Read More >>"> Renafkar (Kamu gadis manisku) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Renafkar
MENU
About Us  

                            You are always cheerful, you always make me laugh. Yes, you are my everything.

               Setelah resmi berpacaran, kisah Afkar dan Rena sudah banyak diperbincangkan oleh seluruh warga sekolah. Kebersamaan mereka yang tidak pernah padam selalu membuat semua siswa yang melihatnya hanyut dalam perasaan mereka masing-masing.

               Sore ini pukul 15.30, Rena dan Anta baru saja keluar dari kelas dan berjalan menuju gerbang sekolah.

               “Ren, kenapa lo nggak dianter pulang sama Afkar?” tanya Anta.

               Rena menaikkan kedua bahunya,”Gue nggak tahu, dia nggak bilang kalo bakal ngaterin gue pulang,” Rena terlihat santai.

               “Seenggaknya, lo tanya dong, Ren. Dia kan cowok lo sekarang,”

               “Nggak usah ditanya gue juga udah peka kali, Ta,” Afkar tiba-tiba datang dari samping Anta, dan membuat Anta terkejut.

               “Ish, lo bikin gue kaget aja,” Anta memukul bahu Afkar.

               “Ayo, Ren,” memberi gerakan kepala ke belakang kepada Rena.

               “Gue duluan ya, Ta.” sapa Rena.

               Anta melambaikan tangannya kepada Rena yang sudah naik motor Afkar.

               Di tengah perjalanan...

               “Temenin aku makan ya? Aku laper nih,” ajak Afkar.

               “Makan dimana?”

               “Dimana aja, asal kamu nyaman sama tempatnya,”

               “Ish,” Rena terlihat berusaha untuk tidak salah tingkah di depan Afkar.

               “Gimana kalo kita makan di cafe perempatan jalan sana aja? Kelihatannya sih tempatnya bagus, dan makanannya juga enak,” tawar Rena.

               “Oke,” singkat Afkar.

               Sesampainya di cafe yang Rena arahkan, mereka masuk dan benar saja, tempatnya luas, adem, serta nyaman.

               “Mbak?” panggil Afkar kepada salah satu pelayan di cafe itu.

               “Silahkan, Mas dilihat menunya,”

               “Kamu mau pesen apa?” tanya Afkar.

               “Terserah yang penting jangan yang berat-berat, aku tadi udah makan soalnya.”

               “Ya udah. Saya pesen nasi goreng panasnya satu, sama cheesecakenya satu. Minumnya es sirup aja,” pesan Afkar.

               “Baik, Mas, ditunggu sebentar ya,”

               Afkar melepaskan jaketnya, dan menatap Rena yang sibuk memainkan jari-jemarinya.

               “Kamu kenapa, Ren? Bosen?” tanyanya.

               “Enggak kok, cuma pengen main jari aja,” Renaa tersenyum.

               Afkar tersenyum lebar melihat Rena yang tersenyum kepadanya.

               “Ternyata aku nggak salah ya suka sama cewek kayak kamu,”

               “Maksudnya?”

               “Iya kamu. Kamu itu cewek yang baik, lucu, manis senyumnya dan sayang sama pacarnya,” goda Afkar.

               Rena terkekeh,”Masih nempel ya, kebiasaan gombal kamu?”

               “Aku nggak gombal! Aku bilang serius,”

               “Iya iya, kamu serius,” kata Rena.

               Dibalas oleh senyuman Afkar yang konyol dan lucu. Setelah lama menunggu, akhirnya pesanan mereka berdua pun datang. Mereka menikmati hidangan yang disajikan dengan sesekali bersenda gurau.

               “Maaf mbak, ini ada titipan surat dari orang,” ucap seorang pelayan yang tidak terlihat jelas wajahnya.

               “Buat saya?”

               Pelayan itu mengangguk. Rena mengambil surat itu dan kemudian pelayan itu langsung pergi. Rena membuka surat itu, dan isinya...

               Kebahagiaan memang akan datang di awal kisah barumu. Namun, kesedihan juga akan datang dalam lembaran barumu. Jagalah baik-baik Afkar.

               Rena terdiam dam melamun.

               “Surat apa, Ren? Sini biar aku lihat,” Afkar mencoba merebut sejumput kertas dari Rena.

               “Eh, nggak usah, bukan apa-apa kok,” Rena mengepalkan kertas surat itu dan menyimpannya di dalam kantong roknya.

               Waktu menunjukkan pukul 17.15, Afkar baru saja membayar pesanannya dengan Rena di kasir. Rena berdiri melamun, dan perlahan air matanya jatuh.

               “Ren, kamu nggak apa-apa?” Afkar khawatir.

               “Aku anter pulang sekarang ya? Takutnya kamu kenapa-kenapa,”

               Rena mengangguk pelan, dan mencoba mengusap air matan

***

               Di dalam kamar Rena masih duduk termenung. Ia masih terpikirkan dengan kalimat-kalimat yang ada di alam surat yang ia terima tadi sore.

               Secepat itu dia pergi? Nggak Afkar nggak akan pergi, gue akan melindungi dia seperti dia melindungi gue, batin Rena.

               Rena mengampil ponselnya dan menelfon Anta. Saat sudah terhubung...

               “Ta, lo bisa mampir ke rumah nggak?”

               SKIP!

               “Apa? Lo serius, Ren?” Anta terkejut histeris dengan apa yang Rena ceritakan.

               “Gue serius, Ta, gue nggak tahu kenapa ada orang yang kasih gue surat itu. gue ngerasa kalo surat itu adalah surat peringatan buat gue,”

               “Lo tenang aja, Ren. Gue yakin Afkar nggak akan kenapa-kenapa,” yakin Anta.

              

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    rena dan afkar menjadi renafkar, hehe... nice hit. keep writing. udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter Kata Pengantar
Similar Tags
102
21      12     0     
Mystery
DI suatu siang yang mendung, nona Soviet duduk meringkuh di sudut ruangan pasien 102 dengan raga bergetar, dan pikiran berkecamuk hebat. Tangisannya rendah, meninggalkan kesan sedih berlarut di balik awan gelap.. Dia menutup rapat-rapat pandangannya dengan menenggelamkan kepalanya di sela kedua lututnya. Ia membenci melihat pemandangan mengerikan di depan kedua bola matanya. Sebuah belati deng...
Hati Yang Terpatahkan
19      10     0     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
DELION
21      6     0     
Mystery
Apa jadinya jika seorang perempuan yang ceria ramah menjadi pribadi yang murung? Menjadi pribadi yang dingin tak tersentuh, namun dibalik itu semua dia rapuh sepert bunga i Dandelion tapi dia tidak bisa menyesuaikan dirinya yang mulai hidup di dunia baru dia belum bisa menerima takdir yang diberikan oleh tuhan. Kehilangan alasan dia tersenyum itu membuat dirinya menjadi kehilangan semangat. Lal...
Light in the Dark
24      8     0     
Romance
Aku. Kamu. Waktu
41      16     0     
Romance
Aku adalah perempuan yang tidak diperkenankan untuk hidup oleh orang lain. Aku adalah perempuan yang berdosa hanya karena jatuh cinta. Aku adalah perempuan ketiga dari kisah cinta yang bukan sesungguhnya
Kama Labda
4      4     0     
Romance
Kirana tak pernah menyangka bahwa ia bisa berada di jaman dimana Majapahit masih menguasai Nusantara. Semua berawal saat gadis gothic di bsekolahnya yang mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan seseorang dari masa lalu. Dan entah bagaimana, semua ramalan yang dikatakannya menjadi kenyataan! Kirana dipertemukan dengan seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah raja. Akankah Kirana kemba...
Stay With Me
4      4     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
AVATAR
31      18     0     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
Alya Kirana
7      5     0     
Romance
"Soal masalah kita? Oke, aku bahas." Aldi terlihat mengambil napas sebentar, sebelum akhirnya melanjutkan berbicara, "Sebelumnya, aku udah kasih tau kan, kalau aku dibuat kecewa, semua perasaan aku akan hilang? Aku disini jaga perasaan kamu, gak deket sama cewek, gak ada hubungan sama cewek, tapi, kamu? Walaupun cuma diem aja, tapi teleponan, kan? Dan, aku tau? Enggak, kan? Kamu ba...
SILENT
45      4     0     
Romance
Tidak semua kata di dunia perlu diucapkan. Pun tidak semua makna di dalamnya perlu tersampaikan. Maka, aku memilih diam dalam semua keramaian ini. Bagiku, diamku, menyelamatkan hatiku, menyelamatkan jiwaku, menyelamatkan persahabatanku dan menyelamatkan aku dari semua hal yang tidak mungkin bisa aku hadapi sendirian, tanpa mereka. Namun satu hal, aku tidak bisa menyelamatkan rasa ini... M...