Read More >>"> Kala Senja (Alasan Sederhana Untuk Jatuh Cinta) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kala Senja
MENU
About Us  

Selesai berbincang dengan Mila dan rehat sejenak, aku kembali ke ruang tim basket untuk membawa tumpukan kardus-kardus bekas. Tumpukan itu memang mengganggu pandanganku ke depan. Maklum, tinggiku tak seberapa, tapi kardus-kardus ini melebihi tinggi badanku sendiri.

“Kenapa kamu angkut sendiri.” Suara seseorang menarik perhatianku untuk mencarinya. Ia mengambil tumpukan kardus yang kubawa hingga pandanganku tidak terhalangi, juga aku bisa menemukan siapa yang mengambil kardus-kardusku.

“Eh Kak Edgar,” kataku.

Kak Edgar sedang berada di depanku, dengan membawa tumpukan kardus yang tadi berada di tanganku. “Aku kan udah bilang, kalau butuh bantuan panggil aku.”

Aku menunjukkan cengiranku. “Lagian ini gak berat kok. Aku bisa bawanya sendiri,” kataku.

“Tapi kamu kesusahan bawanya kan? Nanti kalau jatuh dari tangga gimana?” Kudengar nada Kak Edgar memang sedang kesal padaku. Tapi selanjutnya ia membawakan kardus-kardusku.

“Kak, gak usah padahal,” tolakku.

Aku memang tidak enak jika mengandalkan Kak Edgar terus. Ia selalu baik padaku, dan aku semakin merasa menjadi perempuan jahat yang memanfaatkan kebaikan juga perasaan Kak Edgar.

“Udah tugasku. Udah yuk sini aku bantu. Kerjaanku udah beres kok.”

Kak Edgar seperti tidak memberikan ijin untukku mengambil alih kardus-kardus itu. Ia justru berjalan terlebih dulu dan membawa tumpukan kardus itu ke bawah pohon yang nantinya akan menjadi tempatku bekerja.

“Daritadi aku liatin kamu kerja sendiri. Yang lainnya kemana?” tanya Kak Edgar setelah kami sampai. Ia menyimpan tumpukan kardus di samping kaleng cat yang sebelumnya sudah kubawa.

“Mereka punya tugas masing-masing. Biar kerjanya cepet, ya udah aku yang bikin dasar gapuranya,” kataku.

“Ya sudah sini aku bantu. Kamu yang selotipin kardusnya ya. Aku yang pegang,” kata Kak Edgar.

Hidup kadang harus dikelilingi oleh beberapa pilihan yang menjebak. Tak masalah bagiku jika harus bekerja sendiri, tapi Kak Edgar mempermudah pekerjaanku, walau di satu sisi aku semakin merasa bersalah padanya.

“Kakak gak apa-apa bantuin aku terus?” tanyaku disela-sela kami berdua mengecat kardus-kardus yang sudah mulai terbentuk.

“Kenapa harus jadi masalah. Aku seneng bantuin kamu,” jawab Kak Edgar. “Ada apa memangnya?”

Aku menghentikan sejenak pekerjaanku dan melihat ke arahnya. Mataku pun normal untuk bisa menangkap sosok Kak Edgar yang terbilang tampan dan tinggi. Wajar bila banyak orang yang menyukainya, dan aku setuju soal itu.

“Aku ngerasa kayak manfaatin kebaikan Kakak doang,” kataku jujur. “Segalanya Kakak yang beresin, aku berasa tahu jadi doang.”

Mungkin ini pesona Kak Edgar yang tidak dimiliki Davi. Aku bisa sangat terus terang jika sedang bersama Kak Edgar.

Yang terjadi Kak Edgar justru tertawa mendengar ucapanku. “Kamu teh kenapa bisa mikir gitu? Wajar dong aku selalu bantuin perempuan yang aku suka.”

Detik itu aku merasa tersipu malu. Wajahku memerah mendengar ucapan Kak Edgar. Padahal ia pernah mengatakan hal yang begitu terus terang, tentang ia yang menyukaiku, tapi sekarang ada efek yang mengenaiku, ada hawa panas yang menjalar di sekitar wajahku.

“Hahaha….” Responku justru hanya tertawa dan mengibas-ngibaskan tanganku di depan wajah. Mungkin ini efek matahari sore itu, panas.

Kak Edgar ikut tertawa bersamaku lalu kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.

“Habis selesai ini. Mau makan es serut di depan gak?” ajak Kak Edgar.

“Boleh!” jawabku. Es serut memang makanan yang pas ketika kamu sedang kepanasan sepertiku kini.

~KALA SENJA~

Tempat di mana Kak Edgar membawaku pergi makan es serut memang tak jauh dari lingkungan sekolah. Tempatnya kecil, dan bahkan terkesan seperti warung-warung penjual es kelapa pada umumnya, tapi uniknya di sini mereka menjual es serut.

“Sore-sore gini enaknya makan es serut,” kata Kak Edgar setelah kami memesan pesanan kami.

Aku mengangguk setuju. “Setelah seharian kerja,” timpalku.

“Kerja ngecat gapura,” kata Kak Edgar yang disambut tawaku.

Kulihat yang selanjutnya, Kak Edgar memandangiku. Aku pun heran, apa mungkin ada yang salah padaku. “Kenapa Kak?” tanyaku.

“Kamu gak pernah tanya kenapa aku bisa suka sama kamu,” kata Kak Edgar.

Lagi-lagi pembahasan mengenai hal yang membuatku merona.

“Kenapa?” tanyaku sedikit ragu.

“Kamu inget kan waktu UTS kemarin?” tanya Kak Edgar yang dijawab anggukan olehku. “Kamu masih inget orang yang duduk di belakang meja kamu?”

Aku tak menjawab, atau lebih tepatnya, aku lupa.

“Orang yang kamu pinjemin pensil,” kata Kak Edgar lagi.

“Oh! Iya aku ingat. Itu Kakak?”

Kak Edgar mengangguk. “Waktu aku mau balikin pensilnya, kamu bilang gak usah.”

Aku memang sempat meminjamkan pensil pada seseorang saat UTS. Tapi aku tidak menyadari jika orang itu adalah Kak Edgar.

“Tapi kan Kak, itu cuma pensil,” kataku. “Apanya yang berkesan?”

“Namanya juga kesan pertama, walaupun  kedengarannya sederhana. Selain itu, kamu tuh sering banget senyum atau ketawa tau gak?”

Entah kenapa justru aku jadi tersenyum.

“Tuh kan, jangan senyum.”

“Kan cuma senyum doang Kak. Kakak juga murah senyum kok.”

“Kalau kata Dilan, senyummu itu bagus.”

Kalimat itu mengingatkanku pada Davi. Orang yang membuatku sedang bersiap-siap untuk mengutarakan perasaan padanya kelak. Bicara tentangnya, aku jarang mengobrol dengan Davi belakangan ini, ia sibuk dengan divisi logistiknya. Dan diantara banyaknya orang-orang menyebalkan yang menggodaku dengan Kak Edgar, sepertinya hanya Davi yang masih membuatku nyaman berbincang dengannya, tanpa menyangkut pautkan soal Kak Edgar.

“Kenapa ngelamun? Esnya udah dateng nih.”

“Hahaha. Kepikiran soal omongan Kakak, memangnya bisa sesederhana itu ya membuat kesan terhadap orang lain?”

“Dari hal sederhana sekalipun, orang bisa dengan mudah jatuh cinta kok.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • zufniviandhany24

    ka jangan lupa mampir untuk bantu vote ceritaku https://tinlit.com/view_story/1078/1256

    Comment on chapter Satu Kelas
Similar Tags
Zo'r : The Teenagers
92      68     0     
Science Fiction
Book One of Zo'r The Series Book Two = Zo'r : The Scientist 7 orang remaja di belahan dunia yang berbeda-beda. Bagaimana jadinya jika mereka ternyata adalah satu? Satu sebagai kelinci percobaan dan ... mesin penghancur dunia. Zo'r : The Teenagers FelitaS3 | 5 Juni - 2 September 2018
My SECRETary
7      7     0     
Romance
Bagi Bintang, menjadi sekretaris umum a.k sekum untuk Damar berarti terus berada di sampingnya, awalnya. Tapi sebutan sekum yang kini berarti selingkuhan ketum justru diam-diam membuat Bintang tersipu. Mungkinkah bunga-bunga yang sama juga tumbuh di hati Damar? Bintang jelas ingin tahu itu!
Back To Mantan
30      24     0     
Romance
"kenapa lagi.."tanya seorang wanita berambut pendek ikal yang dari tadi sedang sibuk dengan gadgetnya. "kasih saran.."ujar wanita disebelahnya lalu kemudian duduk disamping wanita tadi. lalu wanita sebelahnya mengoleh kesebelah wanita yang duduk tadi dan mematikan gadgetnya. "mantan loe itu hanya masa lalu loe. jangan diingat ingat lagi.loe harus lupain. ngerti?&...
My Noona
82      63     0     
Romance
Ini bukan cinta segitiga atau bahkan segi empat. Ini adalah garis linear. Kina memendam perasaan pada Gio, sahabat masa kecilnya. Sayangnya, Gio tergila-gila pada Freya, tetangga apartemennya yang 5 tahun lebih tua. Freya sendiri tak bisa melepaskan dirinya dari Brandon, pengacara mapan yang sudah 7 tahun dia pacariwalaupun Brandon sebenarnya tidak pernah menganggap Freya lebih dari kucing peliha...
Rindu
5      5     0     
Romance
Ketika rindu mengetuk hatimu, tapi yang dirindukan membuat bingung dirimu.
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
317      250     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
Praha
11      11     0     
Short Story
Praha lahir di antara badai dan di sepertiga malam. Malam itu saat dingin menelusup ke tengkuk orang-orang di jalan-jalan sepi, termasuk bapak dan terutama ibunya yang mengejan, Praha lahir di rumah sakit kecil tengah hutan, supranatural, dan misteri.
REMEMBER
138      87     0     
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa. Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
Di Paksa Nikah
37      24     0     
Romance
Jafis. Sang Putra Mahkota royal family Leonando. Paras tampan nan rupawan. Pebisnis muda terkemuka. Incaran emak-emak sosialita untuk menjadi menantunya. Hingga jutaan kaum hawa mendambakannya untuk menjadi pendamping hidup. Mereka akan menggoda saat ada kesempatan. Sayangnya. Sang putra mahkota berdarah dingin. Mulut bak belati. Setiap ada keinginan harus segera dituruti. Tak bisa tunggu at...
Perceraian kontrak
416      210     0     
Romance
Ryan Delon seorang Ceo terkaya se-Eropa harus menyamar menjadi satpam demi mendapatkan cinta sejatinya. Akan tetapi, penderitaan itu hanyalah sementara sampai akhirnya ia dipersatukan dengan desainer cantik bernama Calesthane. Mereka menjalani hubungan hingga kejenjang pernikahan, namun hari-hari yang mereka jalani tidak seperti bayangannya. Banyak bebatuan di kehidupan mereka, sampai pada akh...