Read More >>"> In your eyes (Lima belas) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - In your eyes
MENU
About Us  

Telfonku berdering, aku melihat nama yang tertera di layar. Pelatihku yang menelpon, aku segera mengangkatnya, " Halo." 

" Halo Resh, saya sudah ngirim hasil seleksi pertamanya. Sudah kamu lihat?"

Aku mengernyit, " Sudah keluar pak?" Sejak kapan?

" Sudah, kamu lihat segera ya." Telfon ditutup, memang sudah satu bulan sejak seleksi pertama dilaksanakan. 

Aku lantas segera mengecek e-mail. Memang benar ada e-mail dari pelatih. Aku melihat satu per satu nama yang tertera disana. Senyumku langsung merekah saat melihat namaku tertera disana, aku berada di nomer lima.  

Disitu juga tertera tanggal pelaksanaan seleksi kedua alias final. Satu minggu lagi. Aku segera berlari keluar kamar mencari ibu di halaman rumah. Ibu sedang menyiram tanaman disana. 

 " Bu!" aku berseru memanggil ibu dari teras. Ibu menoleh, menatapku bingung.

Aku berlari menghampiri ibu, langsung memeluknya erat.

" Aduh, kamu kenapa sih nak? Dateng - dateng teriak nggak jelas. Kenapa sih?" 

Aku melepaskan pelukan, memperlihatkan daftar nama itu pada ibu, " Aresh lolos tahap pememeluknya

Mata ibu terbelalak, " Wah, Selamat ya nak!" Kini ibu yang memelukku erat. Aku balas memeluknya. 

Hari itu aku tidak tahu jika ibu sebenarnya hanya berpura - pura bahagia. 

 

Malamnya aku menelpon Sia. Berniat memberitahukan hal yang sama kepadanya. 

" Halo Ya'." Aku menyapa duluan setelah telepon tersambung. 

" Ya Halo? Tumben telfon duluan, kenapa?" 

" Aku lolos seleksi." 

" Apa?" 

Aku spontan menjauhkan handphoneku, astaga keras sekali suaranya. " Ya ampun suaramu Ya'." 

" Eh, maaf maaf, kelepasan. Kapan pengumumannya ?" Ia terkekeh. 

" Aku baru tahu tadi dari pelatih." Jawabku singkat. 

" Terus habis ini ada seleksi lagi berarti?" 

" Iya, kalau seleksi kedua ini aku lolos. Aku bisa berangkat." Aku terdiam. Sia juga, ia seperti menungguku melanjutkan. " Doain aku Ya'." Hanya kata itu yang terucap. 

Aku bisa mendengar Sia terkekeh, " Pasti. Buat aku bangga ya."

Tanpa sadar aku mengangguk, " Aku Janji." 

 

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kumpulan Quotes Random Ruth
32      11     0     
Romance
Hanya kumpulan quotes random yang terlintas begitu saja di pikiran Ruth dan kuputuskan untuk menulisnya... Happy Reading...
Perfect Love INTROVERT
90      19     0     
Fan Fiction
Stay With Me
4      4     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
Intuisi
35      12     0     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
You Are The Reason
13      8     0     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Aku Lupa
4      4     0     
Short Story
Suatu malam yang tak ingin aku ulangi lagi.
When Home Become You
3      3     0     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
Untuk Reina
103      26     0     
Romance
Reina Fillosa dicap sebagai pembawa sial atas kematian orang-orang terdekatnya. Kejadian tak sengaja di toilet sekolah mempertemukan Reina dengan Riga. Seseorang yang meyakinkan Reina bahwa gadis itu bukan pembawa sial. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Riga?
Ikatan itu Bernama Keluarga
2      2     0     
Inspirational
Tentang suatu perjalanan yang sayang untuk dilewatkan. Tentang rasa yang tak terungkapkan. Dan tentang kebersamaan yang tak bisa tergantikan. Adam, Azam, dan Salma. Hal yang kerap kali Salma ributkan. Ia selalu heran kenapa namanya berinisial S, sedangkan kedua kakaknya berinisial A. Huruf S juga membuat nomor absennya selalu diurutan belakang. Menurut Salma, nomor belakang itu memiliki ban...
My Andrean
74      16     0     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...