Read More >>"> Reuni SMA (Dialogue 4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reuni SMA
MENU
About Us  

Viko senyum tidak jelas ke arah gue, membuat gue bingung.

“bukannya kita harus absen ya? Gue Viko Bastian dan dia Alea Bastian.”

Serius gue kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Viko. Tapi tanpa berlama-lama Viko menarik tangan gue untuk masuk ke dalam ruangan reuni. Dan gue liat Fany yang bingung dan ga percaya menatap kepergian gue dan Viko. Gue benar-benar speechless. Gue hanya memandangi Viko yang sekarang masih menggandeng tangan gue. Setelah masuk Viko mempersilahkan gue duduk. Sumpah ini adegan bikin lo senyum-senyum sendiri sepulang dari tempat ini. Hahahahahahaaa.....

“tapi Ko, lo sehat kan?” gue memegang dahi Viko.

“maksud lo?” Viko hanya ketawa melihat kelakuan aneh gue.

Dan dengan cepat gue menarik kembali tangan gue yang dari tadi menempel di dahi Viko. Dan tak lama beberapa teman menghampiri gue dan Viko. Hal yang pertama mereka tanyakan bukanlah ‘gue sekolah dimana atau apa pekerjaan gue? Gue sehat atau engga? Gue terlihat pangling atau engga?’. Tapi yang mereka tanyakan pertama kali adalah

“lo berdua jadian?”

Seperti yang ditanyakan oleh Febri sekarang. Dan untuk ke sekian kalinya gue menjawab,

“tidak!” dengan senyuman yang mengembang dari bibir gue.

Dan setelah semua orang selesai bertanya, Viko menawarkan untuk membawakan minuman untuk gue. Dia pergi dengan senyuman manis yang akan membuat hati wanita manapun berdetak kencang. Pasti! Guepun mengambil nafas panjang untuk menghilangkan ketegangan yang gue buat sendiri hari ini. Karena setelah gue pikir-pikir lagi, sepertinya tidak seharusnya gue pergi. Sambil menunggu kedatangan Viko yang berniat membawakan gue minuman. Gue melihat kesekeliling tempat yang super ramai ini dengan perasaan risih. Ya maklumlah gua manusia dengan golongan darah B, jadi tidak menyukai tempat-tempat ramai.

            Namun tidak lama kemudian, datanglah seorang yang amat gue kenal dengan baik. Sela.

“wow!” gue berdiri saat dia menghampiri meja gue. Itu tandanya gue kagum dengan dandannannya. Karena menurut gue terlalu berlebihan. Ini kan acara reuni -_-

“cuman itu?” dia cemberut sambil memandang gue tajam.

“maksud lo?”

“iya, cuman itu reaksi lo liat gue yang super kece ini?”

“please Sel,” gue menghembuskan nafas gue. “seenggaknya gue bilang wow kan?” gue tersenyum ke arah sahabat gue yang hari ini terlihat sangat cantik itu. Serius!

“udah deh lupain, jadi lo pergi sama siapa kesini. Gue ga nyangka ternyata lo pergi juga. Lagian nih ya, ga ada ruginya kok lo pergi. Justru seru.”

Gue hanya menggaruk alis gue mendengar perkataan Sela. Hal itu memang sudah menjadi kebiasaan gue. Saat gue mulai pusing dengan sesuatu gue pasti menggaruk alis gue. Meskipun tidak gatal. Hal itu terjadi spontan tanpa gue sadari.

“iya, iya. Terus Kevin mana?”

“tuh dia lagi ngobrol sama anak-anak yang lain. Eh lo belum jawab pertanyaan gue, lo berangkat sama siape?”

“nanti lo juga tau sendiri,”

Dan tak lama kemudian Viko datang membawakan gue minuman.

“lama yah?” dia datang dan langsung memberikan minuman yang dia bawa.

“makasih” gue senyum semanis mungkin.

Saat itu gue baru sadar bahwa Sela melihat gue dengan ekspresi luar biasa cengo. Viko yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

“jadi lo kesini bareng Viko?”

“ya begitulah,”

“lo berdua jadian?”

“ya ampun untuk ke sekian kalinya gue menjawab pertanyaan itu dan jawaban gue tetep sama,”

“iya!”

“apa?” gue dan Sela hampir berteriak mendengar perkataan Viko yang tiba-tiba.

Sementara Viko hanya tersenyum dan memandang gue. Tapi tiba-tiba keadaan di ruangan ini jadi riuh karena acara sudah akan dimulai. Kevin datang dan menarik tangan Sela yang saat itu masih tidak percaya untuk duduk di sebelah gue dan Viko. Sementara semua orang sibuk memperhatikan pembawa acara yang berbicara di depan. Gue malah sibuk menatap Viko. Gue masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Viko barusan. Sumpah demi apa dia bilang ‘iya’??

“kenapa?” akhirnya Viko menyadari aura gue yang dari tadi ngeliatin dia.

“kenapa?” apapun itu yang keluar dari mulut gue, gue katakan karena gue merasa gue lagi mimpi.

“kenapa, kenapa?”

“kenapa lo bilang iya?” gue memandang Viko penuh harap. Yah berharap dia tiba-tiba nembak gue gituh, siapa tau kan! ^_^

Belum sempat Viko menjawab pertanyaan gue, pembawa acara yang tak lain Ridwan mengatakan bahwa acara akan dilanjutkan dengan dansa. Yang artinya musik mulai terdengar dan semua tamu mulai berjalan ke tengah ruangan untuk berdansa bersama pasangannya.

Gue masih menatap Viko dan menantikan jawabannya. Tapi tiba-tiba, Nadya menghampiri meja kita berdua. Karena Sela sama Kevin sudah turun ke lantai dansa. Nadya senyum ke arah Viko dan menarik tangan Viko untuk ikut ke lantai dansa sama dia. Setelah mereka pergi ke lantai dansa gue hanya bisa duduk diam meratapi nasib gue, yang dari dulu sampai sekarang selalu saja tertinggal satu langkah di belakang.

Flasback lagi,

Saat itu gue masih kelas satu SMA. Dan Nadya adalah salah satu teman dekat gue. Karena kita memang satu kelas. Meskipun gue tau bahwa Viko sudah mulai mempunyai pacar sejak kelas dua SMP. Tapi gue masih tetep suka sama dia. Sampai sekarang. Namun gue harus mengetahui kenyataan yang menyakitkan keluar dari mulut teman gue sendiri, Nadya. Suatu hari dia bilang ke gua kalo dia dan Viko jadian. Kenyataan yang benar-benar pahit, namun gue harus menghadapinya. Waktu itu Nadya sama sekali ga tau kalo gue suka sama Viko sejak lama. Ya maklumlah resiko orang yang selalu memendam perasaannya. Ga ada orang yang tau, akhirnya ya begitu deh!

Flasback end.

Akhirnya gue memutuskan untuk keluar dari ruangan pesta reuni akbar ini berlangsung. Gue berdiri di depan kolam renang yang berada tepat di samping gedung. Karena gedung ini sudah sepenuhnya di sewa untuk pesta reuni jadi tidak ada siapapun disini. Guepun duduk di salah satu kursi taman yang ada disana. Gue memejamkan mata gue dan memasangkan headset lalu mendengarkan musik. Dan saat itulah tiba-tiba ingatan gue kembali ke masa-masa SMA. Nah inilah salah satu yang membuat gue tidak mau ikut reunian. Flasback-flasback ini membuat hati gue nyesek.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Should I Go(?)
47      13     0     
Fan Fiction
Kim Hyuna dan Bang Chan. Saling mencintai namun sulit untuk saling memiliki. Setiap ada kesempatan pasti ada pengganggu. Sampai akhirnya Chan terjebak di masa lalunya yang datang lagi ke kehidupannya dan membuat hubungan Chan dan Hyuna renggang. Apakah Hyuna harus merelakan Chan dengan masa lalunya? Apakah Kim Hyuna harus meninggalkan Chan? Atau justru Chan yang akan meninggalkan Hyuna dan k...
Veintiséis (Dua Puluh Enam)
9      3     0     
Romance
Sebuah angka dan guratan takdir mempertemukan Catur dan Allea. Meski dalam keadaan yang tidak terlalu baik, ternyata keduanya pernah memiliki ikrar janji yang sama sama dilupakan.
HAPPILY EVER AFTER
2      2     0     
Short Story
“Aku benci cinta. Aku benci cinta sejati. Aku benci semua hal yamg berhubungan dengan cinta. Aku muak dengan semua ucapan manis berbau cinta. Aku tak ingin melihat cinta. Aku tak melihat kebahagiaan cinta. Aku benci cinta sejati dan aku benci “Happily Ever After””
Ruang, Waktu Dan Cinta
40      4     0     
Romance
Piya Laluna, Gadis yang riang itu berubah kala ia ditinggal ayahnya untuk selama-lamanya. Ia kehilangan semangat, bahkan ia juga jarang aktif dalam komunitas sosialnya. Selang beberapa waktu, ia bertemu dengan sosok laki-laki yang ia temui di beberapa tempat , seperti toku buku, halte, toko kue, dan kedai kopi. Dan di ruang waktu itulah yang memunculkan rasa cinta diantara keduanya. Piya yang sed...
12 Jam di Kota Kenangan
3      3     0     
Short Story
Pernahkah kau mengira kalau suatu pengalaman bisa mengubah pandanganmu akan suatu hal?
Petrichor
29      16     0     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Can You Love Me? Please!!
26      10     0     
Romance
KIsah seorang Gadis bernama Mysha yang berusaha menaklukkan hati guru prifatnya yang super tampan ditambah masih muda. Namun dengan sifat dingin, cuek dan lagi tak pernah meperdulikan Mysha yang selalu melakukan hal-hal konyol demi mendapatkan cintanya. Membuat Mysha harus berusaha lebih keras.
NWA
22      8     0     
Humor
Kisah empat cewek penggemar boybend korea NCT yang menghabiskan tiap harinya untuk menggilai boybend ini
Perceraian kontrak
173      40     0     
Romance
Ryan Delon seorang Ceo terkaya se-Eropa harus menyamar menjadi satpam demi mendapatkan cinta sejatinya. Akan tetapi, penderitaan itu hanyalah sementara sampai akhirnya ia dipersatukan dengan desainer cantik bernama Calesthane. Mereka menjalani hubungan hingga kejenjang pernikahan, namun hari-hari yang mereka jalani tidak seperti bayangannya. Banyak bebatuan di kehidupan mereka, sampai pada akh...
JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
103      24     0     
Fan Fiction
Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tidak ada pilihan lain selain kau harus melaluinya. Jika saatnya tiba, malaikat akan menjemputmu, memberikanmu teh penghilang ingatan dan mengirim mu kedimensi lain. Ada beberapa tipikel arwah manusia, mereka yang baik akan mudah untuk membimbingnya, mereka yang buruk akan sangat susah untuk membimbingny...