Read More >>"> Kala Senja (Perdebatan Kecil) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kala Senja
MENU
About Us  

Aku diberi ijin sekitar tiga sampai empat hari. Akan tetapi, di hari keduaku ini memar di punggungku sudah mulai memudar dan aku tidak merasakan sakit seperti kemarin. Dan di hari keduaku ini pula, ketiga sahabatku datang menjenguk dan membawakan buah-buahan. Sejujurnya aku masih bingung, kenapa setiap menjenguk seseorang harus membawa buah-buahan? Karena kaya akan vitamin? Begitu? Kenapa tidak membawa makanan olahan sayur-sayuran saja?

Ketiga sahabatku ini sudah akrab dengan Ibuku. Karena kedua orangtua mereka sangat sibuk, mereka merasa bahwa Ibuku bisa menjadi pengganti orangtua mereka. Meski Ibuku ini tukang gosip.

“Waktu itu yang nganterin Tasya namanya Davi. Pacarnya ya?” tanya Ibuku membawakan minuman juga beberapa kue untuk mereka.

“Mah!” protesku.

“Iya Tante. Doain ya biar langgeng,” kata Prisil membuatku terkejut.

“Ih Prisil mah ngomongnya ga pake saringan,” kataku. “Ngegosip aja.”

“Calon pacar, Tante. Doain aja,” tambah Mia.

“Iya Tante doain. Hahaha…..”

Setelah ibuku pergi dari kamarku. Kami melanjutkan cerita tentang Kak Rio yang katanya di skor dari sekolah dan juga dari tim basket. Dan karena minggu depan ada pertandingan basket, Kak Rio pun tidak diijinkan untuk berpartisipasi.

“Gara-gara kemaren, banyak orang yang justru simpati sama kalian. Trus si Kak Rio itu makin jelek aja image-nya,” kata Citra.

“Tapi aku kaget deh, si Davi bisa-bisanya segalak itu,” kata Mia. “Kalian tau kan gimana Davi? Semacam cowo cool yang gak suka berantem.”

Bukan hanya aku, bahkan mereka semua pun terkejut dengan aksi Davi kemarin. Wajar saja karena mungkin Davi kesal dengan Kak Rio, kuakui memang Kak Rio sedikit kurang ajar, apalagi ketika ia menamparku. Jika diingat-ingat rasanya sakit hati juga.

“Eh ngomong-ngomong Davi gimana?” tanyaku.

“Ciee….”

Justru yang kudapat, ketiga sahabatku sedang menggodaku.

“Ih, seriusan! Kenapa malah cie-cie?” protesku.

“Hahaha….” Mia tertawa cukup keras. “Abisnya jarang-jarang Tasya nanyain Davi. Biasanya juga merhatiin Davi dari jauh,” kata Mia dengan nada yang menjengkelkan.

“Davi di skors juga, Sya,” kata Prisil yang membuatku terkejut.

“Skors? Davi? Gara-gara kemarin?” tanyaku heboh.

Prisil mengangguk. “Kemarin Davi juga seharian gak ada di kelas. Di hukum katanya di Ruang BK.”

“Aku kira Davi bilang sama kamu, Sya,” kata Citra. “Waktu kemarin dia nganter kamu pulang.”

“Dia bilang baik-baik aja. Gak keliatan abis di hukum,” kataku. “Trus sekarang dia gak masuk gitu?”

Ketiga sahabatku hanya mengangguk, sementara di hatiku berkecamuk perasaan cemas dan bersalah padanya. Inginku mencari Davi, menemuinya dan mengatakan maaf berjuta-juta kali. Kenapa Davi harus kena getahnya sih? Sementara semua ini salahku.

“Kamu sehat dulu, nanti cari Davinya,” kata Prisil seakan tahu apa yang sedang aku pikirkan.

Tapi baik malam ini ataupun besok, selama aku belum bertemu Davi, rasa bersalah itu akan tetap ada dan mengganggu tidurku.

~KALA SENJA~

Aku sengaja tiba di sekolah sepagi mungkin. Untuk menunggu Davi tentunya. Tapi hingga bel masuk, Davi masih tak kunjung tiba. Di hari pertamaku masuk sekolah, setelah beberapa hari ijin, harusnya Davi pun datang agar aku bisa meminta maaf padanya.

Saat itu, untuk pertama kalinya semua rasa tak beraturan. Tak ada rasa semangat dalam diriku. Perasaan bersalah itu semakin membesar, sementara aku tak bisa menemui Davi. Jika menghubunginya, aku rasa kurang etis karena di sini aku sedang meminta maaf padanya.

Seharusnya aku bisa membuat Davi menyukaiku, harusnya peran si orang yang jatuh cinta adalah berusaha membuat si taget berbalik menyukainya. Yang terjadi justru, aku membuat jarak kembali melebar, setelah sebelumnya sedikit saja, aku bisa lebih dekat dan mengenal Davi.

“Mau jajan gak?” ajak Prisil saat jam istirahat.

“Pingin siomay,” kataku dengan nada lemas.

“Yuk! Udah jangan galau aja, nanti juga ketemu orangnya.” Prisil menarik tanganku agar bisa bangkit dari kursi dan pergi menuju kantin sekolah.

Suasana kantin masih seperti biasanya di jam istirahat, penuh oleh para siswa yang ingin mengenyangkan perutnya. Hanya duduk di kelas mendengarkan penjelasan guru-guru bisa membuat kita kelaparan juga.

Selama aku mengantri bersama Prisil, ada seseorang yang sengaja menyenggolku dengan keras. Setelah aku melihat siapa pelakunya, ternyata Mila, Mila Princessa. Satu-satunya perempuan yang paling dekat dengan Davi.

Wajahnya terlihat tidak bersahabat ketika aku melihat kearahnya. “Kamu yang namanya Tasya?” tanya Mila dengan nada yang sedikit menyolot.

“Iya,” jawabku.

“Heh tau gak? Gara-gara kamu, Davi di skors!” kata Mila menunjuk-nunjuk tepat ke wajahku.

“Iya aku tau. Dan aku mau minta maaf sama dia,” kataku.

“Gak usah! Kamu tuh ganggu tau,” kata Mila mendorong tubuhku hingga tak sengaja menabrak Prisil.

“Heh!” Prisil meninggikan suaranya melihat Mila dan beberapa temannya sedang menatap kesal ke arahku. “Biasa aja woy!” protes Prisil.

“Gak usah ikut campur kamu,” kata Mila menunjuk ke arah Prisil.

“Ya haruslah. Tasya temen aku!”

“Bilang ya sama temen kamu, jangan ganggu Davi. Jangan caper di hadapan dia.”

“Situ kali yang caper. Lagian situ siapanya Davi? Pacarnya?” tanya Prisil angkuh. “Justru kamu tuh yang harusnya jauhin Davi. Ganggu tau!”

“Apaan sih maneh?!”

Sebelum Mila memukul Prisil, teman-teman Mila sudah terlebih dahulu menahan tubuh gadis itu agar tidak menerjang Prisil.

“Udah pergi ah, malu!” kata salah satu teman Mila membawa gadis itu keluar kantin.

Dan kulihat Prisil seperti puas dengan ucapannya barusan. Aku pun menghela napas, beruntung perkelahian itu tidak terjadi lagi, dan suasana kantin yang penuh ini tidak bertambah riuh.

“Udahlah gak usah di ladenin,” kataku.

“Nanti dia kebiasaan kayak gitu, Sya. Pantesan si Citra gak suka sama dia,” omel Prisil.

“Ngeladenin orang kayak dia mah gak ada abisnya, Sil. Lagian Mila bener kok, harusnya aku gak caper sama Davi.”

“Caper sebelah mana, Sya?”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • zufniviandhany24

    ka jangan lupa mampir untuk bantu vote ceritaku https://tinlit.com/view_story/1078/1256

    Comment on chapter Satu Kelas
Similar Tags
Farewell Melody
6      6     0     
Romance
Kisah Ini bukan tentang menemukan ataupun ditemukan. Melainkan tentang kehilangan dan perpisahan paling menyakitkan. Berjalan di ambang kehancuran, tanpa sandaran dan juga panutan. Untuk yang tidak sanggup mengalami kepatahan yang menyedihkan, maka aku sarankan untuk pergi dan tinggalkan. Tapi bagi para pemilik hati yang penuh persiapan untuk bertahan, maka selamat datang di roller coaster kehidu...
SarangHaerang
56      42     0     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
Anything For You
32      21     0     
Humor
Pacar boleh cantik! Tapi kalau nyebelin, suka bikin susah, terus seenaknya! Mana betah coba? Tapi, semua ini Gue lakukan demi dia. Demi gadis yang sangat manis. Gue tahu bersamanya sulit dan mengesalkan, tapi akan lebih menderita lagi jika tidak bersamanya. "Edgar!!! Beliin susu." "Susu apa?' "Susu beruang!" "Tapi, kan kamu alergi susu sayang." &...
Memorabillia: Setsu Naku Naru
118      63     0     
Romance
Seorang laki-laki yang kehilangan dirinya sendiri dan seorang perempuan yang tengah berjuang melawan depresi, mereka menapaki kembali kenangan di masa lalu yang penuh penyesalan untuk menyembuhkan diri masing-masing.
Bentuk Kasih Sayang
5      5     0     
Short Story
Bentuk kasih sayang yang berbeda.
the invisible prince
1226      706     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
Lady Cyber (Sang Pengintai)
27      20     0     
Mystery
Setiap manusia, pasti memiliki masa lalu. Entah itu indah, atau pun suram. Seperti dalam kisah Lady Cyber ini. Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Rere Sitagari, yang berjuang demi menghapus masa lalunya yang suram. Dibalut misteri, romansa, dan ketegangan dalam pencarian para pembantai keluarganya. Setingan hanya sekedar fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, peristiwa, karakter, atau s...
HER
10      10     0     
Short Story
Temanku yang bernama Kirane sering memintaku untuk menemaninya tidur di apartemennya. Trish juga sudah biasa membuka bajunya sampai telanjang ketika dihadapanku, dan Nel tak jarang memelukku karena hal-hal kecil. Itu semua terjadi karena mereka sudah melabeliku dengan julukan 'lelaki gay'. Sungguh, itu tidak masalah. Karena pekerjaanku memang menjadi banci. Dan peran itu sudah mendarah da...
IMAGINE
8      8     0     
Short Story
Aku benci mama. Aku benci tante nyebelin. Bawa aku bersamamu. Kamu yang terakhir kulihat sedang memelukku. Aku ingin ikut.
Old day
9      9     0     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.