Bukan Prioritas
Buat apa aku memilikimu yang jikalau
gelap tiba, lagi-lagi hanya kepada cakrawala
aku bisa bercerita ; dan hanya kepada gumpalan
kapuk aku bisa bersandar kepala.
Untukmu yang selalu sibuk saja:
kamu kemana sih?
mungkin benar aku bukanlah prioritas utama.
Biarpun tentangmu selalu kuutamakan,
ternyata pahit ialah balasannya.
Kamu terus saja mengabaikanku bak angin lalu
tanpa mau bercerita apa, mengapa, dan bagaimana.
Apakah aku ini hanya beban di tilikanmu?
tersirat dengan jelas dari tutur gerak-gerikmu,
kamu tak suka berada dalam ikatan yang harus
saling bertukar kabar serta keluh kesah.
Tak mengapa ....
Biar aku yang menyerah saja.
Untukmu yang tak pernah punya waktu:
aku pamit ya.
16:04, Medan 29 April 2020