Read More >>"> Woozi's Hoshi (Tiga) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Woozi's Hoshi
MENU
About Us  

Sekolah Menengah Pertama

Beberapa teman dekat memanggil Soonyoung dengan nama Hoshi, dan Ji Hoon dengan nama Woozi. Mereka sudah terlalu terbiasa mendengar kedua sahabat itu memanggil satu sama lain dengan nama ‘keren’ mereka. 

“Hoshi-Woozi!” Soonyoung memperkenalkan nama tim mereka dalam presentasi di kelas, membuat satu ruangan bersorak sementara Ji Hoon hanya bisa tertawa dan menunduk malu atas kelakuan Soonyoung. Si konyol Soonyoung selalu memperkenalkan nama ‘keren’ mereka dengan bangga, dan diam-diam Woozi menyukainya; meski ia selalu memukul lengan Soonyoung dan menunduk malu. Ji Hoon tidak akan pernah mengakui perasaannya. 

Tidak jauh berbeda dengan masa-masa di Sekolah Dasar, Soonyoung dan Ji Hoon masih menghabiskan hari-hari mereka bersama; meski keduanya seperti dua polar yang berbeda. Soonyoung yang mudah bergaul dan selalu bertindak konyol, dan Ji Hoon yang pemalu dan canggung, yang selalu bersikap serius. 

Masa Sekolah Menengah Pertama mereka akan segera berakhir, dan Ji Hoon kembali menemukan dirinya di kamar Soonyoung; masih dengan seragam sekolah mereka. 

“Soonyoung…” Ji Hoon berkata pelan, dan mendengar nama itu, Soonyoung segera mengalihkan pandangannya pada Ji Hoon. Ji Hoon hanya menggunakan nama ‘Soonyoung’ saat ia sedang serius. “Kau sudah memilih SMA-mu?”

Soonyoung terdiam, tidak yakin bagaimana harus menjawab pertanyaan Ji Hoon, “Mungkin… Bagaimana denganmu?”

Ji Hoon menghembuskan nafas panjang, “Seni… Aku ingin pergi ke sekolah musik.”

Soonyoung menatap Ji Hoon untuk waktu yang lama, menimbang-nimbang apakah ia harus mengeluarkan isi kepalanya, dan ia memutuskan untuk melakukan itu, “Orang tuamu setuju?”

Ji Hoon mengangkat bahu, “Entahlah. Tapi aku juga tidak peduli. Ini hidupku, ‘kan?” 

Tatapan Ji Hoon pada Soonyoung membuat Soonyoung tidak bisa bernafas, seakan dirinyalah yang menjadi penentu hidup Ji Hoon. Tetapi mungkin itu memang benar, karena bagi Ji Hoon, Soonyoung adalah tempatnya bersandar.

“Kau sudah mendaftar?”

Ji Hoon menggeleng pelan, “Besok…”

Soonyoung menganggukkan kepala. Ia meninggalkan laptop dan tontonannya, merangkak mendekat ke ranjang besar miliknya yang sudah dikuasai Ji Hoon sepanjang siang ini. Menepuk pelan punggung Ji Hoon, Soonyoung kembali mengeluarkan suaranya yang menenangkan, “Kau tau aku akan selalu mendukungmu ‘kan?”

Dan malam itu, di saat Ji Hoon akhirnya bisa kembali tidur nyenyak setelah menyerahkan semua keyakinannya pada Soonyoung, Soonyoung justru terjaga hingga subuh. Soonyoung yang belum pernah benar-benar memikirkan masa depannya itu kali ini benar-benar terpaksa berpikir keras; tidak hanya untuknya, tetapi juga untuk Ji Hoon. Mungkin Ji Hoon sudah melupakan janji mereka saat SD dulu; janji untuk selalu bersekolah di tempat yang sama, bahkan hingga bekerja di perusahaan yang sama, tetapi Soonyoung tidak pernah melupakannya. Soonyoung bahkan sangat serius dengan itu.

Seni… Soonyoung menyukai seni; ia menyukai musik, pertunjukan, dan… menari. Tetapi apakah itu adalah karir yang ingin ia tekuni? Soonyoung belum pernah berpikir tentang itu…

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kepercayaan sirna selamanya
493      354     2     
Short Story
kisah ini semoga bisa menginspirasi dan penulis berharap pembaca dapat mengambil hikmah dari cerpen tersebut secara tepat
Invisible Girl
9      5     0     
Fan Fiction
Cerita ini terbagi menjadi 3 bagian yang saling berkaitan. Selamat Membaca :) Jangan Lupa tinggalkan Like dan Komentar nya yaa :) Borahae
Bells Flower
2      2     0     
Short Story
Bella mendekati ibunya. Dia mencoba untuk melepaskan ikatan namun tak bisa. Mata sang ibu melotot dengan mulut terbuka, menatap tajam ke arah Bella. Mulut terbuka itu menyemburkan kunyahan kelopak bells flower ke wajah Bella. Bau menyengat dan busuk jadi satu. Seketika Bella bangun dari mimpinya.
My Last Moment
2      2     0     
Short Story
Will Nicole know what her parents' biggest lie to her is?
Eternal Sakura
3      3     0     
Short Story
\"Sampai jumpa tahun esok Hana...!! di hari yang sama, di musim semi ketika bunga Sakura mekar, kami akan mengunjungi mu lagi.......!!\"
If Only
5      4     0     
Short Story
Radit dan Kyra sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Hingga suatu hari mereka bertengkar hebat dan berpisah, hanya karena sebuah salah paham yang disebabkan oleh pihak ketiga, yang ingin menghancurkan hubungan mereka. Masih adakah waktu bagi mereka untuk memperbaiki semuanya? Atau semua sudah terlambat dan hanya bisa bermimpi, "seandainya waktu dapat diputar kembali".
Flashdisk
4      3     0     
Short Story
Ada yang aneh dengan flashdiskku. Semuanya terjadi begitu saja. Aneh. Lalat itu tiba-tiba muncul dan bergerak liar pada layar laptopku, semuanya terasa cepat. Hingga kuku pada semua jariku lepas dengan sendirinya, seperti terpotong namun dengan bentuk yang tak beraturan. Ah, wajahku! Astaga apalagi ini?
Nobody is perfect
73      20     0     
Romance
Pada suatu hari Seekor kelinci berlari pergi ingin mencari Pangerannya. Ia tersesat, sampai akhirnya ditolong Si Rubah. Si Rubah menerima si kelinci tinggal di rumahnya dan penghuni lainnya. Si Monyet yang begitu ramah dan perhatiaan dengan si Kelinci. Lalu Si Singa yang perfeksionis, mengatur semua penghuni rumah termasuk penghuni baru, Si Kelinci. Si Rubah yang tidak bisa di tebak jalan pikira...
Surat Kaleng Thalea
36      15     0     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
My LIttle Hangga
562      379     3     
Short Story
Ini tentang Hangga, si pendek yang gak terlalu tampan dan berbeda dengan cowok SMA pada umunya. ini tentang Kencana, si jerapah yang berbadan bongsor dengan tinggi yang gak seperti cewek normal seusianya. namun, siapa sangka, mereka yang BEDA bisa terjerat dalam satu kisah cinta. penasaran?, baca!.