Read More >>"> 102 (Ruangan Tanpa Nomor) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - 102
MENU
About Us  

 

 

 

RUANGAN TANPA NOMOR

 

 

            Namaku Bari dan aku bisa membaca mimpi seseorang, aku dapat larut dalam mimpi seseorang, aku dapat bergabung dalam mimpi seseorang, aku dapat mengontrol mimpi seseorang, aku dapat melihat kebohongan seseorang dengan ikut bermimpi dengan seseorang. Siapapun yang menghabiskan waktu terlelap denganku di ranjang yang sama mau tidak mau harus rela kukontrol dirinya dalam semalam penuh, lalu saat mereka terbangun akan kukatakan apa yang telah kulihat dalam mimpi mereka.

            Katakanlah seorang pria gemuk yang kutemui di sebuah klub tengah mabuk ditemani tiga gadis penghibur di sekeliling tubuhnya, meliuk-liuk seperti belut, menyimpan hasrat besar untuk membawa pria ini semabuk-mabuknya, menempatkannya dalam keadaan penuh perasaan gelora di ranjang besar dan meninggalkannya setelah berhasil mengesap hampir seluruh isi dompet pria tersebut.

            Disaat pria tersebut hampir terlena dalam rayuan memabukan, kusempatkan diri untuk menjadi penolong di balik lumatan gadis-gadis penggoda. Aku berdiri tepat didepan mereka, mengatakan bahwa aku adalah saudaranya, aku kemari untuk membawanya pergi dari klub itu sesegera mungkin. Tentu saja dengan keadaan hampir tidak sadar, pria gemuk tersebut melenggang bangkit dari sofa empuk, meninggalkan beberapa gadis yang sekian menit yang lalu berharap dpat menghisap uang dari kantong laki-laki 30-an yang nampak tidak berdaya, dan entah apa yang ada dalam benaknya, dia membuka pelan mulutnya, dan ikut denganku melenggang pergi.

            “Oh ayo pergi kalau begitu” katanya sambil menggerakan kepalanya terhuyung-huyung.

            Kugandeng bahunya berjalan melewati kerumunan manusia yang larut dalam suara musik menggema dengan tujuan memabukan dan pelabuhan terakhir di ranjang yang berderit.

            Apa aku merasa iba dengan pria ini, tentu saja tidak. Aku hanya melihat diantara kerumunan pria berduit laki-laki inilah yang paling mudah dibodohi. Aku juga mempunyai pikiran yang sama dengan wanita pemeras dengan belahan dada menggoda di sofa sebelumnya, namun aku punya cara lain untuk menghisap isi dompet pria gemuk ini. Seperti yang kubilang sebelumnya, aku akan menyelusuri mimpinya.

            Sesaat kemudian kami sudah tiba di basement mengambil mobilku dan membawanya pergi dalam keadaan hampir terlelap tidak sadar karena mengesap alkohol bertakar berat yang pahit.

            Selanjutnya tinggal kubawa pergi orang ini ke dalam ruangan sempit, membiarkannya terlelap, dan mulai untuk bermain-main dalam imajinasi tidurnya.

            Mengatakan tentang tempat, ruangan favoritku untuk menemani mimpi seseorang adalah kamar yang aku tempati di sebuah apartemen gelap dengan lampu kekuningan yang pudar sepanjang lorong, anak tangga, serta lift. Tempat tersebut berlantai 11 dengan masing-masing dari setiap lantai mempunyai sebelas ruangan. Aku mendapat sebuah ruangan kecil di lantai paling atas dimana kamar tersebut tidak membutuhkan biaya sewa, karena tidak ada seorang pun yang ingin meninggali. Seharusnya kamar tersebut bernomor 103, namun oleh majikan rumah, kamar tersebut sengaja tidak diberikan angka. Katanya tempat tersebut sebelumnya ditempati sepasang suami istri paruh baya yang sama-sama memilih menggantung dirinya dengan menarik tali jangkar melewati balkon yang menghadap dunia luar, untuk itu tidak ada yang berminat lagi menempati tempat tersebut. Aku cukup beruntung karena tidak terlalu peduli dengan dunia tahayul tentang hantu, arwah-arwah atau roh pengganggu yang menurut pengakuan mengada-ada orang sekitar sering bergelayut dan melayang-layang dari langit-lamgit kamar. Entahlah, kenyataanya aku tidak pernah melihat satupun hal mencurigakan dari ruangan tersebut.

            Sekarang kulihat pria gemuk tersebut sudah mendengkur keras di ranjang kecil di kamarku. Kulihat wajah yang menyimpan ketidak tahuan yang besar. Bibirnya sedikit terbuka. Kulihat jam dinding yang menunjuk angka hampir jam 1 tengah malam. Aku berjalan memutari ranjang sekali, lalu duduk di sebuah kursi kecil dengan dudukan gabus yang lembut, memegang tangan pria gemuk ini, lalu mulai memejamkan mata.

---

            Petualanganku dengan si laki-laki gemuk ini bermuara di sebuah batas dari air terjun yang menjulang tinggi. Terlihat dari atas langit cerah, aku dalam mimpinya seperti semacam manusia bersayap. Aku terbang melewati cakrawala menembus banyak dimensi ruang. Si laki-laki gemuk hanya berlarian sekencang yang dia bisa mencoba menjauh dari kejaranku memutari alam bawah sadarnya.

            Mari sebut si laki-laki gemuk ini dengan nama panggilan yang umum. Sebut saja namanya Budi.

            Dalam mimpinya, sebisa mungkin sepertiga awal petualangan, ku kontrol mimpinya agar memberikan gambaran yang benar-benar nyata dengan kehidupan aslinya. Budi dalam kesehariannya adalah seorang manajer pemasaran di sebuah perusahaan pemasok onderdil pesawat komersil. Dia seorang berpenghasilan diatas dua puluh juta dalam sebulan, dan sering menghabiskan waktu bermain di ranjang hotel bintang lima bergantian dengan sekretaris pribadinya dan juga karyawan baru atau mahasiswa magang. Tentu dengan imbalan beberapa lembar kertas merah bergambar sepasang presiden dan wakil presiden pertama negara.

            Aku bisa melihat dengan jelas saat dia merobek kasar kemeja putih tembus pandang milik sekretarisnya, lalu menghempaskannya ke ranjang empuk dengan suara berderit yang membangkitkan gairah ketika mereka berdua memadu kasih dibalik cahaya temaram lampu kamar, atau ditemani musik klasik dari piringan hitam disamping televisi.

            Budi adalah seorang yang sangat cepat memuntahkan isi buah pelirnya, untuk itu permainan ranjang bukan sesuatu yang dinikmati sekretaris Budi, terkecuali uang yang keluar setelah permainan singkat.

            Ketika pulang ke rumah, Budi akan disambut oleh istrinya yang muda dan menawan beserta seorang bocah laki-laki berusia empat tahun. Memberi salam seolah Budi adalah pria penuh tanggung jawab yang bebas dari semacam tingkah laku pecundang atau seorang pecinta yang bermain curang dibelakang tubuh istrinya. Anak dan istrinya terlalu polos untuk tidak memahami apa yang benar-benar terjadi sesaat sebelum Budi tiba di rumah dengan wajah penuh kebijaksanaan yang baru saja melepas nafsu birahi.

            Selanjutnya Budi akan dijamu dalam makan malam yang mengenyangkan perutnya, dibelai dengan lembut oleh tangan bersih istrinya, dimana dalam sepuluh menit setelah jamuan makan, dia akan kembali bermain di ranjang berderit lain. Bedanya, kali ini bersama istrinya, pasangan resminya.

            Aku sudah cukup melihat keseharian hidupnya, setelah kulepaskan kendali untuk mengontrol mimpinya, kumulai dirinya untuk mengimajinasikan apapun yang muncul dalam kepalanya.

            Permainan yang sebenarnya baru akan dimulai

            Dia melihatku melayang diatas kepalanya saat sedang duduk tenang di sebuah bangku panjang di taman dengan hamparan luas kebun strawberry. Dengan wajah ketakutan dia bangkit dari bangku dan berlari melewati hamparan kebun, di mana dalam sekian detik dia sudah tersesat di dalam labirin dengan pekarangan mawar berduri, dia terus berlari secara acak memutari labirin sambil sesekali memandang ke langit, melihatku masih saja terbang mengejarnya dalam mimpinya sendiri.

            Kami melewati banyak sekali tempat dengan situasi yang tidak wajar, sebelum akhirnya dia berakhir di sebuah air terjun menjulang tinggi. Dia kehabisan akal, dan kebingungan untuk kembali lagi berlari. Kurendahkan kedua sayapku, dan mencoba mendekatinya. Ada keringat dingin terbalut rasa takut tergambar dari wajahnya. Melihatku sudah hampir mendekati tubuhnya, dia memilih melompat ke dalam pusaran air terjun berbahaya.

            Tidak lama kemudian dia terbangun dari tidurnya dengan keadaan gelisah..

            Dia melihatku duduk di kursi di samping kasur tempatnya berbaring, setelahnya dia membuka mulut..

            “Siapa kau? Kenapa kau mengejarku?” Dia nampak masih membawa ingatan tentang wajahku dari mimpinya.

            “Sadarlah pak tua, anda sudah tidak lagi bermimpi..” Ku jentikan jariku sekali, lalu melanjutkan “Sesekali bawalah sekretarismu kemari.. Maksudku nona Diana” sekali menyegarkan tenggorokan “Wajahnya lumayan menggoda, dan sepertinya cukup nikmat untuk dicicipi”

            “Omong apaan kau orang gila?”

            “Sudahlah tuan, aku bisa lihat jelas dari wajah anda..” Kutatap matanya dalam dengan tatapan tegas “Aku bisa melihat bagaimana kemaluanmu yang sekecil kelingking anak TK mencoba masuk di liang vagina nona Diana”

            Dia menatapku heran serta nampak menunjukan ketakutan wajah yang tidak percaya.

            “Merasa ragu? Tenang, aku juga tahu kalau anak magang juga sesekali mendapat jatah pembagian duitmu tuan”

            “Siapa kau sebenarnya?”

            “Hmm, aku Bari” Sekali menunjukan senyum “Tidak usah memperkenalkan diri, aku tahu nama anda”

            “Apa maumu?”

            “Sudah kubilang sebelumnya.. Aku ingin anda mengajak nona Diana kemari” lanjutku “Aku juga ingin mencicipinya” Kuarahkan pandanganku ke jaketnya “Dan, aku butuh sedikit uangmu juga” kataku sambil menunjukan senyum sindiran.

            Dia bangkit dari ranjang, mengeluarkan dompet dari kantong jaketnya dan menyerahkan setengah dari jumlah uangnya kepadaku. Dia menatapku dengan wajah pasi, lalu mencoba beranjak dari ranjang dan pergi.

            Sesaat setelah dia mencoba membuka pintu apartemenku, kuingatkan dia sekali lagi. “Ingat tuan, uangmu ini masih kurang” lanjutku “Jangan lupa memanggil nona Diana kemari” aku bangkit dan merapikan sprei tempat tidur tanpa memandangnya. “Kalau tidak berita tentang kemaluan kecilmu itu akan sampai di telinga istrimu dan seluruh orang kantor”

            Setelahnya dia keluar dengan membanting pintu tanpa berbicara kata apapun.

            Malam harinya nona Diana tiba dikamarku, dan sesuai dengan permintaanku. Aku juga mencicipinya..

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sanguine
40      19     0     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
Silver Dream
69      3     0     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...
10 Reasons Why
33      12     0     
Romance
Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun tak pernah menganggap Keira lebih dari sekadar sahabat. Hingga suatu hari datanglah Gavin, cowok usil bin aneh yang penuh dengan kejutan. Gavin selalu pu...
Journey to Survive in a Zombie Apocalypse
2      1     0     
Action
Ardhika Dharmawangsa, 15 tahun. Suatu hari, sebuah wabah telah mengambil kehidupannya sebagai anak SMP biasa. Bersama Fajar Latiful Habib, Enggar Rizki Sanjaya, Fitria Ramadhani, dan Rangga Zeinurohman, mereka berlima berusaha bertahan dari kematian yang ada dimana-mana. Copyright 2016 by IKadekSyra Sebenarnya bingung ini cerita sudut pandangnya apa ya? Auk ah karena udah telan...
Monday
5      5     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.
Secret Garden
3      3     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
Summer Rain
4      4     0     
Fan Fiction
Terima kasih atas segala nya yang kamu berikan kepada aku selama ini. Maafkan aku, karena aku tak bisa bersama dengan mu lagi.
Awesome Me
20      9     0     
Romance
Lit Academy berisi kumpulan orang-orang mengagumkan, sebuah wadah untuk menampung mereka yang dianggap memiliki potensi untuk memimpin atau memegang jabatan penting di masa depan. Mereka menjadi bukti bahwasanya mengagumkan bukan berarti mereka tanpa luka, bukti bahwa terluka bukan berarti kau harus berhenti bersinar, mereka adalah bukti bahwa luka bisa sangat mempesona. Semakin mengagumkan seseo...
LOVE, HIDE & SEEK
3      2     0     
Romance
Kisah cinta antara Grace, seorang agen rahasia negara yang bertemu dengan Deva yang merupakan seorang model tidak selalu berjalan mulus. Grace sangat terpesona pada pria yang ia temui ketika ia menjalankan misi di Brazil. Sebuah rasa cinta yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, takdir mempertemukan mereka kembali saat Grace mulai berusaha menyingkirkan pria itu dari ingatannya. Akankah me...
Intuisi Revolusi Bumi
9      6     0     
Science Fiction
Kisah petualangan tiga peneliti muda