Read More >>"> Blocked Street (Brighten Cave) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Blocked Street
MENU
About Us  

Mereka bersiap-siap untuk pergi ke Kota Slambeard naik kereta lagi. Mereka berterima kasih kepada kakeknya Mendra karena sudah memberi kamar gratis untuk mereka. Kakeknya Mendra berterima kasih kembali dan dia mengucapkan " Hancurkan Blackness Order." Dengan berbisik-bisik.

Mereka pergi ke stasiun Kota Cinkina. Tak lama kemudian, kereta menuju Kota Slambeard datang. Perjalanan hari itu tak begitu lama hanya 4 jam lamanya. Mereka kelaparan karena tadi pagi mereka tidak sarapan jadi mereka membeli camilan di kereta. Tapi Bisma tertidur karena semalam dia tidak bisa tidur.

4 jam berikutnya, mereka sampai di Kota Slambeard. Stasiunnya tak begitu besar karena Kota Slambeard bukan kota besar. Stasiunnya tak begitu ramai hanya mereka yang turun di stasiun itu. Kali ini mereka tidak menginap di penginapan atau hotel jadi mereka langsung ke Hutan Wicked dan mendirikan tenda disana.

Sebelum ke Hutan Wicked, mereka mampir ke restoran kecil untuk makan siang. Pelayan itu datang membawakan makanan mereka. Pelayan itu bertanya pada mereka.

" Kalian orang baru disini, ya?" Tanya Pelayan yang bernama Icha.

" Iya benar, bu. Kami mau pergi ke Hutan Wicked." Jawab Mendra.

" Apa? Hutan Wicked? Hutan itu berbahaya, nak. Kalian tidak boleh kesana karena ada gosip kalau ada pria masuk ke hutan itu dan pria itu hilang entah kemana sampai sekarang." Kata Pelayan Icha.

" Benarkah, bu?" Tanya Ricki.

" Iya benar. Rakyat disini percaya kalau di dalam Hutan Wicked ada sesosok makhluk bertubuh hitam dan bermata merah yang suka membunuh orang yang masuk ke hutan itu." Salah satu orang yang duduk di sebelah meja mereka memanggil Pelayan Icha. " Sepertinya ada yang meminta bantuanku. Itu saja yang dapat aku sampaikan dan terima kasih sudah mendengarkan."

" Terima kasih kembali, bu." Kata Mendra.

" Sepertinya gosip itu sudah mempercayai rakyat Kota Slambeard."

" Iya benar." Jawab Agni, Bisma, Ricki dan Candra.

" Siapa pria yang dia maksud oleh Pelayan itu?" Tanya Aryan.

" Itu hanya cerita karangan yang Brighten Brave buat agar tak seorang pun masuk ke Hutan Wicked." Mendra tersenyum.
Mereka pun menyantap makan siangnya.

Perjalanan ke Hutan Wicked sangatlah jauh. Mereka harus menaiki bis selama 30 menit. Hutan Wicked begitu rindang tapi hutan itu di tutup dengan pagar berduri. Mereka harus melompati pagar berduri itu. Mereka memasuki hutan yang rindang itu.

" Kak Mendra, Berapa jauh letak Brighten Cave itu?" Tanya Harris.

" Dari sini mungkin sekitar 3 jam tapi hari mulai gelap sebaiknya kita buat tenda disini." Kata Mendra.

Mereka berhenti di tengah hutan. Aryan dan Candra mencari kayu bakar, Harris dan Agni mencari air sedangkan Bisma, Ricki dan Mendra mendirikan tenda.

Tak lama kemudian, mereka sudah menyelesaikan tugas mereka. Mereka bernyanyi dan bercerita di sekitar api unggun. Tengah malam, mereka beristirahat di tenda masing-masing.

Paginya, Mereka membereskan tenda-tenda dan tak lupa mereka mengambil sampah. Mereka mulai berjalan menyusuri hutan untuk mencari Brighten Cave.

3 jam kemudian, Mendra menyuruh berhenti. Mendra melihat pohon yang begitu aneh bentuknya.

" Kita sudah sampai lihat batu besar yang diselimuti tanaman itu!" Seru Mendra. Mereka berjingkrak-jingkrak karena senang. " Ayo kita dekati!"

Di luar gua itu di kelilingi semak-semak. Gua itu diselimuti tanaman bunga yang bewarna merah.

" Bagaimana cara mencari pintu masuk itu?" Tanya Harris.

" Kau lihat bunga itu! Ada berwarna biru dan putih itu berarti dibalik bunga itu adalah letak dari kunci masuk dari Brighrten Brave." Jawab Mendra.

Ricki dan Candra mengambil bunga itu dan memasukannya belati yang diambil Agni di dalam tasnya kedalam sebuah lubang memanjang. Dan terbukalah sebuah pintu gua dengan sendirinya. Gua itu begitu gelap tapi tidak ada hewan pun yang masuk. Mereka mengambil senter masing-masing.

Didalam gua itu ada sebuah tangga yang menuju kebawah. Sambil menuruni tangga, mereka melihat gambar di tembok gua itu. Beberapa menit menuruni tangga, akhirnya sampai di sebuah pintu yang menunjukkan dibalik pintu itu adalah apa yang mereka cari.
Di sebelah pintu ada sebuah alat untuk membukakan pintu. Alat itu memerlukan sebuah kata sandi berupa suara.

" Kak Mendra, sebaiknya kakak saja yang membacakan kata sandinya." Kata Harris.

" Hm... Baiklah." Mendra mendekatkan mulutnya pada alat itu. Alat itu mengeluarkan suara " Kata Sandi." Mendra mengucapkannya " Bintang bercahaya memberi manfaat, Bintang gelap memberi kehancuran." Tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya.

Mereka bersorak gembira dan memasuki sebuah ruangan. Ruangan itu penuh dengan berkas-berkas dan sebuah prasasti besar. Mereka mencari berkas tentang kelemahan Blackness Order tapi tidak menemukannya. Mereka bingung mau mencari kemana tapi Harris mendekati prasasti tersebut. Prasasti itu berbentuk balok dan terbuat dari batu. Prasasti itu terdapat tulisan berbahasa sansekerta.

" Teman-teman, apakah kalian bisa membaca tulisan di prasasti ini?" Mereka menghampiri Harris.

" Tunggu... AKU BISA!" Seru Candra. Dia mengeluarkan sebuah ipad dan memotret prasasti itu. Candra mengutak-atik ipadnya dan tiba-tiba dia berkata...

" Aku bisa mengartikannya! Dan ternyata prasasti itu menjelaskan tentang kelemahan dan kelebihan Blackness Order."

" Jadi apa kelemahan Blackness Order?" Tanya Bisma.

" Kelemahan Blackness Order adalah....... Mengumbar identitas rahasia Blackness Order dan menangkap semua anggotanya kepada pihak berwenang."

" Tapi aku dan Harris sudah melakukannya, itu tidak berhasil."

" Kalian menangkap bukan semuanya tapi hanya Paman Sahir saja." Jawab Ricki.

Aryan dan Harris sadar apa yang mereka lakukan. Akhirnya keluar dari Brighten Cave dan pergi ke kota tempat tinggal mereka yaitu Kota Packeham. Di perjalanan menuju Kota Slambeard, mereka merencanakan cara untuk menangkap semua anggota Blackness Order.

Mereka semua bingung mau merencanakan kecuali Aryan dan tiba-tiba Aryan...

" Aku tahu kita harus melakukan apa untuk menangkap mereka. Jadi begini..." Aryan menjelaskan rencana yang dia buat dan mereka setuju atas rencana Aryan.

Beberapa jam kemudian, mereka berhasil keluar dari Hutan Wicked. Mereka langsung ke stasiun untuk naik kereta menuju Kota Packeham.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KELAM - CERITA DIBALIK PINTU 402
93      58     0     
Horror
Pai, Mahasiswi yang baru saja pindah ke sebuah apartemen murah namun super lengkap fasilitasnya yang berada persis di belakang kampus. Awalnya sih dia senang karena harga sewa yang menurutnya murah itu bisa membuat dia merasakan hidup mewah seperti teman-temannya itu. Sampai suatu hari, dia dikejutkan dengan beberapa kejanggalan seperti suara tangisan di malam hari, suara kaca jendela yang sepert...
When I Was Young
179      129     0     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Dream Of Youth
11      11     0     
Short Story
Cerpen ini berisikan tentang cerita seorang Pria yang bernama Roy yang ingin membahagiakan kedua orangtuanya untuk mengejar mimpinya Roy tidak pernah menyerah untuk mengejar cita cita dan mimpinya walaupun mimpi yang diraih itu susah dan setiap Roy berbuat baik pasti ada banyak masalah yang dia lalui di kehidupannya tetapi dia tidak pernah menyerah,Dia juga mengalami masalah dengan chelsea didala...
Once Upon A Time
10      10     0     
Short Story
Jessa menemukan benda cantik sore itu, tetapi ia tak pernah berpikir panjang tentang apa yang dipungutnya.
The Diary : You Are My Activist
305      171     0     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
CREED AND PREJUDICE
139      85     0     
Mystery
Banyak para siswa yang resah karena pencurian beruntun yang terjadi di kelas VII-A. Amar, sebagai salah satu siswa di kelas itu, merasa tertantang untuk menemukan pelaku dibalik pencurian itu. Berbagai praduga kian muncul. Pada akhirnya salah satu praduga muncul dan tanpa sadar Amar menjadikannya sebagai seorang tersangka.
The Final Journey
14      13     0     
Short Story
Will they reached the top of the mountain with Fay's ashes?
The Investigator : Jiwa yang Kembali
56      40     0     
Horror
Mencari kebenaran atas semuanya. Juan Albert William sang penyidik senior di umurnya yang masih 23 tahun. Ia harus terbelenggu di sebuah gedung perpustakaan Universitas ternama di kota London. Gadis yang ceria, lugu mulai masuk kesebuah Universitas yang sangat di impikannya. Namun, Profesor Louis sang paman sempat melarangnya untuk masuk Universitas itu. Tapi Rose tetaplah Rose, akhirnya ia d...
Do You Believe?
8      8     0     
Short Story
Beredar sebuah rumor tentang serial killer yang akan membunuh siapapun yang percaya dengan keberadaannya untuk balas dendam. Sekelompok remaja memutuskan untuk liburan bersama merayakan kelulusan mereka. Liburan menyenangkan dambaan mereka mulai terusik dengan adanya rumor itu. Satu persatu dari mereka mulai mempercayai rumor itu. Apakah yang akan terjadi pada mereka? Apakah ada yang selamat? B...
Doa
10      10     0     
Short Story
Berhati-hatilah dengan segala pemikiran gelap di dalam kepalamu. Jika memang sebabnya adalah doa mereka ....