Read More >>"> Bottle Up (Tiga) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bottle Up
MENU
About Us  

Jangan gampang curigaan,

Karena belum tentu yang dicurigai adalah kebenaran

__________

 

Attaya POV

Aku tak tahu mengapa, ku rasakan bulu kudukku sedikit meremang. Ku sapukan pandanganku ke sekeliling perpustakaan, namun tak kunjung ku temukan sesuatu yang mampu membuatku bergidik. Semua orang sibuk dengan bacaan masing-masing dan hanya terpaku dengan gawai, buku tulis, buku perpustakaan, ataupun laptop.

Ku rasahakan suhu perpustakaan dengan telapak tanganku, tidak sedingin 'itu' untuk meremangkan rambut-rambut halusku. Berbagai perasaan aneh menyelimutiku. Ketakutan tanpa alasan ini datang kembali. Tersentak, bergegas ku gerakkan langkah kakiku menuju bangku kosong di tengah perpustakaan itu.

Ku hempaskan tubuhku dengan cukup kasar, sehingga dapat ku dengar bunyi dua benda yang bertabrakan. Aku tak paham, kenapa perasaan aneh ini tiba-tiba menyelimutiku lagi. Sebuah perasaan yang sudah lama tidak menghampiriku kini datang lagi.

Aku tahu, ketakutan yang ku bilang tanpa alasan ini pasti memiliki alasannya. Namun, aku tak paham dan tidak menyadari alasan itu. Aku juga tahu bahwa pikiranku memengaruhi perasaan. Tapi sungguh, aku tak mampu mencegah berbagai pikiran negatif yang bersileweran dibenakku. Apakah dulu bangku ini memiliki masa lalu? Ada penunggunya? Atau... akan ada sesuatu yang mengenaiku nanti?

Ku enyahkan segala pikiran buruk yang yang terlintas di benakku. Sungguh membutuhkan usaha yang besar untuk berpikir positif ketika tubuhku merasakan sensasi aneh. Berbagai macam cara ku coba, tapi masih saja kegagalan yang ku dapati.

Tak ada pilihan lain selain mencoba tetap fokus pada tujuan awalku. Enak-enak saja masuk ke pikiranku dan mengganggu waktu bacaku.

Pikiran buruk, menepi sebentar ya. Aku ingin membaca....

Derit kursi dari meja sebelah mampu menurunkan konsentrasiku. Aku tak peduli, masih berkutat dengan novel yang hari ini harus ku habiskan. Tak ku hiraukan goyangan dari meja sebelah, sepertinya dia sedang panik atau gugup sehingga mejanya terasa bergetar. Diperparah lagi dengan bunyi jari tangannya yang bergerak seirama.

Woy, ini perpustakaan!

Attaya, masa sih menjaga konsentrasi aja nggak bisa?

Tarik napas, lepaskan. Tarik lagi, lepaskan. Ku lakukan hal itu berulang kali untuk mendapatkan konsentrasiku yang sudah terbang sejak tadi.

Gagal!

Sialan ini orang!

Bunyi buku tebal yang dihempaskan di meja kayu sebelah meluluhlantakkan konsentrasiku.

"Monyet," gumamku pelan sambil melihat ke sumber suara.

Oh ternyata laki-laki yang yang ku sebut metroseksual tadi. Dalam hati aku meminta maaf karena sudah berprasangka kepada orang lain

Tapi tetap aja, aku masih berdiri dengan prasangka itu. Maaf ya mas, saya bilang mas-nya kayak kaum metroseksual.

Sial banget ya, dari samping udah cakep tapi nggak punya etika. Ngapain coba itu buku setebal springbed dibanting di meja. Kan kedebam kedebum.

Ya Tuhan mas sebelah saya, cakep-cakep ternyata ngeselin. Untung kamu nggak bau Mas, jadi poinnya nggak minus banyak.

Wait....

That's grin! Apa dia dengar umpatanku?

Lihat! Dia tersenyum ke arahku, memamerkan gigi putihnya yang rapi tanpa kawat.

Double shit!

Wajahnya memelas memohon maaf. Nggak dimaafin nggak tega, kalau dimaafin enakan dia. Dari tadi dia ribut, aku diem aja.

Sabar.... Sabar....

Pemberian maaf ku akan berarti sangat banyak bagimu, Mas. Ganteng sih ganteng, kalau diulang lagi awas aja itu si metro!

Siapa yang nggak luluh dengan senyum kayak gitu coba? Bapak Profesor killer nan moody pun kalau disenyumin sama mas kayak gini pasti tensi darahnya bakal normal lagi.

Sekilas ku perhatikan wajahnya yang putih bersih dengan hidung bersudut lebih besar dari milikku. Dagunya khas laki-laki banget dengan sedikit rambut halus disepanjang rahang angkuh miliknya. Sialan! Itu bibirnya juga lebih merah dari punyaku! Ku perhatikan jari-jarinya yang mengatup menjadi satu, meminta maaf ke arahku.

Oke, baiklah. Cukup sudah, melihatnya hanya akan menyebabkanku cemburu pada perawakan fisiknya. Jarinya lentik dengan bulu mata yang cukup panjang. Wajahnya yang putih dan bibirnya yang merah tidak menyebabkannya tampak seperti wanita, karena garis matanya yang tegas dan tajam. Well, perawakan fisiknya mendekati sempurna! Noted!

Ku tarik napas ku dalam-dalam.

Ku berikan dia senyum terbaikku, tanda bahwa aku sudah memaafkannya. Namun, jangan berani ia mengulanginya lagi! Awas aja!

Ia menarik tangannya dari hadapanku. Tersenyum manis, sangat manis dengan mata yang hampir menyipit sempurna.

Aku merasakan getaran nggak ya? Getaran elektrik seperti di novel yang ku baca.

Ku telisik diriku lebih dalam. Syukur lah, senyumnya yang lari hingga ke mata itu tidak mengantarkan efek listrik seperti kebanyakan novel yang sudah ku baca. Nggak kok, nggak dari mata turun ke hati.

So don't worry! You won't falling in love because the first impression is not so good.

"Maaf, nggak sengaja," ujarnya memecah keheningan di antara kami.

"It's okay," jawabku singkat dan mulai membaca bukuku lagi. Aku khawatir, jika aku menjawab lebih panjang maka dia akan mengajakku berbincang lebih lama. Aku kepedean? Idih, dilihat dari gaya atau tampilan seseorang pun kita bisa tahu tipe atau karakternya gimana. Dan laki-laki, yang dengan sembarangnya ku tuduh metroseksual ini, menunjukkan gelagat bahwa dia merupakan orang yang ramah. Sehingga besar kemungkinan dia akan mengajakku berbincang meskipun sekejap, untuk sekedar basa-basi atau apapun itu. Dan apapun alasannya, aku tak pernah suka dengan basa-basi dengan orang yang tak dikenal, khususnya laki-laki.

"Hmm...."

Nah kan, benar kan apa yang ku bilang. Belum apa-apa dia sudah berdehem. Kalau deheman kosong sih nggak masalah, ini dehemannya berisi. Cuekin aja deh....

"Hmm...."

Sumpah ya! Ini laki-laki deheman mulu. Kayaknya ini laki punya bakat bikin orang lain kesel kali ya....

"Hmm...."

Ku alihkan perhatianku pada wajahnya yang menatapku dengan tatapan polos. Shit.... Mau melampiaskan rasa kesal nggak bisa. Itu wajah minta di kasih cabe ya biar nggak polos lagi.

Sialan emang ini cowok....

"Maaf, ada apa ya, Mas?" tanyaku berusaha semanis mungkin supaya rasa kesalku tak tampak olehnya. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengontrol emosiku yang seringkali lepas kendali. Tujuannya sih supaya aku bisa memanipulasi emosi.

"Ngg.... Itu mbak...." Matanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Sepertinya ia sedang berusaha menemukan bahasa yang tepat.

"Kenapa, Mas?" ulangku. Ku tatap matanya yang masih bergerak liar. Ini dia sedang nggak pede atau apa ya? Matanya nggak bisa diam gitu.

Ku perhatikan wajahnya yang tampak kebingungan, damn he is so cute. Tiba-tiba manik matanya tepat masuk ke retinaku. Iris matanya coklat terang, berkilau ditimpa cahaya lampu.

Memang sempurna ciptaanmu, Tuhan.

"Mbak," ujarnya, mengalihkan fokus ku yang sempat salah jalan.

"Maaf mbak, bisa geser sedikit nggak mbak? Tali sepatu saya nyangkut di kaki kursinya mbak."

Ya Tuhan! Demi apa aku melakukan tindakan tercela ini! Oke, lebay. Malu, tak ku hiraukan lagi pernyataan laki-laki sialan ini. Segera saja ku geser kursiku dengan pelan, ku lirik wajahnya yang geli menahan tawa.

Aku ingin mengumpat, tapi apa daya, kesalahan terletak padaku. Hanya terlontar permintaan maaf kepada pemilik tali sepatu yang entah bagaimana bisa berada di kaki kursi dudukku. Wajahku memanas menahan malu, "Aduh mas, maaf banget ya.... Aku nggak tahu kalau nyangkut dan posisi tali sepatunya juga nggak bisa langsung ditarik. Maaf banget ya, Mas."

Ia mengangguk mantap, namun tak lepas dari senyumnya yang dikulum.

Ya Tuhan, kok kesal lihat dia senyum dikulum gitu....

Dan….

Bagaimana bisa tali sepatunya dalam posisi yang aneh seperti itu?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Strawberry Doughnuts
17      11     0     
Romance
[Update tiap tengah malam] [Pending] Nadya gak seksi, tinggi juga kurang. Tapi kalo liat matanya bikin deg-degan. Aku menyukainya tapi ternyata dia udah ada yang punya. Gak lama, aku gak sengaja ketemu cewek lain di sosmed. Ternyata dia teman satu kelas Nadya, namanya Ntik. Kita sering bertukar pesan.Walaupun begitu kita sulit sekali untuk bertemu. Awalnya aku gak terlalu merhatiin dia...
REMEMBER
50      7     0     
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa. Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
Menghapus Masa Lalu Untukmu
51      24     0     
Romance
Kisah kasih anak SMA dengan cinta dan persahabatan. Beberapa dari mereka mulai mencari jati diri dengan cara berbeda. Cerita ringan, namun penuh makna.
BAYANG - BAYANG JIWA
124      51     0     
Romance
Kisah aneh 3 cewek sma yang mempunyai ketidakseimbangan mental. Mereka tengah berjuang melewati suatu tahap yang sangat penting dalam hidup. Berjuang di antara kesibukan bersekolah dan pentingnya karir dengan segala kekurangan yang ada. Akankah 3 cewek sma itu bisa melalui semua ujian kehidupan?
The Past or The Future
7      7     0     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Alicia
29      17     0     
Romance
Alicia Fernita, gadis yang memiliki tiga kakak laki-laki yang sangat protektif terhadapnya. Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian sekolahnya karena memiliki banyak kelebihan. Tanpa mereka semua ketahui, gadis itu sedang mencoba mengubur luka pada masa lalunya sedalam mungkin. Gadis itu masih hidup terbayang-bayang dengan masa lalunya. Luka yang berhasil dia kubur kini terbuka sempurna beg...
Metamorfosis
43      33     0     
Romance
kehidupan Lala, remaja usia belasan monoton bagaikan air mengalir. Meskipun nampak membosankan Lala justru menikmatinya, perlahan berproses menjadi remaja ceria tanpa masalah berarti. Namun, kemunculan murid baru, cowok beken dengan segudang prestasi mengusik kehidupan damai Lala, menciptakan arus nan deras di sungai yang tenang. Kejadian-kejadian tak terduga menggoyahkan kehidupan Lala dan k...
Jingga
116      58     0     
Romance
Kehilangan memang sangat menyakitkan... Terkadang kita tak mampu mengekspresikan kesedihan kita membuat hati kita memendam sakit... Tak berakhir bila kita tidak mau mengakui dan melepas kesedihan... Bayang-bayang masa lalu akan selalu menghantui kita... Ya... seperti hantu... Jingga selalu dibayangi oleh abangnya yang sudah meninggal karena kecelakaan... Karena luka yang mendalam membuatnya selal...
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
81      30     0     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Irresistible
27      19     0     
Romance
Yhena Rider, gadis berumur 18 tahun yang kini harus mendapati kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya resmi bercerai. Dan karena hal ini pula yang membawanya ke rumah Bibi Megan dan Paman Charli. Alih-alih mendapatkan lingkungan baru dan mengobati luka dihatinya, Yhena malah mendapatkan sebuah masalah besar. Masalah yang mengubah seluruh pandangan dan arah hidupnya. Dan semua itu diawali ketika i...