Read More >>"> Reuni SMA (Dialogue 3) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reuni SMA
MENU
About Us  

“Al? Maklum Ko, kalo cewek jam segini belum mandi, ya gitu. Hihi!”

Perkataan Are membuyarkan ingatan gue tentang Viko. Dan gue tersadar kalo gue sekarang lagi cengo dan belum mandi. Dengan spontan gue membanting pintu rumah gue dan berlari ke kamar untuk mengambil topi.

Dengan secepat kilat gue balik lagi ke depan. Dan membuka pintu pelan-pelan. Terlihat Viko dan Areas sedang tertawa. Yang pastinya menertawakan gue. Are meninggalkan gue dan Viko di teras.

“eh duduk!” gue mempersilahkan Viko duduk dengan senyuman super manis yang gue punya dan guepun ikut duduk.

“kenapa tadi balik lagi? Terus kenapa pake topi?”

“gue belum mandi. Lagian lo dateng ke rumah orang pagi-pagi.” Gue ngomong ke Viko sambil menundukan kepala gue.

“pagi apanya? Inikan udah hampir jam setengah 12.” Viko melihat jam tangannya.

“oh ya? Hehe” gue ketawa garing karena super gugup duduk berhadapan dengan Viko. “jadi lo mau ngapain?”

“to the point banget si!” Viko ketawa kecil. “lo juga belum nawarin gue minum.”

Muka gue benar-benar cengo mendengar perkataan Viko. Tapi gue langsung tersadar.

“eh iya, lupa. Ya udah lo tunggu di sini dulu. Biar gue ambilin minum.” Gue langsung meninggalkan Viko.

Dan saat itulah gue punya kesempatan buat ke kamar mandi dan mencuci muka gue yang terlihat jelas sangat-sangat buluk -_-. Beberapa saat kemudian gue selesai mencuci muka gue dan kembali lagi menghampiri Viko yang sudah menunggu gue.

“silahkan di minum!”

“makasih,”

Setelah meminum minuman yang gue hidangkan Viko tersenyum ke arah gue dan hal itu membuat gue salah tingkah. Karena sungguh senyumannya itu benar-benar membuat gue *cengo* dan salting seketika. Seperti di iklan-iklan pencuci wajah itu ‘senyummu mengalihkan duniaku’ kekekekeke. Tapi gue menyadarkan diri gue.

“jadi ada apa? Oh iya tadi ngobrol apa aja sama abang gue?”

“pengen tau? Penasaran ya?”

“ih apaan si.”

“gue kesini mau ngajak lo pergi ke reuni sma. Dan abang lo juga tadi udah setuju. Katanya biar lo ikut. Jadi lo mau kan?”

Seketika itu juga wajah gue cengo secengo-cengonya. Kebayang ga orang yang udah lebih dari 12 tahun belakangan ini lo suka sekarang dia sedang ada di depan lo dan ngajak lo jalan. Saat itulah rasanya kaki gue lemes dan dunia ini berputar di atas kepala gue. *lebay :-P

“lo ga lagi becanda kan?” gue menanyakan sekaligus meyakinkan kembali atas apa yang di bicarakan oleh Viko.

“ya iyalah, masa ia gue bo’ong. Jadi lo ga mau?”

“siapa yang bilang enggak, gue mau. Pasti gue mau lah.” Gue menjawab pertanyaan Viko dengan cepat, karena gue takut dia berubah pikiran.

“ok nanti malem gue jemput lo jam 7.”

“ok”

Viko langsung pergi dari rumah gue. Dan gue masih mecoba menyadarkan diri gue bahwa kejadian yang tadi itu bukanlah sekedar khayalan ataupun mimpi. Itu nyata. Dan saat itulah gue bingung setengah mampus. Kenapa? Karena gue belum mempersiapkan apapun untuk pergi ke reuni. Gue panik ga karuan mencari baju yang harus gue pake. Baju seragam SMA gue ga ada di lemari. Gue teriak-teriak sana-sini nyari nyokap. Tapi Are bilang kalo nyokap udah pergi ke butik.

“aduh!”

“emang lu nyariin apaan si de?”

“lu ga akan tau juga, percuma.”

“baju seragam buat reunian ya?”

Gue kaget mendengar perkataan Are dan gue menghentikan pencarian gue di lemari punya pembantu. Ya kan siapa tau bajunya di simpan di sana.

“wah ko lu tau si bang!” gue menghampiri Are yang lagi asik minum jus wortel. “Dimana?”

“tuh udah bi Yati setrika lu tinggal make doang!”

Gue langsung meninggalkan abang gue dan pergi ke ruang nyetrika untuk mengambil seragam SMA gue.

            Sudah hampir jam 7 malam. Sebenarnya gue belum siap, karena gue masih mencari pita yang cocok buat gue taro di rambut gue. Dan saat itulah suara bel rumah gue berbunyi. Gue juga mendenger pembantu gue membukakan pintu.

“eh bang Viko, mau jemput Non Alea ya?”

“iya bi, Alea nya udah siap?”

“bentar ya bang, bibi panggil dulu.”

Namun belum sampai bibi mengetuk pintu kamar gue. Gue sudah membuka pintu kamar gue.

“itu Viko ya bi?”

“iya Non,”

Gue segera turun ke lantai bawah. Gue berjalan bak putri yang baru turun dari singgasananya. Dengan angin yang mengiringi langkah kaki gue, gue berjalan dengan penuh percaya diri. Di pintu depan Viko sudah berdiri menunggu gue. Dia tersemyum ketika melihat gue berjalan ke arah dia.

“wow!”

“apa?” gue agak sedikit salting melihat ekspresi Viko.

“enggak, jadi kita langsung berangkat?” Viko senyum manis ke arah gue. Benar-benar manis.

Belum sempat gue menjawab, Viko langsung menarik tangan gue. Gue dipersilahkan masuk ke dalam mobilnya. Adegan ini menurut gue itu adegan yang manis.  Seandainya................. ah sudahlah! ^_^*

Selama di dalam mobil sama sekali tidak ada yang spesial. Gue diam dan Vikopun diam. Gue bingung harus ngobrol apa sama dia. Tapi tiba-tiba Viko memandang gue sambil senyum-senyum. Saat ini gue benar-benar salting.

“kenapa?”

“engga, kita pake seragam kayak gini berasa muda yah. ^_^”

Gue cuman bisa senyum dan ngangguk. Karena gue takut terlihat jelek di hadapan Viko. Haha maksudnya apa? Terserah gue.

Akhirnya kita sampai di tempat tujuan. Dan saat gue akan membuka pintu mobil Viko menahan tangan gue dan bilang,

“biar gue aja yang bukain.”

Hati gue langsung berdebar kencang. Ah ini sooooooo sweet banget. Vikopun membukakan pintu buat gue. Gue keluar dan Viko juga menyiapkan tangannya untuk gue pegang. Persis seperti seorang putri yang baru turun dari kereta kencananya yang didampingi oleh pangerannya. So sweet! Gue dan Viko berjalan masuk ke tempat reuni sambil bergandengan tangan. So sweet! Dan saat itulah semua mata yang ada di sana tertuju pada gue dan Viko. Termasuk si penerima tamu, Fany. Gue bisa liat akepresi muka Fany pas ngeliat ke arah gue dan Viko.

“kalian? Jadian?”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Reach Our Time
316      169     0     
Romance
Pertemuan dengan seseorang, membuka jalan baru dalam sebuah pilihan. Terus bertemu dengannya yang menjadi pengubah lajunya kehidupan. Atau hanya sebuah bayangan sekelebat yang tiada makna. Itu adalah pilihan, mau meneruskan hubungan atau tidak. Tergantung, dengan siapa kita bertemu dan berinteraksi. Begitupun hubungan Adiyasa dan Raisha yang bertemu secara tak sengaja di kereta. Raisha, gadis...
The Cherlones Mysteries (sudah terbit)
206      150     0     
Mystery
Chester Lombardo dan Cheryl Craft tidak pernah menyangka kalau pembunuhan trilyuner Brandon Cherlone akan mengubah hidup mereka untuk selamanya. Selain bertemu dengan tiga sosok keluarga Cherlone yaitu Don, Sarron, dan Farah, mereka juga ikut menyingkap berbagai misteri dahsyat di dalam keluarga tersebut, selama 12 jam. Cerita ini menjadi pembuka kisah perdana dari Duo Future Detective Series ya...
Love Warning
33      22     0     
Romance
Pacar1/pa·car/ n teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih. Meskipun tercantum dalam KBBI, nyatanya kata itu tidak pernah tertulis di Kamus Besar Bahasa Tasha. Dia tidak tahu kenapa hal itu seperti wajib dimiliki oleh para remaja. But, the more she looks at him, the more she's annoyed every time. Untungnya, dia bukan tipe cewek yang mudah baper alias...
Don't Leave Me
9      9     0     
Short Story
Dia selalu bersamaku, selalu menemani hari-hariku. Tapi, maaf, aku harus pergi dengan yang lain. -Clara-
Melawan Takdir
29      19     0     
Horror
Bukan hanya sebagai mahkota pelengkap penampilan, memiliki rambut panjang yang indah adalah impian setiap orang terutama kaum wanita. Hal itulah yang mendorong Bimo menjadi seorang psikopat yang terobsesi untuk mengoleksi rambut-rambut tersebut. Setelah Laras lulus sekolah, ayahnya mendapat tugas dari atasannya untuk mengawasi kantor barunya yang ada di luar kota. Dan sebagai orang baru di lin...
Perfect Hallucinations
6      6     0     
Short Story
Is it Real?
Sosok Ayah
8      8     0     
Short Story
Luisa sayang Ayah. Tapi kenapa Ayah seakan-akan tidak mengindahkan keberadaanku? Ayah, cobalah bicara dan menatap Luisa. (Cerpen)
L & A
112      86     0     
Romance
LA (From Aquarius to Leo) ____ The Blue adalah sebuah perusahaan majalah tempat di mana Riu bekerja. Dia bisa ada di sana karena bantuan seorang kepala editor yang memberikan ia kesempatan bekerja di sana. Riu bertemu dengan banyak orang. Dia memiliki usia paling muda di antara semua orang di perusahaan itu. Riu bekerja di tim editor bersama beberapa orang lainnya. Hari itu ia tidak s...
LELATU
9      9     0     
Romance
Mata membakar rasa. Kobarannya sampai ke rongga jiwa dan ruang akal. Dapat menghanguskan dan terkadang bisa menjadikan siapa saja seperti abu. Itulah lelatu, sebuah percikan kecil yang meletup tatkala tatap bertemu pandang. Seperti itu pulalah cinta, seringkalinya berawal dari "aku melihatmu" dan "kau melihatku".
P.E.R.M.A.T.A
47      30     0     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .