Read More >>"> High Quality Jomblo (DELAPAN BELAS : Girls Squad Tak Lagi Sama) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - High Quality Jomblo
MENU
About Us  

Sahabat itu seperti rembulan dan bintang. Mereka bersinar sama-sama untuk menerangi bumi. Redup sama-sama karena awan kelabu menyelimuti.
--Vallenia Ayunda—

HARI ?itu hujan mengalir deras. Di setiap tetesan hujan yang turun, seorang gadis merapalkan harapan-harapannya. Tentang impian yang begitu ingin digapai, tentang rindu yang yang kian memburu, tentang penderitaan yang entah kapan berakhir, dan tentang persahabatan yang tidak ingin pecah.
Karena untuk yang terakhir, harapan itu seperti sebuah jembatan yang kian rusak. Kita seperti dipaksa, untuk memilih jangan melangkah, atau kita akan mati jatuh di dalam jurang yang sangat curam.
"Wah... Parah emang Pak Laut. Pasti dia ngomong yang enggak-enggak sama Taufan, sampai ngasiin tiket nontonnya buat kalian."
Ayunda tertawa lebar, "Enggak lah. Mereka malah jadi kelihatan dekat gitu. Emang gitu ya si Taufan? Enak banget hidupnya, gampang dekat sama orang baru. Yang ada, kemarin gue malah dijadiin obat nyamuk gara-gara mereka malah cerita mobile legends."
Vela menjentikkan jari, karena sebuah ide melintas di kepalanya. Bukan rahasia umum lagi jika Ayunda nggak punya teman di kelas. Vela merasa dirinya juga introvert, tetapi ia bersyukur karena di kelasnya berisi orang sehat. Bahkan ketika Vela masuk ke kelas Ayunda saja, teman-temannya terlihat tidak peduli dengan keberadaan Vela yang sibuk mencari Ayunda.
"Kenapa lo nggak minta diajarin Taufan buat meluluhkan hati temen-temen gila di kelas lo?"
Ayunda membuang muka. Benci jika harus membuka luka tentang bagaimana kisah gadis itu di kelasnya. Tiga tahun Ayunda harus bersama mereka, Ayunda pernah melapor pada guru untuk meminta pindah kelas, namun dilarang. Dengan satu alasan, guru nggak mau ribet ngubah absen. 
"Prinsip mereka, nggak peduli siswanya mendapat masalah di kelas. Mereka juga nggak mau ribet untuk mengurus perubahan absen. Yang penting, mereka dapat gaji. Menyebalkan, iya nggak?"
"Lo pernah lapor?"
Ayunda mengangguk, dia benar-benar teringat bagaimana wajah mengesalkan guru tersebut yang malah marah ketika Ayunda meminta pindah kelas. Lalu, bukan mendapat solusi, Ayunda justru merasa semakin tertekan.
Selain dipojokkan karena menganggap Ayunda introvert, guru Bimbingan Konseling tersebut meminta Ayunda untuk lebih gencar mendekati dan berbuat baik kepada teman-teman sekelasnya.
Dan Ayunda berpikir, kejahatan apa yang pernah diperbuat kepada teman-temannya sedangkan Ayunda lebih banyak diam dari pada bertingkah jahat. Bahkan, bicara kasar saja Ayunda tidak pernah.
"Mak lo itu malah mojokin gue, nyuruh gue baik-baikin temen sekelas. Emang gue pernah jahat kayak gimana sampai gue dipaksa berbuat baik? Nggak usah dipaksa, malaikat juga tahu kalau gue itu orang baik. Selama ini gue ngalah kalau mereka selalu bicara yang menusuk telinga gue. Ya nggak banget dong, gue mati dikeroyok dua puluh sembilan siswa."
Lalu Ayunda menegakkan tubuh, mengambil remot televisi di rumah Zara kali itu sebagai alat peraga, "Nanti ada berita kayak gini; 'Seorang siswi SMK Kejora bernama Vallenia Ayunda yang cantik jelita dinyatakan tewas karena dikeroyok oleh dua puluh sembilan siswa di kelasnya. Tidak ada yang tahu alasan pasti yang terjadi, namun menurut sahabat Ayunda yang selalu menjadi tempat mencurahkan isi hatinya, Ayunda sering menjadi kambing hitam di kelasnya. Ayunda dikucilkan. Karena siswa kelas 11 Akuntansi 3 hanya butuh alasan tidak suka untuk menghakimi Ayunda, Selasa, 3 Desember 2016.’ kan, nggak lucu."
Zara memeluk Ayunda, begitu juga dengan Vela. Ayunda membalas pelukan mereka dengan hangat. Sementara itu, iWulan lebih sibuk dengan kamera selfie di handphone-nya. Tidak mendengar cerita Ayunda sejak tadi.
"Kita akan selalu ada buat lo, bahkan di saat semua orang memilih pergi dari lo. Gue percaya, lo itu cewek yang kuat.”
Zara mengangguk, menyetujui ucapan Vela barusan. Dan menambahkan, "Kalau gue di posisi lo, gue nggak bakal kuat. Itu alasan kenapa Allah memutuskan lo yang menjadi korban. Karena Allah tahu lo bisa melewati masalah yang satu ini."
Ayunda mengangguk. Ayunda mampu melewati masalah ini, Ayunda pasti mampu. Ia berharap waktu semakin berputar cepat agar bisa segera bebas dari orang-orang di kelasnya.
Karena melewati masalah yang dimaksud Zara tidak selalu tentang memperbaiki. Dan Ayunda hanyalah seseorang yang selalu berlari dari masalah, termasuk keluarganya. Ayunda selalu pergi, tidak pernah berusaha menyelesaikan. Hingga Ayunda dan Brata terasa seperti orang asing. 
"Wul.."
Ketika Wulan mendengar, ia hanya menatap mereka dengan tatapan yang sulit dimengerti. Ia mengambil tasnya, lalu berpamitan pada mereka untuk segera pulang.
"Gue balik ya. Udah sore, takut dimarahin Nyokap lagi."
"Gue anter yuk."
Vela berdiri dan mengambil kunci motornya. Hari itu, mereka berencana menginap di rumah Zara. Tetapi Wulan mengatakan tidak bisa. Padahal berkumpul satu malam bersama sahabat-sahabatnya pasti terasa menyenangkan. Dan malam itu, mereka merasa Gilrs Squad tak lagi sama. Tanpa Wulan di malam itu. 
Bukan untuk pertama kalinya. Bukan dua atau tiga kali juga, ketika Wulan lebih memilih menghabiskan waktu istirahat di sekolah untuk menikmati makan siang bersama teman sekelasnya. Tidak lagi dengan Gilrs Squad. 
"Nggak usah, gue udah pesen gojek kok."
Vela menghentikan langkahnya, menatap Wulan yang mendadak canggung saat berpapasan dengan Taufan. Padahal biasanya Wulan selalu marah kalau tidak diantar pulang oleh Vela atau Zara. Hingga memicu semua untuk menginap di rumah Zara.
Karena pedoman Gilrs Squad, satu menginap, semua harus menginap. Satu tidak memegang ponsel, semua harus mematikan ponselnya. Gilrs Squad harus kompak, namun tidak dengan sekarang.
"Temen kamu yang itu kenapa nggak nginep?" Taufan yang masuk membawa bungkusan kwetiau untuk Gilrs Squad bertanya pada Zara. Dan yang ditanya hanya mampu menaikkan bahunya.
Vela mengambil bungkusan kwetiau dari tangan Taufan untuk dimakan bersama tiga yang lain. 
"Eh, bentar. Gue tadi beli empat. Si Wulan pulang kan lumayan, buat gue dari pada mubadzir."
Dengan penuh bercanda, Vela menjahili Ayunda yang duduk di ujung sofa sambil mematikan televisi, karena mereka akan menemani Zara untuk melembur nonton drama korea favorit gadis itu.
"Ada Ayunda kok, perut sampahnya Gilrs Squad."
Seperti biasa, Ayunda hanya nyengir. Menyadari bahwa Vela hanya bercanda. Memang benar, Gilrs Squad menganggap Ayunda sebagai sampah perut mereka. Kalau ada makanan yang tersisa, pasti Ayunda akan menghabiskan makanan itu. 

How do you feel about this chapter?

0 3 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (17)
  • Watermelon16543

    Greget parah 😘

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Ayuni912P

    @PauloCleopatra2339 Karena Author kweren! :D

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @Cantikalucu ya tapi kenyataan Pak Laut nggak sebaik Laudito Nugroho

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @DolphinLuluk Biarin abis Pak Laut jahat. Katanya Guru tapi gak patut digugu dan ditiru

    Comment on chapter END
  • PauloCleopatra2339

    Karakter Ayunda kenapa bisa unyu? Pak Laut juga emesss

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Cantikalucu

    Suka banget pasangan ini. Kalau nyata pasti gemesin ya???

    Comment on chapter SEMBILAN BELAS : Tulip Kuning
  • DolphinLuluk

    Emang ya si Ayunda, sopan santunnya kalau sama Laut suka ngawur. Itu gurumu Ayyyyy :D Gemazz

    Comment on chapter BAGIAN DUA : High Quality Jomblo
  • Ayuni912P

    @FANAMORGANA makasih lho haha

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Ayuni912P

    @Kia_kun katanya cinta itu harus diperjuangkan. Itu cara Rani memperjuangkan cintanya.

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Kia_kun

    Rani s egois....

    Ckckck....

    Ngak sadar sama apa yang udah dilakuin eh malah nambah rugi orang lain

    Comment on chapter TIGA PULUH DUA : Berpisah Itu Mudah
Similar Tags
Keep Moving Forward or Nothing
7      7     0     
Short Story
Ketika pilihanmu menentukan segalanya. Persahabatanmu menguatkannya. Kau akan terus maju atau tidak mendapatkan apa-apa.
Oh My Heartbeat!
8      7     0     
Romance
Tentang seseorang yang baru saja merasakan cinta di umur 19 tahun.
AILEEN
128      75     0     
Romance
Tentang Fredella Aileen Calya Tentang Yizreel Navvaro Tentang kisah mereka di masa SMA
Youth
273      116     0     
Inspirational
Salah satu meja di kafe itu masih berisikan tiga orang laki-laki yang baru setahun lulus sarjana, mereka mengenang masa-masa di SMA. Dika, Daffa, dan Tama sudah banyak melewati momen-momen kehidupan yang beragam. Semuanya tak bisa mereka pilih. Mereka diizinkan berkumpul lagi setelah sempat berjanji untuk bertemu di tanggal yang mereka tentukan. Apa pun yang terjadi, mereka harus berkumpul pa...
Gray Paper
6      6     0     
Short Story
Cinta pertama, cinta manis yang tak terlupakan. Tapi apa yang akan kamu lakukan jika cinta itu berlabuh pada orang yang tidak seharusnya? Akankah cinta itu kau simpan hingga ke liang lahat?
He Used to be a Crown Prince
53      33     0     
Romance
Pacar Sera bernama Han Soo, bintang instagram terkenal berdarah campuran Indonesia-Korea. Han Soo hidupnya sederhana. Setidaknya itulah yang Sera kira hingga Xuan muncul di kehidupan mereka. Xuan membenci Han Soo karena posisinya sebagai penerus tunggal kerajaan konglomerat tergeser berkat ditemukannya Han Soo.
When I Was Young
67      46     0     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Heartbeat
5      5     0     
Romance
Jika kau kembali bertemu dengan seseorang setelah lima tahun berpisah, bukankah itu pertanda? Bagi Jian, perjumpaan dengan Aksa setelah lima tahun adalah sebuah isyarat. Tanda bahwa gadis itu berhak memperjuangkan kembali cintanya. Meyakinkan Aksa sekali lagi, bahwa detakan manis yang selalu ia rasakan adalah benar sebuah rasa yang nyata. Lantas, berhasilkah Jian kali ini? Atau sama seper...
Cinta dan Benci
140      62     0     
Romance
Benci dan cinta itu beda tipis. Bencilah sekedarnya dan cintailah seperlunya. Karena kita tidak akan pernah tau kapan benci itu jadi cinta atau sebaliknya kapan cinta itu jadi benci. "Bagaimana ini bisa terjadi padaku, apakah ini hanya mimpi? Apakah aku harus kabur? Atau aku pura-pura sakit? Semuanya terasa tidak masuk akal"
EXPOST
176      77     0     
Humor
Excecutive people of science two, mungkin itu sebutan yang sering dilayangkan dengan cuma-cuma oleh orang-orang untuk kelas gue. Kelasnya excecutive people, orang-orang unik yang kerjaannya di depan laptop sambil ngapalin rumus kimia. So hard. Tapi, mereka semua ngga tau ada cerita tersembunyi di dalam kelas ini. Di sini ada banyak species-species langka yang hampir ngga pernah gue temuin di b...