Merindukan Masa Lalu
Mengeja namamu dalam bilik relung
yang tengah merindu kehadiranmu.
Pada masa lalu aku pernah menggandeng
erat tanganmu yang singgah dalam
kisahku walau hanya sementara saja.
Sekiranya kini perhatian lembut itu tak
lagi menyapa sukma yang penuh kelabu
tetapi tetap tersimpan rapat dalam memori rancu.
Saya pernah begitu terkesima akan pesonamu
apalagi ditambah bujuk rayu yang berhamburan
memanjakan rasa yang tersirat jua tersurat dalam kalbu.
Namun apa daya, kini semuanya harus hancur berserakan.
Kau semakin jauh dari pandang dan dengan segera
sepi menyerangku. Jelang lambaian terakhirmu,
hinggap kepedihan yang menyebabkan berlinangnya
air mata ke rona pipiku.
Seketika segalanya menjadi rumit,
maka gugur sudah impian untuk
bersatu dalam keabadian.
Sunyi sudah sangkut di telinga dan
patah sudah tergurat di hatiku.
Selamat tinggal senyum manis darimu
dan selamat datang luka yang tak terbasuh.
Kisah indah ini ternyata berakhir sendu sebab,
dentum jantungmu akibat jatuh hati t’lah lama berlalu.
16:14, Medan 28 April 2020