Read More >>"> Perceraian kontrak (Jejak pembunuh part 3) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perceraian kontrak
MENU
About Us  

Namun saat asapnya mulai menghilang, pembunuh misterius langsung masuk kedalam gudang tempat Yuan bersembunyi. Disana, pembunuh misterius itu terus saja memanggil nama Yuan, namun Yuan tetap diam dan bersembunyi.

"Ahhh sial!!! kemana si pecundang itu!?" ucap si pembunuh misterius.

"Kurang ajar, bisa-bisanya dia bilang aku pecundang! kalau begitu, rasakan ini!" Yuan langsung memanah bagian bokong si pembunuh misterius itu.

Panah itu mengenai tepat dibokong pembunuh misterius. Pembunuh misterius langsung murka dan juga kesakitan. Dan pada akhirnya ia pergi dari sana dan tidak memperdulikan Yuan.

Untuk kali ini Yuan masih diberikan kesempatan untuk hidup oleh yang diatas (Tuhan).Yuan langsung segera menghubungi Ryan dan memberitahukan kepadanya.

Ditempat Ryan...
Tampak Ryan dan yang lainnya masih bingung bagaimana cara supaya Calesthane percaya kepada mereka bahwa Elizabeth itu adalah pembunuh misterius yang menerornya selama ini. Calesthane sulit sekali diajak bicara, apalagi ia juga memiliki watak yang keras kepala. Sehingga itu sangat menyulitkan mereka.

"Bagaimana nih Ryan? sampai sekarang Calesthane masih diam, tidak bicara," ujar Berlia.

"Ya gak tahu, saya juga bingung harus berbuat apa supaya dia percaya," jawab Ryan.

Tak lama kemudian ponsel Ryan berbunyi. Ryan mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang meneleponnya.

"Who's calling? (Siapa yang menelepon?)," tanya Carl.

"Brother Yuan called me (Kak Yuan menelepon saya)," jawab Ryan.

"Pick up the phone, who knows we can get more information (Angkat telepon, siapa tahu kita bisa mendapatkan informasi lebih lanjut)," jawab Marcel.

Ryan mengangkat telepon dari Yuan. Teman-temannya serta yang lain mendengarkan pembicaraan Ryan meskipun memakai bahasa Indonesia, mereka sedikit mengerti bahasa Indonesia.

"Hmm... halo kak Yuan, kenapa?" tanya Ryan.

"Ryan, kamu harus baca chat saya sekarang! saya sherlock lokasi saya saat ini. Memang benar bahwa pembunuh misterius itu adalah Elizabeth, aku sempat merekam pembicaraannya denganku. Kalian cepat datang kesini untuk selamatkan Rick, Shane yang akan jadi korbannya," jawab Yuan.

"Ha? serius!? oke aku akan baca chat kakak. Oh ya kakak sekarang berada dimana?" jawab Ryan.

"Sekarang saya berada didalam gudang. Saya berusaha menyembuhkan luka tusuk, tapi yang paling penting saat ini adalah Rick dan Shane. Kalian harus selamatkan mereka!" ujar Yuan.

"Oke-oke, kita akan kesana! tunggu ya!"jawab Ryan.

Setelah itu Ryan mematikan teleponnya. Iapun langsung membuka chat dari Yuan dan ternyata benar, Yuan mengirimkannya rekaman suara serta sherlock lokasi nya saat ini.

Ryan dan yang lainnya mendengarkan rekaman suara itu. Andrea menerjemahkan bahasa China menjadi bahasa Inggris. Untung ada Andrea, jadi mereka semua kan bisa mengerti 😂😄

Calesthane langsung menatap kearah Ryan dan teman-temannya yang sedang mendengarkan terjemahan dari Andrea. Perlahan-lahan Calesthane mendekatinya dan ikut mendengarkan hingga rekaman suara itu habis.

"So the person I think is good is the enemy in the blanket? God, why did this happen (Jadi orang yang saya anggap baik adalah musuh dalam selimut? Tuhan, kenapa ini bisa terjadi)," ujar Calesthane sedikit sedih.

"Be patient, next time you have to be careful with your friends (Bersabarlah, lain kali Anda harus berhati-hati dengan teman Anda)," jawab Andrea sedikit menghibur Calesthane.

"Don't be sad anymore Calesthane, we are loyal here to be your friends (Jangan sedih lagi Calesthane, kami setia di sini untuk menjadi teman Anda)," jawab Carl ikut menghibur.

"All right, let's go to where Rick and Shane are. Their life currently threatened (Baiklah, ayo pergi ke tempat Rick dan Shane berada. Hidup mereka saat ini terancam)," ucap Lucky sambil memasukkan peluru kedalam pistol.

"Alright, let's go (Baiklah, ayo pergi)," ajak Ryan.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat Rick dan Shane berada saat disini.

Ditempat Rick dan Shane...
"Kita sudah tiga puluh menit berjalan, tapi belum menemukan lapangan tembaknya," ujar Shane.

"Hmm mungkin jaraknya jauh, ngomong-ngomong Yuan dan Elizabeth kemana ya? kok mereka hilang?" tanya Rick.

"Apa jangan-jangan mereka sedang dalam bahaya lagi?" jawab Shane.

"Ya sudah, gini aja. Kamu kearah kolam sana dan saya ke gedung situ mencari mereka berdua, oke," jawab Rick.

"Ya sudah, hati-hati ya Rick," jawab Shane.

Setelah itu mereka berdua berpisah ke tempat masing-masing. Rick ke gedung kosong sedangkan Shane ke kolam renang yang sudah kotor.

Shane berjalan mengelilingi kolam renang yang airnya sangat kotor sekali dan juga bau mayat.

"Hmm... padahal tempat ini awalnya rapi dan indah, tapi sekarang kotor dan bau akibat peledakan itu. Kasihan anak-anak dan orang tua yang jadi korban," ujar Shane.

"Kini kamu juga akan jadi salah satu seperti mereka!!!" ucap pembunuh misterius.

Shane langsung menghadap kebelakang dan terkejut saat melihat pembunuh misterius ada didepannya.

"Astaga, mau ngapain kamu kesini!?" tanya Shane, menodongkan senapannya.

"Kenapa? terkejut ya? aku senang bisa bertemu kamu. Aku boleh ya jadikan kamu sebagai salah satu pacarku," jawab pembunuh misterius.

"Tidak akan pernah saya menjadi kekasihmu. Mundur kamu! atau nyawamu akan terancam!" ancam Shane.

"Sudahlah kamu jangan bilang begitu, justru aku yang seharusnya bilang begitu. Ha..Ha..Ha.., rasakan kepedihan hidup ini," pembunuh misterius menembak Shane dan kembali memperlakukan Shane seperti korban-korban yang lainnya.

Kini tibalah Ryan dan kawan-kawan ditempat Rick sedang berada. Mereka pun membagi posisi. Andrea dan Lucky pergi ketempat Yuan berada. Lalu Calesthane, Ryan, Berlia, dan Carl pergi mencari Rick. Sedangkan Marcel, Chaiden, Darly, dan Glenn, pergi mencari Shane.

Mereka mulai berjalan kearah yang dituju. Ryan, Calesthane, Berlia, dan Carl berlari dengan kencang menuju arah gedung seperti yang ditulis dibalik foto.

"Let's run fast, I'm afraid something will happen to Daddy (Ayo lari cepat, aku takut sesuatu akan terjadi pada Ayah)," ujar Calesthane.

"Be patient Calesthane, we've run this fast (Bersabarlah Calesthane, kita sudah berlari secepat ini)," jawab Carl.

Hanya butuh waktu sepuluh menit, mereka berempat sampai di gedung yang dituju. Namun mereka harus membagi kelompok menjadi dua lagi supaya bisa kearah kanan dan kiri.

"There are two doors, on the right and left. We better divide it into 2 groups. Calesthane and Berlia go to the right, while Ryan and I go to the left (Ada dua pintu, di kanan dan kiri. Sebaiknya kita membaginya menjadi 2 kelompok. Calesthane dan Berlia ke kanan, sedangkan Ryan dan saya ke kiri)," ujar Carl.

"All right, be careful! Take care of yourself well! (Baiklah, hati-hati! Jaga diri baik baik!)," jawab Calesthane.

Setelah itu, Calesthane dan Berlia berlari menuju sisi kanan gedung. Sedangkan Ryan dan Carl sebaliknya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
BATAM HAIL BASKETBALL
274      146     0     
Action
Sekuel dari novel ANTOLOGIA (terbitan Intishar ©November 2018) dan ANKLE BREAKER: ORIGIN. ---------------- Aku tidak mengira, kemegahan Batam yang selama ini terbangun, adalah hasil kerja dua tangan yang seharusnya saling melawan, namun saling berjabat tangan demi suatu tujuan. Ada konspirasi antara pemerintah kota dengan Demiro The Forbidden Most Wanted yang mengendalikan sentralisasi berja...
Teman Khayalan
39      26     0     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?
Cazador The First Mission
96      56     0     
Action
Seorang Pria yang menjadi tokoh penting pemicu Perang Seratus Tahun. Abad ke-12, awal dari Malapetaka yang menyelimuti belahan dunia utara. Sebuah perang yang akan tercatat dalam sejarah sebagai perang paling brutal.
Cinta dalam Hayalan Bahagia
12      12     0     
Short Story
“Seikat bunga pada akhirnya akan kalah dengan sebuah janji suci”.
Without End
35      26     0     
Mystery
Di tahun akhir masa SMA nya, atas ajakan dari sahabat baiknya, ia ikut kencan buta dan bertemu dengan pria tampan dengan perilaku yang sangat sopan. Ia merasa bahwa pria tersebut memiliki sisi lain dan tak bisa tak menjadi tertarik, hingga mengantarkan dirinya sendiri terjebak ke dalam lubang yang ia gali sendiri. Kebahagiaan, ketakutan, perasaan terbelenggu, tercekik, sesak nafas, dan ha...
Kenangan Masa Muda
234      150     0     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
Meet You After Wound
10      9     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
Memories The Series - Pandora Box
46      33     0     
Action
Kanaya, ahli forensik yang mengelilingi dunia hanya untuk mencari penjelasan dari setiap mimpi buruk yang hadir disetiap tidurnya. Hari-hari dilaluinya tanpa penjelasan yang pasti, langkahnya kini terhenti di kota SEOUL, tempat yang menorehkan setitik petunjuk. Dalam perjalanannya Kanaya terjebak dalam cinta yang membuatnya rapuh dan ingin menyerah. Park Minwo seolah menjadi magnet bagi Naya un...
My X Idol
258      158     0     
Romance
Bagaimana ya rasanya punya mantan yang ternyata seorang artis terkenal? Merasa bangga, atau harus menutupi masa lalu itu mati-matian. Seterkenal apapun Rangga, di mata Nila ia hanya mantan yang menghilang ketika lagi sayang-sayangnya. Meski bagi Rangga, Nila membuat hidupnya berwarna. Namun bagi Nila, Rangga hanya menghitam putihkan hatinya. Lalu, apa yang akan mereka ceritakan di kemudian hari d...
SiadianDela
186      130     0     
Romance
Kebahagiaan hanya bisa dicapai ketika kita menikmatinya bersama orang yang kita sayangi. Karena hampir tak ada orang yang bisa bahagia, jika dia tinggal sendiri, tak ada yang membutuhkannya, tak ada orang yang ingin dia tolong, dan mungkin tak ada yang menyadari keberadaanya. Sama halnya dengan Dela, keinginan bunuh diri yang secara tidak sadar menjalar dikepalanya ketika iya merasa sudah tidak d...