Read More >>"> Hunch (BAB 5 I Think Sick Isn't Too Bad) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hunch
MENU
About Us  

Sierra segera menepis perihal tersebut dari pikirannya. Karena tiba-tiba pikirannya teralih pada kondisi fisik tubuhnya. Kepalanya mendadak terasa begitu pusing, dan segala yang dilihatnya hanya menjadi beberapa siluet dan bayangan yang tak jelas. Tanpa disadarinya, secara refleks jemari-jemari kecil Sierra mencengkeram erat sebuah lengan yang ada di sisinya. Tentu, dia tidak mempunyai maksud tertentu selain untuk menguatkan dirinya. Namun, pada akhirnya ia tetap tak dapat terus bertahan untuk membuka matanya dan berdiri lebih lama lagi. Ia terjatuh dan tak sadarkan diri.

***

                Dylan merasa puas dengan sindirannya tadi terhadap gadis tersebut. Haha… memang sudah seharusnya kau berterimakasih padaku, kan? Mana aku tak menuntut ganti setengah RMBpun, pikir Dylan sambil tersenyum jahil. Tiba-tiba, ia merasakan suatu tangan mencengkeram dengan kuat lengannya. Detak jantungnya berubah tak keruan, dan ia belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Kecuali saat 3 tahun yang lalu dimana ia menolong seorang gadis yang menjadi korban dalam suatu kecelakaan lalulintas.

                Dylan segera menoleh ke arah tangan yang mencengkeramnya itu. Ternyata gadis di sampingnya yang melakukannya. Sebelum Dylan sempat berpikir dengan akal sehatnya dan mengatur detak jantungnya, gadis yang berada di sampingnya telah terjatuh bersandar di depan dadanya. Tubuhnya menyentak kaget. Dalam beberapa detik, mendadak otaknya berhenti bekerja. Tubuhnya mematung, diam sepenuhnya.

                Setelah otaknya kembali bekerja, ia segera memutar ingatannya mengenai apa yang ia pelajari selama masa magangnya di universitas. Apa yang harus dilakukan oleh seorang pria cerdas ketika ada seorang gadis yang pingsan di hadapannya? Dylan segera membawa tubuh gadis itu ke tempat duduk bus yang berada di bagian belakang. Gadis ini mengetahui tubuhnya dalam kondisi tidak baik, mengapa dia masih memilih untuk berdiri di antara puluhan orang ribut riuh berdesak-desakan? Pikir Dylan sambil memapah Sierra menuju kursi bus.

                Ketika Dylan tiba di depan tempat duduk bus, Dylan segera menyadari penyebab gadis di hadapannya tetap berdiri. Gadis ini berhati baik dan tulus, ia memilih untuk tetap bertahan untuk berdiri di tengah kerumunan orang, dari pada ia membiarkan seorang ibu yang sedang kesakitan saat mengandung untuk berdiri berdesakan dengan orang lain. Eerrgh… Dylan, mengapa kau begitu tidak peka pada lingkungan hidupmu?! Baiklah, biarkan gadis di depanmu ini bersandar pada dadamu saja. Aish… pikiran bodoh. Letakkan saja dia di antara orang-orang yang duduk tersebut.

***

                Dylan telah tiba di depan asrama putri para mahasiswi Peking University. Probablitas terbesar gadis tersebut akan tinggal di tempat seperti ini. Ia mengguncangkan tubuh gadis di depannya, dengan harapan gadis itu akan terbangun.

                "Ei… bangunlah. Aku sudah lelah membawamu hingga ke tempat ini. Jika kau bangun, aku dapat mengatarmu hingga ke tempat kau tinggal. Namun, jika kau tidak lekas sadar… ergh," kata Dylan sambil membenarkan posisi gadis di hadapannya. "Aku dapat meletakkanmu di sini, sekarang juga!"

                "Euuh…" gadis tersebut mengerang pelan, menandakan ia sudah bangun. Gadis itu berusaha untuk berdiri dan memperjelas penglihatannya. Ia memperhatikan lingkungan sekitarnya, dan memikirkan bagaimana ia bisa sampai di depan asramanya.

                "Kau… mengantarku ke sini?" tanya gadis itu dengan ekspresinya yang polos.

                "Tidak. Aku melemparkanmu ke sini," jawab Dylan dengan santai. "Huh… siapa lagi jika bukan aku?"

                "Oh… kalau begitu, terima kasih," ujar gadis tersebut. Ia segera menerima ranselnya yang sedari tadi Dylan bawakan. Sebelum, gadis itu sampai pergi meninggalkannya, Dylan menarik tangannya. Agak sedikit kasar, namun bukan itu maksudnya. Dylan hanya sedikit terburu-buru.

                "Eh…" gadis itu sedikit kaget. "Ada apa?"

                "Lihatlah dirimu. Suhu tubuhmu sungguh tinggi, daya tahan tubuhmu begitu lemah. Bagaimana jika di tengah jalan nanti kau pingsan lagi?" kata Dylan menyergahnya.

                "Tidak apa. Aku sudah pingsan sekali tadi, dan harusnya hal tersebut tak akan terjadi lagi," sahut Sierra. "Dan aku juga agak sungkan untuk merepotkanmu. Kita…"

                "Apa kau ragu karena kita tidak saling mengenal? Baiklah, kita dapat berkenalan. Namaku Dylan Zhang, kau dapat memanggilku dengan English Name-ku. Aku sudah terbiasa berurusan dengan orang-orang yang belum kukenal, terutama karena urusan kontrak kerja. Jadi, tak perlu sungkan untuk berinteraksi denganku," jelas Dylan. "Kalau begitu, biarlah aku mengantarmu."

                "Uhm… baiklah," jawab gadis itu singkat.

***

                Dylan berjalan di belakang Sierra. Entah mengapa, Sierra merasa dengan seperti ini ia seperti diawasi, bukannya dijagai. Tapi, biarlah. Lagipula sepertinya pria itu memang berniat untuk menjaganya saja.

                Mereka berdua menaiki tangga menuju lantai 2, tempat kamar Sierra berada. Setelah tiba di kamar nomor 1995, Dylan segera mengucapkan salam perpisahan dengannya. Dan setelah sosok jangkung Dylan sudah menghilang ketika ia menuruni tangga, Sierra segera membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalamnya.

                Tanpa mereka berdua sadari, rupanya ada beberapa orang paparazi yang mengambil foto ketika Dylan sedang mengantarkan Sierra menuju kamar asramanya. Sepertinya Dylan yang menjadi sorotan mereka, karena untuk saat ini, Sierra bukanlah tokoh yang layak menjadi perhatian para paparazi. Dylan, sang aktor pendatang baru yang kariernya baru saja melejit kemungkinan besar akan menjadi perhatian dan bacaan publik jika para paparazi berhasil mendapatkan foto moment ketika Dylan sedang mengantarkan seorang gadis menuju kamar asramanya. Selain itu, mereka juga pasti akan mendapat lebih banyak honor jika gosip yang mereka ciptakan menjadi pusat perhatian pembaca.

***

                Sierra menutup pintu kamarnya. Ia segera menyalakan lampu kamar, dan kemudian melemparkan tas ranselnya secara sembarangan ke meja belajarnya. Teman sekamarnya belum tiba, karena seperti biasanya mereka mengambil berbagai pelajaran tambahan di luar universitas dan sering pula hang out bersama gank mereka masing-masing. Ia benar-benar lelah hari ini, sepertinya memang benar kata Jeany bahwa ia akan sakit jika terlalu memaksakan fisiknya. Sierra segera merebahkan dirinya di kasur. Ia memejamkan matanya, dan seperti biasanya ia akan merefleksikan segala yang terjadi padanya pada hari tersebut. Ia suka melakukan kegiatan ini karena baginya hal ini dapat menjadi inspirasi luar biasa ketika menulis naskah. Tanpa direncanakan, akhirnya Sierra tertidur begitu lelap dan terbangun setelah beberapa jam kemudian.

                Ketika Sierra terbangun, ia telah merasa kondisinya sudah jauh lebih baik daripada tadi siang. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 p.m. Setelah membersihkan diri, Sierra segera duduk di hadapan laptop kecil yang selalu menjadi andalannya. Ia segera membuka notebooknya dan mulai melanjutkan naskahnya. Teman sekamarnya sudah kembali, dan sesungguhnya suasana tak terlalu nyaman untuk menulis. Namun, inilah tantangan bagi seorang penulis. Yaitu tetap berkarya menyesuaikan dengan situasi ketika situasi bertentangan 180? dengan harapanmu.

                Sierra segera menuangkan segala pikiran dan isi hatinya dalam bentuk uraian kata-kata. Ia juga menambahkan beberapa pengimajinasian mengenai pertemuannya yang tak terpikirkan dengan mahasiswa BFA yang bernama Dylan hari ini.

                Dunia ini begitu penuh dengan kejutan. Hal-hal yang tak pernah kau ekspetasikan akan bermunculan dalam kehidupanmu. Dan ketika kejutan itu tiba, tak ada hal yang dapat kau lakukan selain mempersiapkan hatimu sebaik mungkin.

How do you feel about this chapter?

4 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (27)
  • camarseptakum

    Wajh china2 gitu ya

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • Sisscyaa

    Syukaa... Syukaa... Ceritanya keren abiss... Biasanya klo aku baca novel China mumet pahamin nama -namanya. Tapi yang satu ini pembawaannya keren, sih. Semangat terus, ya Kak. Semoga menang

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • keielemen

    @ShiYiCha baik drama china dan drama korea emang bagus. Drama china yg direkomendasikan juga saya nonton sampai habis kok. Cuman novel ajah, yang rada kurang srek. Soalnya, saya susah hapal nama karakternya, mandarin kan susah banget gitu. Padahal pengenalan cerita kan, penokohan yang utama. Beda dgn drama bisa lihat muka yang ngomong, klu novel kita perlu menvisualisasi sendiri, disitu saya kurang srek nya. Semoga saja bisa stay baca yah..

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • ShiYiCha

    @keielemen kenapa nggak seneng sama cerita latar Cina, kak? Padahal C-Drama juga nggak kalah bagus dari drakor, loh. Klo bisa ubah pandangan kakak, ya seneng, deh????

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • keielemen

    Saya biasanya nggak 'srekk' sama cerita berlatar china. ???? tapi kayaknya cerita ini punya alur yang bagus. Jadi, aku simpan buat lanjut nanti, penasaran soalnya. Btw, semangat buat menulis.

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • ShiYiCha

    @rifkhod Thanks, Kak. Semangat juga, ya buat yang sama2 berjuang sebagai Author

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • rifkhod

    Suka! Aku lanjut baca nanti malam :)

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • syifaaini48

    Fighting

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • ShiYiCha

    @aisalsa09 iyakah? Aku bahkan nggak nonton Full House, lho????????

    Comment on chapter Epilog
  • aisalsa09

    Ada nggak sih yg jadi inget full house baca ini? Atau cuma aku? Ehehehe

    Comment on chapter Epilog
Similar Tags
Ingatan
74      9     0     
Romance
Kisah ini dimulai dari seorang gadis perempuan yang menemui takdirnya. Ia kecelakaan sebelum sempat bertemu seseorang. Hidupnya terombang-ambing diantara dua waktu. Jiwanya mencari sedang raganya terbujur kaku. Hingga suatu hari elektrokardiogram itu berbunyi sangat nyaring bentuknya sudah menjadi garis yang lurus. Beralih dari cerita tersebut, di masa depan seorang laki-laki berseragam SMA menj...
High Quality Jomblo
225      5     0     
Romance
"Karena jomblo adalah cara gue untuk mencintai Lo." --- Masih tentang Ayunda yang mengagumi Laut. Gadis SMK yang diam-diam jatuh cinta pada guru killernya sendiri. Diam, namun dituliskan dalam ceritanya? Apakah itu masih bisa disebut cinta dalam diam? Nyatanya Ayunda terang-terangan menyatakan pada dunia. Bahwa dia menyukai Laut. "Hallo, Pak Laut. Aku tahu, mungki...
I Fallen for Jena Henzie
79      26     0     
Romance
Saat pitcher melempar bola, perempuan itu berhasil memukul bola hingga jauh keluar lapangan. Para penonton SMA Campbell langsung berdiri dengan semangat dan bersorak bangga padanya. Marvel melihat perempuan itu tersenyum lebar saat mengetahui bolanya melambung jauh, lalu ia berlari sekencang mungkin melewati base pertama hingga kembali ke home. Marvel melihat keramaian anak-anak tim base...
Move on
0      0     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
Love in the Past
308      253     4     
Short Story
Ketika perasaan itu muncul kembali, ketika aku bertemu dengannya lagi, ketika aku harus kembali menyesali kisah itu kesekian kali.
Mawar Putih
1200      620     3     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
KAFE IN LOVE
11      2     0     
Romance
Ini adalah cerita mengenai Aura dan segudang konfliknya bersama sahabatnya Sri. Menceritakan Kisah dan polemik masa-masa remajanya yang dia sendiri sulit mengerti. belum lagi, kronik tentang datangnya cinta yang tidak ia duga-duga. Lalu bagaimanakah Aura menyelesaikan konflik-konflik ini? Dan bagaimanakah akhir kisah dari cinta yang tak diduga?
Save Me From Myself
14      7     0     
Romance
"Kau tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya menjadi aku."
Dibawah Langit Senja
19      7     0     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Asa
60      16     0     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...