Read More >>"> Love and your lies (Misscall) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love and your lies
MENU
About Us  

Mas veri memasang kacamatanya, lalu duduk di depanku. dia tampak memulai mode seriusnya. Rutinitas kami saat malam hari pun dimulai, belajar bersama.

 

satu persatu soal fisika dikerjakan oleh mas veri dengan cepat dan tepat. Yah, nggak heran juga sih kalau tahun lalu dia memenangkan olimpiade fisika nasional, mas veri keren banget. Ga seperti aku, baru liat lembar pertama aja udah ngantuk setengah mati.

 

Mas veri menepuk meja, membuatku terhentak.

 

"Heh.. ngapain nglamun aja. Ayo kerjain soalnya" mas veri menyodorkan kertas berisi soal matematika buatanya.

 

Mas veri selalu membuatkanku soal-soal kisi-kisi yang akan muncul di setiap ujian. Dan ajaibnya, soal itu hampir mirip. Itulah kenapa nilaiku selalu baik, dan itu karena mas veri.

 

"Iya.. iya... " jawabku sambil mengambil pensil. Aku mulai mengerjakan soalnya satu persatu.

 

Setelah selesai, aku menyerahkanya ke mas veri, dia lalu mencentang jawaban soal yang benar dan melingkari jawabanku yang salah. 

 

Handphoneku berdering seketika, aku melihat nomor yang tak kukenal.

 

"Siapa itu?" Kata mas veri. Aku mengedikkan bahu. Lalu aku mengangkat telfon yang sekian lama berdering.

 

"Halo.." kataku

 

"Hai.. kok diangkat sih. Kan tadi bilang gue misscall doang" suara itu suara yang ku kenal, ardion. Mas veri menatapku.

 

"Lo telpon mulu sih" jawabku. Diiringi tawa kecil dari ardion disana.

 

"Lagi apa?" Tanya ardion. 

 

Aku lalu berdiri dan duduk di teras rumah.

 

"Belajar" jawabku.

 

"Wah.. ganggu nih gue?"

 

"Ngg.. nggak juga"

 

"Hari minggu lo dateng kan?" 

 

"Iya.."

 

"Gue tunggu loh.."

 

"Oke.." 

 

aku menutup telponku, kemudian aku kembali ke meja belajar. mas veri menatapku sekilas, kemudian kembali mengerjakan soalnya.

 

"siapa dek?" tanya mas veri

 

"emm.. temen mas"

 

"gausah bo'ong kamu dek.. kamu kira mas nggak tau" mas veri mengacak-acak rambutku. dia terlihat gemas kepadaku. 

 

 

aku bahkan tidak bisa menyembunyikan sedikit kebohonganku kepada mas. ah mas veri.. dia yang paling tau aku.

 

 

*******

 

pagi ini.. hari sabtu. ekskul basket diliburkan, yasss!!  karena persiapan tim cowok untuk lomba besok. aku meraba selimut dan mengangkatnya, selimut baby pink favoritku. rupanya mas veri terbangun tengah malam dan menyelimutiku.

 

"deeek... kamu nggak ekskul??" teriak mas veri dari tangga.

 

"libur maass" jawabku.

 

ah, si alarm hidup yang selalu membuatku tepat bangun pagi. mas veri lalu membuka pintu dan menatapku bersemangat.

 

"beneran nih?? ayok ikut mas ke toko buku"

 

badanku membungkuk lemas, weekend gini ke toko buku.

 

"aduh.. ngapain sih ke toko buku mas."

 

"ya beli buku lah, sayangku.." mas veri mengacak-ngacak rambutku

 

"males ah.." aku merebahkan badanku, dan menarik selimut.

 

mas veri lalu membanting tubuhnya tepat disampingku, dan menindih kakiku dengan kakinya yang besar itu.

 

"ayoo.. bangun gak.. aku ga bakalan biarin kamu tidur lagi" paksa mas veri. ini orang kalau punya niat harus terlaksana.

 

tubuhku terasa sesak karena mas veri yang serta merta tidur di kasur single bed milikku. aku lalu membalasnya, mendorong tubuhnya dengan kakiku. mas veri lalu terjatuh di lantai.

 

"rasain lu.." aku menjulurkan lidaku

 

mas veri membalasnya dengan senyum liciknya.

 

"kamu kira kamu menang??" ledek mas veri sambil menggoyangkan handphoneku yang sudah ditanganya.

 

"kembaliiinnn!!" aku berteriak, bener -bener nyebelin.

 

lalu handphoneku berdering, mas veri langsung mengangkatnya. aku hanya bisa terpaku menatap mas veri yang tampak serius melihat nama penelpon.

 

"haloo.. ini xaveri"

 

raut wajah mas veri tiba-tiba berubah.

 

"ada perlu apa dengan nana?" tanya mas veri

 

ntah kenapa sebelum aku mengambil alih telfonku, si penelpon sudah menutup panggilanya.

 

"siapa mas?" tanyaku

 

"ardion" jawab mas veri

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A Story
4      4     0     
Romance
Ini hanyalah sebuah kisah klise. Kisah sahabat yang salah satunya cinta. Kisah Fania dan sahabatnya Delka. Fania suka Delka. Delka hanya menganggap Fania sahabat. Entah apa ending dari kisah mereka. Akankah berakhir bahagia? Atau bahkan lebih menyakitkan?
Reminisensi Senja Milik Aziza
12      8     0     
Romance
Ketika cinta yang diharapkan Aziza datang menyapa, ternyata bukan hanya bahagia saja yang mengiringinya. Melainkan ada sedih di baliknya, air mata di sela tawanya. Lantas, berada di antara dua rasa itu, akankah Aziza bertahan menikmati cintanya di penghujung senja? Atau memutuskan untuk mencari cinta di senja yang lainnya?
Garden
26      7     0     
Fantasy
Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu?
Klise
34      12     0     
Fantasy
Saat kejutan dari Tuhan datang,kita hanya bisa menerima dan menjalani. Karena Tuhan tidak akan salah. Tuhan sayang sama kita.
Rêver
16      15     0     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
Frekuensi Cinta
3      3     0     
Romance
Sejak awal mengenalnya, cinta adalah perjuangan yang pelik untuk mencapai keselarasan. Bukan hanya satu hati, tapi dua hati. Yang harus memiliki frekuensi getaran sama besar dan tentu membutuhkan waktu yang lama. Frekuensi cinta itu hadir, bergelombang naik-turun begitu lama, se-lama kisahku yang tak pernah ku andai-andai sebelumnya, sejak pertama jumpa dengannya.
Forbidden Love
61      20     0     
Romance
Ezra yang sudah menikah dengan Anita bertemu lagi dengan Okta, temannya semasa kuliah. Keadaan Okta saat mereka kembali bertemu membuat Ezra harus membawa Okta kerumahnya dan menyusun siasat agar Okta tinggal dirumahnya. Anita menerima Okta dengan senang hati, tak ada prangsaka buruk. Tapi Anita bisa apa? Cinta bukanlah hal yang bisa diprediksi atau dihalangi. Senyuman Okta yang lugu mampu men...
Sekotor itukah Aku
3      3     1     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
CINTA DALAM DOA
27      12     0     
Romance
Dan biarlah setiap doa doaku memenuhi dunia langit. Sebab ku percaya jika satu per satu dari doa itu akan turun menjadi nyata sesungguhnya
For Cello
25      10     0     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...