Read More >>"> Syal Hampa - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Story Info - Syal Hampa
MENU
About Us  
Syal Hampa
Title : Syal Hampa
Category : Short Story
Language : Bahasa Indonesia
Published : Feb 2019
Total Hits : 9
Total Readers : 9
Total Likes : 0
Status : Completed
Total Pages : 2
Rating : -
Written by : skylamaryam
Descriptions
Tidak semua rencana sesuai dengan ekspektasi kita. Begitu pun rencana Hana.
Ratings & Reviews

    No ratings & reviews

Submit A Review
Plot
Character
Writing Style
Grammar
Similar Tags
Tak Pernah Memiliki
11      11     0     
Short Story
Saling menunggu seseorang, dalam diam. Berakhir tak indah, berujung pisah. Kita yang tak pernah bisa untuk saling memiliki.
For Now
8      8     0     
Short Story
Honestly, it hurts a little Though I'm smiling in front of you
Rewind
13      12     0     
Short Story
Just because someone doesn't love you the way you want them to, doesn't mean they don't love you with all they have. ©2019 by EttaGurl
Pertimbangan Masa Depan
12      12     0     
Short Story
Sebuah keraguan dan perasaan bimbang anak remaja yang akan menuju awal kedewasaan. Sebuah dilema antara orang tua dan sebuah impian.
Perihal Hati
11      11     0     
Romance
Hati manusia siapa yang tahu, hati manusia siapa yang tak mau dijaga. Namun hati siapa juga yang mau tersakiti. Ini semua hanya permainan hati.
Pilihan
9      9     0     
Short Story
Ketika hati harus menjatuhkan satu pilihan antara 2 cinta yang tak bisa ditinggalkan.
NATHANIA (The Name who I want)
6      6     0     
Short Story
Teman Kecil
7      7     0     
Short Story
Sudah sepuluh tahun kita bersama, maafkan aku, aku harus melepasmu. Bukan karena aku membencimu, tapi mungkin ini yang terbaik untuk kita.
Kata, Kita, Derita
5      5     0     
Short Story
Aku hanyalah sepotong kenangan. Mengiba pada waktu untuk mencipta temu, meski aku tak sanggup memilikimu.
Perayaan Patah Hati
8      8     0     
Short Story
Satu, dua, hingga 730. Aku terus menghitung hari yang terlewati setelah kaupatahkan hati. Di bawah langit sore ini, bibirku memulas senyuman. Bukankah luka yang menemani manusia mendewasa?