Bagian 1: Kembali ke Akar
Dinda berdiri di depan rumah tua yang dulunya milik neneknya. Hawa nostalgia menyelimuti ketika ia melangkah masuk, disambut oleh aroma kayu lapuk dan debu. Saat membersihkan rumah, ia menemukan sebuah buku harian di bawah papan lantai yang sudah longgar.
Bagian 2: Rahasia Buku Harian
Buku harian itu milik Rangga, seorang pemuda desa yang dikenal pendiam. Isinya penuh dengan puisi dan catatan hariannya yang mencurahkan kesepiannya. Di halaman terakhir, ia menulis tentang "Senja di Bukit Menoreh"—tempat ia sering pergi sebelum menghilang.
Bagian 3: Penelusuran
Dinda penasaran dan memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh. Ia bertanya kepada warga desa, namun tak ada yang mau membicarakan Rangga. Beberapa bahkan terlihat takut. Seorang tetua desa akhirnya memberitahu Dinda bahwa Rangga hilang setelah insiden di bukit tersebut.
Bagian 4: Jejak di Bukit
Dinda pergi ke Bukit Menoreh dan menemukan pondok kecil yang tersembunyi di balik pepohonan. Di sana, ia menemukan lukisan-lukisan yang dibuat oleh Rangga. Salah satu lukisan menunjukkan seorang gadis kecil yang sedang memetik bunga—itu adalah Dinda kecil.
Bagian 5: Mengungkap Kebenaran
Dinda teringat saat kecil ia sering bermain di bukit itu bersama seorang anak lelaki yang pandai menggambar. Ia tak pernah tahu bahwa anak itu adalah Rangga. Melalui penelusuran lebih lanjut, ia menemukan bahwa Rangga pergi karena merasa dirinya tak diinginkan setelah keluarganya pindah secara paksa oleh pihak berwenang.
Bagian 6: Akhir yang Menghangatkan
Dinda menyadari bahwa Rangga meninggalkan jejak kenangan untuknya agar ia tak melupakan masa kecilnya. Ia memutuskan untuk menuliskan cerita ini sebagai penghormatan kepada Rangga. Melalui ceritanya, ia berharap kisah Rangga akan tetap hidup dan menjadi pengingat bagi orang-orang untuk tidak melupakan akar mereka.