Read More >>"> Bandung (15) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Kemala: udah tidur ham?

Irham: pap

Kemala: gamau

Irham: kenapa?

Kemala: gaapaapa bee

Irham: akhirnya bilang bee juga, daritadi aku nunggu

Kemala: lebaynya keluar

Irham: keluar kemana?

Kemala: zzzz-.-

Irham: bobo bee?

Kemala: enggaaa

Irham: laa

Kemala: apa?

Irham: ribuan hari aku menunggu

Kemala: lirik lagu SO7 ah

Irham: ah ketauan:(

Kemala: wkwkwkwk

Irham: la aku ngantuk, tidur duluan yaa

Kemala: iyaa, selamat tidurrr Irhammm?

Irham: selamattidur kembali, aku sayang Kemala?

Aku juga sayang kamu ham, batinnya.

---

Hari ini hari jum'at seperti biasanya kami melakukan kegiatan rutin yang dilaksanakan ditengah lapang.

45 menit berlalu, bel berbunyi setelah kegiatan seledai. Seluruh siswa masuk kedalam kelasnya masing-masing.

Jam pertama dimulai dengan pelajaran Fisika.  Pa Ahmad menerangkan rumus mengenai listrik, bagaimana kita menghitung hambatan, kuat arus, tegangan, dsb.

90 menit telah berlalu, aku membuka handphone tapi ternyata tidak ada notif apapun. Irham tumben hari ini tidak menghubungiku. Positif thingking la dia kan lagi belajar.

Aku segera menggangi bajuku untuk mengikuti pelajaran olahraga. Hari ini pa Jeni menyuruh kami melakulan senam lantai di Gor. Kami semua masuk Gor dan melakukan kayang, sikap lilin, roll depan dan roll belakang.

----

Ah sampai istirahat Irham belum juga menghubungiku, ada apa ya dengannya? Tadi juga saat aku melewati kelasnya, bangku yang biasanya Irham duduki kosong. Apakah kalian tau Irham kemana? Kalau tau segera hubungi aku ya.

Wait, what? Irham membuat pm di bm nya "Sania????" SIAPA SANIA?
Ah Irham kau membuatku ingin menangis, tapi aku harus menahannya. Tapi sayang aku tak kuat ham, mereka tetap jatuh walaupun sudah kutahan. Mila emosi saat tau aku menangis karena Irham, karena sebelumnya temannya Mila pernah menangis juga karena Irham. Mila langsung keluar kelas menuju kelasnya Irham, aku menolaknya tapi ia menghiraukanku.

"Irham nya gasekolah laa, udahlah la yang gitu mah gapantes buat ditangisin"

"Iyaa milaa aku tau, mereka bandel malah keluar dari mata aku padahal udah aku tahan" aku tersenyum dan semakin ingin menangis

"Ahhh udah laaaa" Ica menepuk bahuku

"Emang dasar nya sieta, awas we lamun papanggih" Mila semakin emosi (emang dasar ya dia, awas saja kalau ketemu)

"Kalem la kalem, ada alasan meren Irham juga. Aku udah kenal lumayan lama sama Irham" Rafli ikut menimbrung

"Ada ibu ada ibu" teriak Zian

Semua yang mengerubungiku kembali ke tempat duduknya. Aku izin untuk ke belakang diantar Ica saat bu Intan masuk.

----

"Kemala? Kenapa? Habis nangis ya?" tanya Afka

"Eh afka, engga ka. Duluan ya" aku tak berani melihatnya lama seperti biasanya, aku langsung meninggalkan Afka dan melangkah menuju gerbang

"Eh iya hati hati laa"

Irhammm kenapa kaya gitu? Kemarin katanya gaakan leor, tapi apa? Ah kemala positif thinking laa. Tapi gabisaa aku gabisa bawaannya nething mulu. Astagfirullahaladzim.

---

"Assalamualaikum" aku membuka pintu dan memberi salam pada Mamah dan Bapa

"Waalaikumsallam" jawab Mamah dan Bapa

"Makan dulu teh"

"Iya mah nanti" aku berjalan menuju kamar dengan malas. Saat ku buka kamar, Kaila sedang didalam dan kamar dalam keadaan acak-acakan.

"Ihhh kailaaa ngapain? Beresin ah gamau tau, teteh tuh cape dee, kamu ngacak-ngacak doang bisanya yang beresin mah siapa? Teteh de teteh" ucapku penuh emosi

"Mamahhhhhh" Kaila menangis

"Apa ini teh apa?" tanya Mamah

"Liat gera mah, teteh teh cape pulang sekolah pingin istirahat, eh kamarnya malah acak-acakan" jawabku

"Da engga tadi sama temen dede diacak-acakin mah bukan sama dede" belanya

"Ngapain bawa temen ke kamar teteh de?"

"Main boneka tetehh" jawabnya sambil menangis

"Udah udah nanti mamah beresin. Jangam marah marah gitu ke adik teh, masih kecil gangertien teh. Udah udah dede ke bawah aja nanti lagi jangan bawa temen ke kamar ya

"Iyaaa mah, teteh mah jahat"

"Baee" jawabku kesal (biarin)

"Teteh!" tegur mamah

Mamah membereskan kamarku dan aku duduk terpaku melihatnya. Aku jadi merasa bersalah. Maaf mah.

"Udah mah, sama teteh aja" aku mengambil barang yang sedang dibereskan mamah.

---

Afka: kemala?

Kemala: iya ka?

Afka: kenapa tadi?

Kemala: gaapaapa ka

Afka: bohong sama saya:(

Kemala: eh bukan gitu. Ka udah dulu ya aku mau tidur cape. Besok aja aku ceritanya

Afka: iya atuh la, maaf saya ganggu. Selamat tidur la

---

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Silver Dream
69      3     0     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...
P.E.R.M.A.T.A
20      7     0     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
My LIttle Hangga
562      379     3     
Short Story
Ini tentang Hangga, si pendek yang gak terlalu tampan dan berbeda dengan cowok SMA pada umunya. ini tentang Kencana, si jerapah yang berbadan bongsor dengan tinggi yang gak seperti cewek normal seusianya. namun, siapa sangka, mereka yang BEDA bisa terjerat dalam satu kisah cinta. penasaran?, baca!.
complicated revenge
228      38     0     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."
Do You Want To Kill Me?
27      14     0     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...
Verletzt
9      3     0     
Inspirational
"Jika mencintai adalah sebuah anugerah, mengapa setiap insan yang ada di bumi ini banyak yang menyesal akan cinta?" "Karena mereka mencintai orang yang tidak tepat." "Bahkan kita tidak memiliki kesempatan untuk memilih." --- Sebuah kisah seorang gadis yang merasa harinya adalah luka. Yang merasa bahwa setiap cintanya dalah tikaman yang sangat dalam. Bahkan kepada...
AVATAR
36      19     0     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
ketika hati menentukan pilihan
3      3     0     
Romance
Adinda wanita tomboy,sombong, angkuh cuek dia menerima cinta seorang lelaki yang bernama dion ahmad.entah mengapa dinda menerima cinta dion ,satu tahun yang lalu saat dia putus dari aldo tidak pernah serius lagi menjalani cintanya bertemu lelaki yang bernama dion ahmad bisa mengubah segalanya. Setelah beberapa bulan menjalani hubungan bersama dion tantangan dalam hubungan mereka pun terjadi mula...
Ujian Hari Kedua
1      1     0     
Short Story
Hei, kurasa kau terlalu sibuk menguras uang-uang kami. Jika iya, apakah kami mempunyai ruang untuk berkreasi disini? Aku terlalu muak dengan penjara yang kalian ciptakan. Aku tak mau menjadi seorang pengecut yang tunduk kepada orang yang bodoh. Aku pemberontak. Itu sebab aku lebih pintar dari kalian semua! -Kahar
Just Me [Completed]
244      48     0     
Romance
Gadis cantik bersifat tomboy itu adalah Viola dia biasa dipanggil Ola, dibalik sifatnya yang tomboy dia menyimpan duka yang teramat dalam yang hanya keluarganya yang dia tahu dia tidak ingin orang-orang khawatir berlebihan tentang kondisinya. dia anak yang pintar maka dari itu dia bisa sekolah di Amerika, tapi karena kondisinya sekarang dia harus pindah ke Jakarta lagi semenjak ia sekolah di Ja...