Read More >>"> Alfabet(a) Cinta (Holiday with new girl) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Alfabet(a) Cinta
MENU
About Us  

Aku mengawali hari pertama liburanku dengan bermalas-malasan di atas ranjang.Tiba-tiba Bunda mengetuk pintu dengan keras yang membuatku terganggu,Bunda membuka pintu kamarku karena tidak terkunci.

"Siap-siap,Fa,kita mau liburan ke Bogor." ucap Bunda

"Ngapain?" tanyaku malas

"Kita liburan di kampung halaman Ayah,Fa.Ayolah,Bunda udah gak sabar nih.Cepat bereskan barang-barangmu,kita akan pergi siang ini." suruh Bunda

"Apa?Siang ini?!"

"Iya,cepat.Barang-barang Bunda,Ayah dan Zahra sudah siap di mobil."

"Kok Bunda gak kasih tau sejak semalam?"

"Kamu lupa kamu tidur jam berapa?Kamu tidur dari jam 5 sore,udah kaya mayat hidup tau."

"Iya,Bun.Alfa mandi bentar lagi,"

Bunda pun keluar dari kamarku tanpa menutup pintu.Dengan malas,aku bangkit dan mengambil handuk untuk mandi.

***

Aku membawa barang-barang dari mobil dengan malas,Bunda membawa barang yang banyak dan berat sampai aku jadi kuli panggul mendadak begini.

Aku dipersilakan masuk oleh seorang perempuan yang sepertinya seumuran denganku,

"Mau dibantu?"tawarnya

Aku hanya mengangguk kemudian dia membantuku membawakan satu koper yang sejak tadi kutarik bergantian dengan koper yang lain.

Aku mengikuti langkahnya dari belakang,

"Ini kamar kamu," ucapnya berhenti di depan sebuah kamar dan membukakan pintunya

"Oh,makasih ya." balasku kemudian memasuki kamar dan menarik semua barang-barang ke dalam

Aku menghempaskan tubuhku di atas ranjang,rasanya perjalanan tadi begitu melelahkan.

"Lo Alfa 'kan?"

Aku membuka mataku dan pandanganku langsung tertuju pada asal suara,

"Lo Revan?Teman sebangku Arya?" tanyaku memastikan pada sosok pria yang berdiri di depan pintu.

"Iya,jadi lo anaknya Kak Reno.Kok gue baru tau sih," ucapnya kemudian berjalan mendekat

"Lo adiknya Ayah?Berarti lo itu om gue" simpulku

"Gue kira,anaknya Mas Reno itu Zahra doang."

"Oh iya,anak cewe tadi siapa?"

"Itu anak keduanya Mas Rafa,namanya Kayla."

"Ooh,dia tinggal di sini juga?"tanyaku jadi kepo

"Iyalah,Mas Rafa 'kan sibuk kerja.Kasian kalo Kay sendirian di rumah." jawab Revan

"Oh iya,Van.Ajak gue keliling yuk,kayanya seger banget di sini." pintaku

"Lo sama Kay aja,gue lagi mager." tolak Revan sekaligus memberi usul

"Yaudah," balasku singkat kemudian mengikuti langkah Revan yang sudah keluar lebih dulu

Langkah Revan terhenti saat seorang perempuan berpapasan dengan kami,dia adalah Kayla,perempuan yang aku dan Revan cari.

"Kay,lo ajak anak ini jalan-jalan.Keliling rumah aja deh,gak usah jauh-jauh." suruh Revan

Kayla pun mengangguk mengerti,setelahnya Revan segera pamit karena dia ingin istirahat.

"Ayo," ajak Kayla

Aku pun mengikuti langkahnya. Rasanya kami masih canggung,mungkin karena belum saling mengenal.

"Udah lama banget ya kita gak ketemu," ucap Kayla memulai obrolan sambil berjalan santai

"Emang kita pernah ketemu?" tanyaku heran,padahal aku merasa ini adalah pertemuan pertamaku dengannya

"Pernah,bahkan sering.Dulu,aku sering ke rumah kamu sama Papa aku" jawabnya

"Oh gitu,gue kok lupa ya.Btw,lo kelas berapa?" tanyaku 

"Aku kelas satu SMA,kamu?"

"Sama,"

Kami pun duduk di depan kolam renang di halaman belakang,rasanya begitu menenangkan.

"Aku suka tempat seperti ini,membuatku tenang dan nyaman." ucapnya kemudian menuangkan teh hangat dari teko kecil yang ada di atas meja,entah sejak kapan teko itu ada di sana.

"Aku suka nulis puisi kalo lagi sendiri di sini,karena suasana yang tenang membuat banyak inspirasi muncul." ungkap Kay kemudian meminum tehnya perlahan karena asap panasnya masih mengepul ke atas

"Gue juga suka puisi,tapi inspirasi gue muncul di saat gue lagi galau dan depresi." balasku kemudian menuangkan teh juga,lalu meminumnya

"Alfa,kamu pernah jatuh cinta?" tanya Kay

Aku hanya mengangguk sambil meneguk teh hangatku pelan-pelan, 

"Aku juga pernah jatuh cinta,dan rasanya itu sangat membahagiakan.Setiap hari aku meneleponnya,setiap hari minggu pasti kita bertemu dan menghabiskan waktu bersama.Sampai suatu saat,aku melihatnya bersama perempuan lain.Dia bilang,perempuan itu yang akan mengisi harinya menggantikanku.Aku heran,kenapa dia bisa secepat itu mencari penggantiku.Sejak saat itu aku jadi trauma untuk jatuh cinta lagi,"curhat Kay

"Kamu pernah pacaran?" tanya Kay tiba-tiba, aku hampir tersedak karena terkejut

"Nggak," jawabku jujur

"Terus kenapa kamu bilang pernah jatuh cinta?" tanyanya heran

"Gue pernah cinta sama seseorang,tapi gak sempat terungkapkan." jawabku menerawang

"Kenapa?Ungkapin aja,nanti kamu menyesal.Menurutku,lebih baik menyesal karena pernah melakukan sesuatu daripada menyesal karena tidak pernah melakukannya." ucap Kay memberiku nasihat

Aku tersenyum simpul,

"Gue gak sempat ungkapin bukan karena dia sudah memiliki pasangan,tapi karena jarak yang sudah tidak bisa digapai lagi.Dia udah meninggal," kataku jadi mengingat Anggia lagi

Kay terdiam,dia menatapku lekat.Dia berdiri dan memberiku isyarat agar berdiri juga.Akupun berdiri sambil menatapnya,

Dia langsung memelukku dan menangis,

"Terjun ke dunia cinta memang membuat kita menjadi seseorang yang lebih lemah,tapi lebih tegar dalam waktu bersamaan.Tapi,luka yang diberikan pun dapan membuat kita sangat terpuruk bahkan trauma untuk mendekatinya lagi.Terima kasih telah menemaniku berbincang tentang cinta,baru kali ini aku mendapat teman bicara sepertimu." ungkap Kay terdengar puitis dan baku,mungkin karena dia terlalu biasa menulis puisi.

Dia melepas pelukannya dan menghapus sisa-sisa air mata yang tergenang di pelupuk matanya.

"Kalau kamu pulang,aku akan menunggumu kembali ke sini.Aku akan merindukanmu," ucap Kay kemudian tersenyum 

Akupun tersenyum dan mengusap pelan rambutnya,

"Jangan sedih,masih banyak orang yang bisa membuatmu bahagia.Tak perlu mempunyai kekasih agar harimu berwarna,yang kau perlukan hanyalah seorang sahabat dan keluarga yang senantiasa mendukungmu.Dunia ini tak sesempit itu,Kay." kataku memberi nasihat, agak kaku karena menggunakan bahasa yang agak baku.

Kay pun kembali duduk dan meneguk tehnya kemudian memejamkan matanya,

"Jaga baik-baik rahasiaku,baru kali ini aku berani mengungkapkan masalahku pada orang lain." ucapnya

"Iya," balasku kemudian duduk dan kembali meneguk tehku

***

Saat ini aku sedang di ajak jalan-jalan ke kebun teh milik kakek oleh Kay.Kami saling kejar-kejaran dan bercanda sepanjang jalan.Bertemu dengan Kay membuatku merasa sedang bersama Zahra versi remaja.Sikap Kay memang seperti Zahra yang selalu ingin bermanja-manja denganku,tapi tidak semanja Maurel juga.

Eh,Maurel.Rasanya sudah lama aku tidak berkomunikasi dengannya sejak terakhir kali aku marah karena dia mempermainkanku.Aah,sudahlah.Ini waktunya liburan,aku harus melupakan semua masalahku di Bandung.

Aku memasang bando yang kubuat dari akar-akar kering dan bunga liar yang ada di sekitar kebun.Aku memakaikannya pada Kay,dia terlihat cantik memakainya.

Aku mengeluarkan handphone-ku dan memotret Kay.Kayla terlihat manis dan menggemaskan saar berpose,dia jadi semakin mirip dengan Zahra.

"Kita pulang,yuk." ajaknya

Aku pun mengikuti langkah Kay dari belakang,dia sudah berlari duluan karena aku mengejarnya.

Rasanya aku ingin cepat-cepat Zahra besar,ternyata perempuan remaja yang bersikap seperti anak kecil itu lebih menggemaskan.

Kay berhenti di sebuah bangunan yang bisa disebut sebagai rumah pohon.Bangunan itu tidak terlalu tinggi,Kay segera memanjatnya dengan tangga yang sudah tergantung di sana.Aku menyusulnya dan menaiki rumah pohon itu,

"Ini rumah pohon siapa?" tanyaku sambil melihat-lihat kondisi rumah pohon yang sepertinya masih kokoh

"Kakek yang buat,untukku." jawab Kay dengan pandangan yang lurus ke depan

"Kalo aku merasa kesepian dan ingin sendirian,aku selalu ke sini.Sekalipun sudah malam," ceritanya

Kay pun memegang tanganku dan mengolesi telapak tanganku dengan cat air yang entah sejak kapan ada di sana,dia menempelkan telapak tanganku ke dinding rumah pohon.Dia melepas tanganku kemudian menulis namaku dengan spidol.

"Ini sebagai tanda kalo kamu pernah ke sini," jelas Kay yang mungkin menyadari ketidakpahamanku atas perbuatannya

Kay pun memberiku tissue untuk membersihkan tanganku.

"Orang rumah tau kalo lo suka ke sini?" tanyaku sambil membersihkan tanganku

"Tau,karena tempat yang selalu kudatangi adalah tempat ini,kebun teh,dan danau.Selain itu,aku gak pernah kemana-mana lagi," jawabnya sambil tersenyum

Tiba-tiba handphone-ku berdering pertanda ada yang menelepon,aku segera mengangkatnya.

~Beta~
"Alfa,lo kemana?Saudara gue udah dateng nih,rumah lo kok kaya kosong?"

"Gue lagi di Bogor,Bet."

"Gue bilang 'kan jangan kemana-mana,fa."

"Maaf,Bet.Bunda dadakan ajak gue ke sini."

"Ya udah deh,selamat berlibur."

~Beta memutus teleponnya

Aku jadi merasa bersalah pada Beta,nada bicanya terdengar kecewa.Aku lupa telah berjanji untuk tidak kemana-mana.Lagi-lagi kau menyebalkan,Alfa.

"Pulang yuk!" ajak Kay

Aku pun mengangguk dan mempersilakannya turun lebih dulu.

Begitu sampai di rumah kakek,aku langsung memasuki kamar dan tertidur karena kelelahan.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cadence's Arcana
51      15     0     
Inspirational
Cadence, seorang empath, tidak suka berhubungan dengan orang lain. Ketika dia kalah taruhan dari kakaknya, dia harus membantu Aria, cewek nomor satu paling dihindari di sekolah, menjalankan biro jasa konseling. Segalanya datar-datar saja seperti harapan Cadence, sampai suatu saat sebuah permintaan klien membawanya mengunjungi kenangan masa kecil yang telah dikuburnya dalam-dalam, memaksanya un...
Unthinkable
90      24     0     
Romance
Cinta yang tidak diketahui keberadaannya, namun selalu mengawasi di dekat kita
Why Joe
4      4     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
AMORE KARAOKE
100      25     0     
Romance
Dengan sangat berat hati, Devon harus mendirikan kembali usaha karaoke warisan kakeknya bersama cewek barbar itu. Menatap cewek itu saja sangat menyakitkan, bagaimana bila berdekatan selayaknya partner kerja? Dengan sangat terpaksa, Mora rela membuka usaha dengan cowok itu. Menatapnya mata sipit saja sangat mengerikan seolah ingin menerkamnya hidup-hidup, bagaimana dia bisa bertahan mempunyai ...
unREDAMANCY
42      25     0     
Romance
Bagi Ran, Dai adalah semestanya. Ran menyukai Dai. Ran ingin Dai tahu. Simple. Celakanya, waktu tak pernah berpihak pada Ran. Ini membingungkan. Ran tak pernah berpikir akan mengalami cinta sendirian begini. Semacam ingin bersama tapi dianya nggak cinta. Semacam ingin memaksa tapi nggak punya kuasa. Semacam terluka tapi ingin melihatnya bahagia. Ini yang namanya bunuh dir...
Neighbours.
31      9     0     
Romance
Leslie dan Noah merupakan dua orang yang sangat berbeda. Dua orang yang saling membenci satu sama lain, tetapi mereka harus tinggal berdekatan. Namun nyatanya, takdir memutuskan hal yang lain dan lebih indah.
BACALAH, yang TERSIRAT
98      18     0     
Romance
Mamat dan Vonni adalah teman dekat. Mereka berteman sejak kelas 1 sma. Sebagai seorang teman, mereka menjalani kehidupan di SMA xx layaknya muda mudi yang mempunyai teman, baik untuk mengerjakan tugas bersama, menghadapi ulangan - ulangan dan UAS maupun saling mengingatkan satu sama lain. Kekonyolan terjadi saat Vonni mulai menginginkan sosok seorang pacar. Dalam kata - kata sesumbarnya, bahwa di...
LELATU
3      3     0     
Romance
Mata membakar rasa. Kobarannya sampai ke rongga jiwa dan ruang akal. Dapat menghanguskan dan terkadang bisa menjadikan siapa saja seperti abu. Itulah lelatu, sebuah percikan kecil yang meletup tatkala tatap bertemu pandang. Seperti itu pulalah cinta, seringkalinya berawal dari "aku melihatmu" dan "kau melihatku".
Between Earth and Sky
2      2     0     
Romance
Nazla, siswi SMA yang benci musik. Saking bencinya, sampe anti banget sama yang namanya musik. Hal ini bermula semenjak penyebab kematian kakaknya terungkap. Kakak yang paling dicintainya itu asik dengan headsetnya sampai sampai tidak menyadari kalau lampu penyebrangan sudah menunjukkan warna merah. Gadis itu tidak tau, dan tidak pernah mau tahu apapun yang berhubungan dengan dunia musik, kecuali...
Mengejarmu lewat mimpi
9      3     0     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.