Read More >>"> Loneliness (19 : Kebohongan Zeze ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Loneliness
MENU
About Us  

       “Sepertinya sejak semalam, aku tidak melihat Silvi.” Ujar Rona tersenyum menang. Dia langsung mengajukan pertanyaan tersebut, begitu melihat Zeze. Rona yakin jika ketidakhadiran Silvi pasti dikarenakan faktor malu terhadap dirinya sekarang. Mungkin karirnya tidak secemerlang seperti otak cemerlangnya yang selalu membuat Rona kesal, atau mungkin dia sudah berubah menjadi wanita gendut.

       “Saat ini, dia sedang berada di Jepang. Dua minggu yang lalu, aku bertemu dengannya di sana. Dia sangat menyesal tidak dapat menghadiri acara ini. Dia sudah berusaha agar dapat hadir untuk bertemu dengan kalian semua. Dia juga menitipkan salam untukmu, Rona dan kalian semua.” Jawab Zeze tersenyum tenang.

       Leo yang mendengarnya, langsung menatap Zeze, bingung. Begitu juga Ila yang menatapnya memberi isyarat—jangan berbohong—tetapi, Zeze malah menatap balik Ila dengan tajam, dan kini mereka perang tatap-tatapan.

      Sedangkan, Tora hanya diam ketika mendengarnya. Ujung bibirnya menyunggingkan sedikit senyum. Sebuah senyum nanar. Hazen yang mendengarnya dari jarak beberapa meter terlihat mendesah kesal.

       “Benarkah, dia berada di Jepang?” Tanya Hazen ketus.

       Zeze hanya mengangguk membenarkannya.

       “Apa dia baik-baik saja? Dia pasti sangat-sangat baik.” Hazen menarik nafas panjang.”Aku dapat merasakan dia sedang tersenyum mengejek padaku.” Kata Hazen lagi.

       Zeze kembali mengangguk. Walaupun tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Hazen.

       “Sedang apa dia di Jepang? Liburan? Aku sudah mengirim email dua bulan sebelum acara, kenapa dia masih tidak bisa mengusahankannya untuk datang.” Seru Hazen dengan volume agak keras, sehingga mengejutkan orang-orang yang berdiri di sekitarnya.

       “Ada apa denganmu? Apa kau merindukannya?” Tanya Ila mengejek. Dia merasa sikap Hazen sangat aneh. Mau dia mengundang sebulan lalu, dua bulan lalu, enam bulan lalu, atau setahun lalu, jika tidak bisa, ya, tidak bisa. Mana mungkin dipaksakan. Sok perfeksionis

       “Ya, rindu bertengkar dengannya.” Sahut Zeze mengejek.”Aku juga rindu Fikar, rindu bertengkar dan berdebat dengannya, benarkan Fikar?” Zeze menoleh ke arah Fikar.

       “Begitulah.” Jawab Fikar tersenyum.

       Hazen speechless mendengar ejekan yang dilontarkan Ila dan Zeze. Dia mengadakan reuni ini memang untuk kembali menjalin persahabatan yang erat dengan teman kuliah. Hazen juga berharap bisa menjalin pertemanan dengan Silvi dan meminta maaf padanya untuk sikapnya selama kuliah. Hubungan mereka semasa kuliah, memang tidak baik. Namun, ada hal lain yang membuatnya ingin sekali bertemu untuk mengucapkan maaf dan terima kasih.

        Dua bulan usai wisuda, tanpa sengaja Hazen bertemu dengan Silvi di desa penglipuran, Bali. Saat melihat Hazen, Silvi tersenyum dan menyapanya, tetapi Hazen malah mengacuhkannya dan berpura-pura tidak melihatnya. Mendapat perlakuan seperti itu, Silvi hanya diam dan kembali melanjutkan perjalanannya mengunjungi desa penglipuran. Ternyata, pertemuan mereka tidak sampai di situ saja.

        Saat Hazen dalam perjalanan kembali menuju Hotel, dia mengalami kecelakaan mobil. Dia tidak mengalami luka parah, namun dia sempat tidak sadarkan diri. Saat dia bangun, orang pertama yang dilihatnya adalah Silvi. Suster menjelaskan jika Silvi, lah, yang menolongnya dan membawanya ke rumah sakit. Bukan berterima kasih sudah di tolong, Hazen malah membentak Silvi dan mengatakan, jika dia tidak perlu bantuan ataupun pertolongannya. Dia juga mengusir Silvi dari rumah sakit.

       “Walau sekarat sekalipun, aku tidak sudi kau bantu. Jadi berhenti berbuat sok baik padaku. Pergi dari kamar ini! Sekarang! Aku tidak suka melihatmu. Ingat kata-kataku.” Kata-kata itu kembali berputar di otaknya. Sekarang, dia menyesali perkataanya tersebut.

       “Dia pasti tidak ingin bertemu denganku.” ucap Hazen pelan, setelah lama diam. Dia menyadari kesalahannya terakhir kali bertemu dengan Silvi. 

       Semua langsung menoleh ke arah Hazen. Hubungan mereka memang tidak baik, tapi tidak mungkin hanya karena alasan ketidakakraban seperti itu, Silvi tidak mau hadir. Sebab Silvi bukan tipe orang yang seperti itu.

        Hazen tersenyum sumbang.”Harusnya, aku mengucapkan terima kasih, bukan mengusirnya. Dia pasti marah, susah payah membawaku ke rumah sakit, tapi mendapat perlakuan seperti itu.”

        Semua yang berdiri di dekat Hazen semakin menatapnya dan meninggalkan sejenak obrolan mereka. Mereka jadi penasaran, karena mereka sedikitpun tidak mengerti dengan apa yang dikatakan olehnya, barusan. Memangnya apa yang telah terjadi diantara Hazen dan Silvi yang tidak mereka ketahui? Mereka diam, menanti Hazen untuk menjelaskannya, namun Hazen malah pamit meninggalkan mereka.

       “Aku harus memberikan kata sambutan, sebelum acara ini berakhir.” Hazen lalu pergi setelah melirik jam tangannya. Mengingat setengah jam lagi, acara akan berakhir. Sebagai ketua panitia dalam acara ini, dia harus memberikan kata sambutan dan ucapan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi para tamu undangan pada acara siang ini, hingga terlaksana dengan lancar.

       “Aku jadi penasaran, seperti apa gadis yang bernama Silvi?” tanya Fani pada Leo.

       Leo tidak memberi respon, dia sibuk dengan pemikirannya sendiri. Tentang ketidakhadiran Silvi. Tora berkata, kalau mereka kehilangan kontak dengan Silvi. Lalu Zeze mengatakan, jika Silvi sedang berada di Jepang, Dan Hazen bilang, jika Silvi tidak datang karena tidak ingin bertemu dengannya. Sebenarnya kata-kata siapa yang benar?

       “Leo.” Fani menyentuh pundak Leo.

       “Tanya saja, pada yang lain. Aku mau ke kamar.” Leo melangkah pergi dari tempat acara, tanpa pamit pada yang lainnya.

       “Olan, kau mengenal Silvi? Seperti apa dia?” Tanya Fani yang masih penasaran. 

       “Mungkin, lebih baik kau bertanya pada Hazen, Leo, atau yang lainnya. Sudut pandangku dan mereka berbeda dalam menilai Silvi.” Jawab Olan datar. Dia kembali menatap Hazen di kejauhan.

       Arson tidak bersuara sejak tadi. Dia hanya mendengar dan mengamati semua perbincangan teman-temannya tentang Silvi. Sesekali dia melirik Olan, yang menurutnya tahu lebih banyak tentang keberadaan Silvi dibanding dengan semua obrolan teman-temannya tadi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (15)
  • TikaHariani

    Suka banget dengan tema reuni. Semangat ya, kak.

    Comment on chapter 18 : Pertanyaan Leo
  • Riyuni

    @yuliana Terima Kasih Ana :-D

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • yuliana

    Mantaapp.. 😊👍

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • Riyuni

    @rifkhod terima kasih atas koreksinya, kak.

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • rifkhod

    Koreksi.

    “Sempurna,” ujar Fani—dan seterusnya. Setauku dialog tag itu , (koma), narasi baru . (Titik) ka. Selebihnya suka

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • Riyuni

    @YUYU iya, kak masih on-going. Tidak tau, nih, kapan complete-nya.
    Terima Kasih Kak Yuyu sudah mampir.

    Comment on chapter 15 : Selesai Ujian
  • YUYU

    Masih on-going? Semangat ya kak!

    Comment on chapter 15 : Selesai Ujian
  • Riyuni

    @MukhlisSinaga Terima kasih sudah mampir.

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • MukhlisSinaga

    Bagus...

    Comment on chapter 1 : Rencana
  • Riyuni

    @SusanSwansh terima kasih kak, sudah mampir.

    Comment on chapter 1 : Rencana
Similar Tags
BELVANYA
1      1     0     
Romance
Vanya belum pernah merasakan jatuh cinta, semenjak ada Belva kehidupan Vanya berubah. Vanya sayang Belva, Belva sayang Vanya karna bisa membuatnya move on. Tapi terjadi suatu hal yang membuat Belva mengurungkan niatnya untuk menembak Vanya.
Lagu Ruth
2      2     0     
Short Story
wujud cintaku lebih dari sekedar berdansa bersamamu
Cheonita
22      5     0     
Romance
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s ...
Cheossarang (Complete)
78      16     0     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...
IDENTITAS
3      3     0     
Short Story
Sosoknya sangat kuat, positif dan merupakan tipeku. Tapi, aku tak bisa membiarkannya masuk dan mengambilku. Aku masih tidak rela menjangkaunya dan membiarkan dirinya mengendalikanku.
I am Home
303      233     5     
Short Story
Akankah cinta sejati menemukan jalan pulangnya?
Melodi Sendu di Malam Kelabu
4      4     0     
Inspirational
Malam pernah merebutmu dariku Ketika aku tak hentinya menunggumu Dengan kekhawatiranku yang mengganggu Kamu tetap saja pergi berlalu Hujan pernah menghadirkanmu kepadaku Melindungiku dengan nada yang tak sendu Menari-nari diiringi tarian syahdu Dipenuhi sejuta rindu yang beradu
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
4      4     0     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...
CHERRY & BAKERY (PART 1)
26      11     0     
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya. Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya. Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...
My world is full wounds
3      3     0     
Short Story
Cerita yang mengisahkan seorang gadis cantik yang harus ikhlas menerima kenyataan bahwa kakinya didiagnosa lumpuh total yang membuatnya harus duduk di kursi roda selamanya. Ia juga ditinggalkan oleh Ayahnya untuk selamanya. Hidup serba berkecukupan namun tidak membuatnya bahagia sama sekali karena justru satu satunya orang yang ia miliki sibuk dengan dunia bisnisnya. Seorang gadis cantik yang hid...