

"Dah ya, lo jalan-jalan sambil minum es kelapa muda aja sana. Gue mau jalan ke bebatuan di ujung pantai sana sambil mantau keadaan, siapa tau ada putri duyung lagi duduk di atas bebatuan."

"Iyaaaa, sana dah hush hush!"

Sora mendorong tubuh Byungchan agar segera menjauh darinya. Dan setelah kakaknya itu memulai aksinya, Sora lebih memilih untuk menikmati semilir udara sejuk dan juga suara deburan ombak pantai yang membuat segala penatnya hilang seketika.

Sebenarnya ia memang menyukai pantai, namun entah mengapa ia selalu merasa aneh bila datang ke tempat tersebut. Seperti ada sebuah kenangan yang terlupakan yang sampai ketika ia dewasa, ia tetap tidak bisa menemukan jawabannya.

Sambil melamun, ia terus berjalan menyusuri pantai sambil membiarkan ombak kecil yang terus mengenai kedua kakinya. Ia juga mengingat kenangan masa kecilnya ketika mengunjungi pantai bersama dengan kedua orangtuanya.

Hingga ia tidak sadar jika sebuah ombak besar tengah bersiap untuk menggulungnya, dan beberapa detik kemudian, dirinya benar-benar tergulung terbawa ombak pantai yang datang secara mengejutkan itu.

Sayangnya Byungchan tidak menyadari jika adiknya tengah tergulung oleh ombak, karena ia terlalu fokus menyusuri bebatuan di bagian ujung pantai sambil terus memanggil mermaid seperti ia sedang mencari kucingnya yang hilang.

Sora kini tenggelam dan tengah berada di bawah laut, hingga beberapa saat kemudian ia membuka matanya dan terkejut karena ia memang tidak bisa berenang. Dengan sekuat tenaga ia mengepakkan kedua tangan dan kakinya agar bisa menuju ke permukaan, namun usahanya itu sia-sia karena ia masih berada di tempat yang sama.

Sora mulai kesulitan bernapas dan hampir saja ia merasa jika dirinya akan mati karena tenggelam, namun sepasang tangan tengah mendekapnya dan langsung membawanya menuju ke permukaan.

Sora berusaha mengerjap-ngerjapkan pandangannya meskipun sedikit buram karena air laut, namun samar-samar ia bisa melihat jika kini ada seorang lelaki yang tengah menolongnya. Hingga kini keduanya sampai ke permukaan, dan Sora masih terpaku pada sosok lelaki yang masih menatapnya sambil memberikan senyuman yang terlihat sangat menawan.

'Oh My God! Ganteng banget! Kok gue jadi gak bisa kedip gini ya? Duh, jangan-jangan gue tersihirㅡ'

Lelaki misterius tersebut langsung mencium bibir Sora, membuat Sora membelalakkan kedua matanya sambil menahan napasnya. Beberapa detik kemudian Sora merasakan dirinya menjadi lemas, sebelum akhirnya ia kembali kehilangan kesadarannya.

💦

 

 

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
UnMate
34      26     0     
Fantasy
Apapun yang terjadi, ia hanya berjalan lurus sesuai dengan kehendak dirinya karena ini adalah hidup nya. Ya, ini adalah hidup nya, ia tak akan peduli apapun meskipun...... ...... ia harus menentang Moon Goddes untuk mencapai hal itu
Waiting
12      12     0     
Short Story
Maukah kamu menungguku? -Tobi
The War Galaxy
339      187     0     
Fan Fiction
Kisah sebuah Planet yang dikuasai oleh kerajaan Mozarky dengan penguasa yang bernama Czar Hedeon Karoleky. Penguasa kerajaan ini sungguh kejam, bahkan ia akan merencanakan untuk menguasai seluruh Galaxy tak terkecuali Bumi. Hanya para keturunan raja Lev dan klan Ksatrialah yang mampu menghentikannya, dari 12 Ksatria 3 diantaranya berkhianat dan 9 Ksatria telah mati bersama raja Lev. Siapakah y...
Shut Up, I'm a Princess
38      31     0     
Romance
Sesuai namanya, Putri hidup seperti seorang Putri. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Putri. Hidup bergelimang harta, pacar ganteng luar biasa, dan hangout bareng teman sosialita. Sayangnya Putri tidak punya perangai yang baik. Seseorang harus mengajarinya tata krama dan bagaimana cara untuk tidak menyakiti orang lain. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya...
Black World
61      44     0     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Azzash
12      12     0     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
Unending Love (End)
347      182     0     
Fantasy
Berawal dari hutang-hutang ayahnya, Elena Taylor dipaksa bekerja sebagai wanita penghibur. Disanalah ia bertemua makhluk buas yang seharusnya ada sebagai fantasi semata. Tanpa disangka makhluk buas itu menyelematkan Elena dari tempat terkutuk. Ia hanya melepaskan Elena kemudian ia tangkap kembali agar masuk dalam kehidupan makhluk buas tersebut. Lalu bagaimana kehidupan Elena di dalam dunia tanpa...
GEMINI
150      80     0     
Fantasy
Sang Raja tak terhentikan. Dia bermaksud menggunakan Blood Moon untuk menghidupkan istrinya dari kematian. Kehancuran total dipertaruhkan. Hanya keturunan asli kerajaan yang dapat menghentikannya. Namun, putra mahkota menghilang. Seorang gadis misterius muncul dan menyelamatkan nyawa putra mahkota tanpa tahu takdir mereka terkait. Siapa dia? Akankah gadis ini berperan penting untuk menghentik...
The Secret
9      9     0     
Short Story
Aku senang bisa masuk ke asrama bintang, menyusul Dylan, dan menghabiskan waktu bersama di taman. Kupikir semua akan indah, namun kenyataannya lain. Tragedi bunuh diri seorang siswi mencurigai Dylan terlibat di dalam kasus tersebut. Kemudian Sarah, teman sekamarku, mengungkap sebuah rahasia besar Dylan. Aku dihadapkan oleh dua pilihan, membunuh kekasihku atau mengabaikan kematian para penghuni as...
Akhir yang Kau Berikan
7      7     0     
Short Story
\"Membaca Novel membuatku dapat mengekspresikan diriku, namun aku selalu diganggu oleh dia\" begitulah gumam Arum ketika sedang asyik membaca. Arum hanya ingin mendapatkan ketenangan dirinya dari gangguan teman sekelasnya yang selalu mengganggu ia. Seiring berjalan dengan waktu Arum sudah terbiasa dengan kejadian itu, dan Laki Laki yang mengganggu ini mulai tertarik apa yang diminati oleh Arum...