Read More >>"> Teater (Eps. 3) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Jean mendekati tembok pembatas lantai dua di depan kelasnya. Hari masih terlalu pagi. Jean telah ada lebih dulu di kampus. Malam tadi ia tidak bisa tidur pulas. Ia masih terbayang rangkaian kejadian pada masa lalunya yang membuatnya bermasalah.
Jean mulai bosan menunggu mahasiswa lain yang masuk lewat gerbang. Beberapa kali ia menguap karena masih mengantuk. Ia menggosok-gosok matanya hingga ia melihat seseorang masuk dari gerbang. Orang itu yang kemarin melihatnya secara ragu-ragu di gedung teater. Jean mencoba memfokuskan matanya pada orang itu. Ia mengenali kaca mata orang itu.
Orang itu tiba-tiba melihatnya. Ia terlihat terkejut melihat Jean yang sedang menatapinya. Dengan sigap ia mempercepat jalannya. Menyadari hal itu Jean segera pergi menghampiri orang itu sambil berlari dan berteriak.
“Hai, lo tunggu dulu! Gue mau ngomong!” Jean berjalan menuruni anak tangga.
Setibanya di bawah, Jean membungkuk dan tersengkal-sengkal sambil menatapi sekitarnya. Tidak ada siapa-siapa di sana. Orang itu menghilang. Keningnya tanpak berkerut karena kebingungan.
“Darr!!” Seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dari belakang. Jean terkejut sambil memegang dadanya. Nafasnya kembali tersengkal-sengkal. Jean menatapi teman-temannya yang tertawa lepas melihatnya terkejut.
“Heh, lo berdua kurang kerjaan apa?” Nisa dan Gina saling bertatapan dan kemudian kembali tertawa. Jean hanya melihat mereka bergantian dengan kesal.
Gina terbatuk beberapa kali sebelum berbicara, “Segitu kagetnya lo?”
Nisa menarik nafasnya. “Jantung lo baik-baik aja, kan?”
“Gak lucu.”
“Ini gue serius. Lo ngejar siapa, sih?” Tanya Gina.
“Kepo aja lo,” Jean berjalan kembali ke kelasnya.
“E… ni anak songong,” Balas Gina bercanda.
“Udah, udah. Gue cape ni,” Ucap Nisa sambil meletakkan tangannya di bahu Gina dan sesekali tertawa pelan.
>>>>><<<<<
Saat jam kuliah berlangsung. Jean hanya menulis pada selembar kertas kosong dengan pandangan yang tak fokus pada apapun. Tapi tangannya bergerak sesuai dengan apa yang ia dengar. Pikirannya mulai dibayangi rasa penasaran yang semakin menumpuk.
Kaca mata.
Putih langsat.
Rambut rapih.
Kemeja putih.
Jeans hitam.
Sepatu mengkilap.
Seperti itulah bayangan orang misterius itu. Sulit baginya untuk mengenali wajah orang itu dengan jelas. Setiap kali melihatnya selalu dengan jarak berjauhan. Itu mengapa Jean mengejar orang itu.
Jean, Jean, Jean…
Tiba-tiba seseorang terbayang memanggilnya. Dengan berlahan Jean melihat kearah dosennya. Dan benar saja, dosennya memanggilnya.
“Tolong simpulkan apa yang saya terangkan tadi,” Dosennya kemudian membereskan barang-barangnya. Dengan tenang, Jean melihat tulisannya. Tanpa sadar di sana sudah ada beberapa ringkasan materi yang baru saja diterangkan dosennya.
“Jean, saya menunggu,” Ucap dosennya.
Jean melihat dosennya dan mengambil nafas berlahan, lalu mengucapkan apa yang ditulisannya. Soal menghafal Jean memang sangat unggul. Itu mengapa Jean sangat terlatih untuk berakting.
Dengan lancar Jean mengucapkan apa yang telah disimpulkan dalam otaknya tentang semua catatan tak teratur miliknya. Dosennya terlihat puas dengan kesimpulan yang dibuat Jean.
“Ok, Thanks,” Jean berhenti. “Kurang lebih kesimpulannya seperti itu. Sekian pelajaran dari saya,” Dosennya berjalan keluar dari ruang kelas.
Jean segera menarik nafas lega setelah dosennya keluar. Ia segera menundukkan kepalanya hingga menyentuh permukaan meja. Belum juga ia menenangkan diri. Ada sebuah panggilan.
“Jean Andita,” Panggil seseorang. Jean segera mengangkat kepalanya.
“Saya, pak,” Jean mengangkat tangan dan kemudian berdiri.
“Ada titipan surat untuk anda,” Orang itu mengeluarkan sebuah surat. Jean segera menghampiri orang itu.

Oleh Luthfita

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mengejarmu lewat mimpi
44      38     0     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
Menghapus Masa Lalu Untukmu
86      46     0     
Romance
Kisah kasih anak SMA dengan cinta dan persahabatan. Beberapa dari mereka mulai mencari jati diri dengan cara berbeda. Cerita ringan, namun penuh makna.
The Friends of Romeo and Juliet
663      313     0     
Romance
Freya dan Dilar bukan Romeo dan Juliet. Tapi hidup mereka serasa seperti kedua sejoli tragis dari masa lalu itu. Mereka tetanggaan, satu SMP, dan sekarang setelah masuk SMA, mereka akhirnya pacaran. Keluarga mereka akur, akur banget malah. Yang musuhan itu justru....sahabat mereka! Yuki tidak suka sikap semena-mena Hamka si Ketua OSIS. dan Hamka tidak suka Yuki yang dianggapnya sombong dan tid...
Dialogue
236      165     0     
Romance
Dear Zahra, Taukah kamu rasanya cinta pada pandangan pertama? Persis senikmat menyesapi secangkir kopi saat hujan, bagiku! Ah, tak usah terlalu dipikirkan. Bahkan sampai bertanya-tanya seperti itu wajahnya. Karena sesungguhnya jatuh cinta, mengabaikan segala logika. With love, Abu (Cikarang, April 2007) Kadang, memang cinta datang di saat yang kurang tepat, atau bahkan pada orang yang...
Forever Love
120      92     0     
Romance
Percayalah cinta selalu pulang pada rumahnya. Meskipun cinta itu terpisah jauh bermil-mil atau cinta itu telah terpisah lama. Percayalah CINTA akan kembali pada RUMAHNYA.
The Past or The Future
9      9     0     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
My Universe 1
113      67     0     
Romance
Ini adalah kisah tentang dua sejoli Bintang dan Senja versiku.... Bintang, gadis polos yang hadir dalam kehidupan Senja, lelaki yang trauma akan sebuah hubungan dan menutup hatinya. Senja juga bermasalah dengan Embun, adik tiri yang begitu mencintainya.. Happy Reading :)
A & O
35      22     0     
Romance
Kehilangan seseorang secara tiba-tiba, tak terduga, atau perlahan terkikis hingga tidak ada bagian yang tersisa itu sangat menyakitkan. Namun, hari esok tetap menjadi hari yang baru. Dunia belum berakhir. Bumi masih akan terus berputar pada porosnya dan matahari akan terus bersinar. Tidak apa-apa untuk merasakan sakit hati sebanyak apa pun, karena rasa sakit itu membuat manusia menjadi lebih ma...
Cinta (tak) Harus Memiliki
94      86     0     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Untuk Reina
440      215     0     
Romance
Reina Fillosa dicap sebagai pembawa sial atas kematian orang-orang terdekatnya. Kejadian tak sengaja di toilet sekolah mempertemukan Reina dengan Riga. Seseorang yang meyakinkan Reina bahwa gadis itu bukan pembawa sial. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Riga?