Read More >>"> complicated revenge (berakhir) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - complicated revenge
MENU
About Us  

“Taehyung ah..” sapa seseorang setelah cukup lama Taehyung terduduk di bangku taman dekat dengan kampusnya.

            “Hana.” Taehyung segera berdiri dari tempat duduknya.

            “Maaf membuatmu menunggu.” Lirih Hana menunduk.

            “Tidak apa. Ada perlu apa?”

            “Ah, itu. Aku ingin mengatakan sesuatu.”

            “Katakan saja Hana-ya.”

            “Tae, aku menyukaimu.” Ungkap Hana membuat Taehyung kaku tak bergerak. Ia cukup terkejut dengan pengakuan Hana yang menurutnya sangat tiba-tiba itu. Ia terdiam, mengartikan kata demi kata yang masuk ke dalam telinganya.

            “Se-sejak kapan?” suara Taehyung terlepas akhirnya.

            “Sudah lama sekali.” Balas Hana lembut. Ia berjalan mendekati Taehyung lantas memeluknya erat.

Taehyung terdiam dalam pelukan Hana. Pengakuan yang ingin didengarnya dulu sebelum Taehyung memutuskan untuk melindungi Hyun Jin. Ketika waktu telah melewati kedaluarsanya, pernyataan itu serasa sebuah tusukan tajam bagi Taehyung. Bahkan ia tak ingin mendengar pengakuan itu keluar dari mulut Hana. Pengakuan itu hanya bisa membuat permasalahan semakin rumit. Hatinya kini terombang-ambing, terbawa kemana saja arus mendorongnya. Ia ragu akan melangkah kemana lagi setelah ini. Hal yang paling ia hindari ialah menyakiti. Dan pada kenyataannya, ia selalu melangkah pada takdir yang membuatnya menyakiti orang lain. Tak peduli jika hatinya sekarang sedang menahan perih, yang ia pikirkan hanyalah mereka yang hatinya kini dipertaruhkan. Tak peduli dengan perasaan yang dimilikinya saat ini, yang ia pikirkan adalah perasaan mereka yang telah dipaksanya masuk ke dalam takdir yang belum jelas akhirnya. Ia tak ingin menyakiti Hyun Jin dan ia tak ingin pula menyakiti Hana. Walau mereka sudah terlalu jauh saling tersakiti oleh keputusan Taehyung memilih sebuah takdir. Ingin sekali dalam diri Taehyung untuk tak bergerak pada kenyataan. Membuat dirinya seperti pengecut yang takut akan konsekuensi kehidupan. Taehyung yang egois, ia ingin saja kabur meninggalkan takdir tanpa memilih pilihan yang membuat orang lain akan terluka.

“Tae..” lirih seseorang yang berdiri dari kejauhan tepat disaat Taehyung ingin membalas pelukan Hana.

“Hyun Jin!” teriak Taehyung. Hyun Jin tak menghiraukan Taehyung, ia pergi sejauh mungkin dari taman berharap Taehyung takkan menemukannya lagi.

Taehyung segera melepas pelukannya dari Hana. Hana menatap Taehyung penuh harap. Dengan penuh rasa bersalah Taehyung mencoba memutuskan pilihan yang menurutnya terbaik daripada pilihan yang lain.

            “Hana, maaf. Aku tidak bisa menerima perasaanmu. Maafkan aku.” Taehyung tertunduk, berjalan mundur menjauhi Hana.

            Kondisi perasaan Taehyung saat ini kalut. Hal yang paling harapkan adalah bertemu Hyun Jin yang ia yakini sekarang menaruh benci padanya. Taehyung tahu dirinya salah. Sekalipun Hana yang menyatakan perasaannya, tak seharusnya ia hanya diam dan menerima pelukan itu. Taehyung tahu dirinya salah. Hanya itu saja yang ia pikirkan dalam otaknya yang dilanda kerumitan.

            Taehyung berlari secepat mungkin mencari keberadaan Hyun Jin. Ia mencari tempat yang biasanya Hyun Jin datangi. Mulai dari cafe Yoongi, sungai Han, bahkan rumah Hoseok. Taehyung begitu pasrah tak menemukan keberadaan Hyun Jin sampai nekat untuk mencari Hyun Jin ke rumahnya. Tak peduli jika ia akan dihabisi oleh keluarga Hyun Jin. Sampai ia menemukan sesosok gadis familiar di taman bermain dekat dengan rumah Hyun Jin. Sangat sepi, hanya gadis itu saja yang betah duduk di dalam terowongan bermain untuk anak-anak.

            “Hyun Jin ah.” Panggil Taehyung membuat gadis bersurai panjang itu menoleh. Tak lama ia mecoba keluar dari terowongan itu dan memandang penuh kesedihan pada mata Taehyung.

            “Maaf.” Hanya kata itu saja yang mampu ia keluarkan pada gadis yang berdiri 3 meter di depannya.           

            “Tae, katakan dengan jujur.” Dengan sisa keberaniannya, ia menatap sendu mata Taehyung.

            “Kau menyukai Hana?” interogasi Hyun Jin gemetar setelah lama menahan tangisnya.

            “Aku ulangi. Kau menyukai Hana?”

            “Hyun Jin ah.” Taehyung mencoba mendekati Hyun Jin.

            “Jangan mendekat!” teriak Hyun Jin tercekat dengan tangisnya.

            “Apa kau menyukaiku?”

            “Kenapa semua pertanyaanku tidak ada yang mampu kau jawab Tae?” histeris Hyun Jin akhirnya tangisnya pecah.

            “Hyun-“ ucapan Taehyung terpotong oleh perkataan Hyun Jin.

            “Apa kau menyukaiku?” ulang Hyun Jin.

            “Lihat kan? Kau tidak menjawab pertanya-..”

            Taehyung menghampiri Hyun Jin dengan cepat memeluknya dan menempelkan bibir lembutnya pada bibir tipis Hyun Jin. Ia menahan Hyun Jin yang mencoba melepaskan ciuman paksa Taehyung yang bercampur emosi. Hyun Jin masih tetap memukul-mukul dada Taehyung sampai Taehyung melepaskan ciumannya.

Hyun Jin terdiam dengan air mata yang telah membasahi pipinya. Melihat Hyun Jin lebih tenang dari sebelumnya, Taehyung kembali menempelkan bibirnya dengan lembut. Bukan melampiaskan emosi, melainkan untuk mengisyaratkan perasaannya pada Hyun Jin. Tidak hanya menempel, Taehyung mulai melumat pelan bibir Hyun Jin dengan sayang. Hyun Jin tak tak membalas, pasrah dengan perlakuan Taehyung seraya memejamkan matanya.

“Apa aku masih perlu menjawab pertanyaanmu?” tanya Taehyung setelah melepaskan ciumannya.

Hyun Jin masih memejamkan matanya, takut jika masalah yang ia hadapi memanglah suatu kenyataan. Dengan sesegukan yang tak kunjung hilang, perlahan namun pasti ia membuka suara. “Tae, ayo kita putus.”

BLAMM!!

Hati Taehyung tak berbentuk lagi, bahkan sudah tidak dapat dirasakan lagi. Hati Taehyung mati rasa, mendapat ucapan dingin dari gadis yang ia sukai. Tubuh Taehyung melemas, kakinya hampir tak mampu menopang tubuhnya sendiri. Taehyung mencoba tersenyum lemah, walau sebenarnya ingin sekali untuk menangis. Pria juga boleh menangis, bukan?

“Aku lelah, Tae.” Lanjut Hyun Jin.

“Apa kau akan bahagia dengan keputusanmu?” tanya Taehyung sendu dibalas anggukan Hyun Jin.

Jujur. Taehyung tak ingin meninggalkan gadis yang terlanjur melekat dalam hatinya. Ia juga tak ingin melihat gadisnya selalu terluka karenanya. Kenapa ia selalu dihadapkan dengan sesuatu yang rumit? Ia tak pernah yakin dengan keputusannya sendiri.

“Baiklah jika itu maumu.” Pasrah Taehyung. “Tapi ijinkan aku mengantarmu pulang Hyun Jin ah. Ini sudah larut malam” mohon Taehyung dengan mata memerah terlihat jelas oleh Hyun Jin. Hyun Jin mengangguk, hitung-hitung sebagai kenangan terakhirnya dengan Taehyung sebelum mereka benar-benar berpisah.      

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When Heartbreak
27      10     0     
Romance
Sebuah rasa dariku. Yang tak pernah hilang untukmu. Menyatu dengan jiwa dan imajinasiku. Ah, imajinasi. Aku menyukainya. Karenanya aku akan selalu bisa bersamamu kapanpun aku mau. Teruntukmu sahabat kecilku. Yang aku harap menjadi sahabat hidupku.
Glad to Meet You
1      1     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...
Why Joe
4      4     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
Ballistical World
139      23     0     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
BEST MISTAKE
183      33     0     
Romance
Tentang sebuah kisah cinta yang tak luput dari campur tangan Tuhan yang Maha Kuasa. Di mana Takdir sangat berperan besar dalam kisah mereka. "Bisakah kita terus berpura-pura? Setidaknya sampai aku yakin, kalau takdir memang tidak inginkan kita bersama." -K
R.A
29      9     0     
Romance
Retta menyadari dirinya bisa melihat hantu setelah terbangun dari koma, namun hanya satu hantu: hantu tampan, bernama Angga. Angga selalu mengikuti dan mengganggu Retta. Sampai akhirnya Retta tahu, Angga adalah jiwa yang bimbang dan membutuhkan bantuan. Retta bersedia membantu Angga dengan segala kemungkinan resiko yang akan Retta hadapi, termasuk mencintai Angga. - - "Kalo nanti ka...
The Past or The Future
2      2     0     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Masalah Sejuta Umat
16      8     0     
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau . Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya. Selamat menikmati kegalauan! 😊
Broken Wings
19      9     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Konstelasi
18      9     0     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.