Read More >>"> L for Libra [ON GOING] (10. Tas Bernama Kaios) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - L for Libra [ON GOING]
MENU
About Us  

10. Tas Bernama Kaios

“Ibu!”tangis Claire kecil. Matanya terpejam, kesadarannya hilang. Walau begitu, telinganya mendengarkan sebuah suara yang benar-benar menenangkan. Terdengar dari luar lemari, di balik dinding, alunan seruling merambat masuk ke telinga Claire kecil.

Mamá, eínai tromaktikó,” gumam Claire. Matanya mengeluarkan air mata, badannya mengeluarkan keringat. Genta menghampiri Claire dan membangunkannya. Suara seruling Kenta terdengar dari ruangan sebelah.

“Claire? Kamu menangis?” tanya Genta. Claire yang sudah tersadar memeluk erat Genta. “Ada apa?”

“Ruangan itu gelap dan sempit. Mata makhluk itu bersinar.” Tubuh Claire bergetar hebat.

“Claire, hentikan memori itu. Dengarkan seruling Kenta.” Genta mengusap kepala Claire dengan lembut. Perlahan, telinga Claire sudah dipenuhi dengan melodi itu.

“Kakak dan Kenta akan pergi bertemu teman lama kami. Kamu tidak apa, kan, sendirian di rumah?” tanya Genta. Tatapannya menunjukkan kekhawatiran. “Atau biar Kenta sendiri yang pergi?”

“Tidak apa, kak. Aku sudah baikan. Kakak pergi saja,” kata Claire.

Genta tersenyum lega.

Kepala Kenta muncul dari balik pintu. “Ayo,” ajaknya. Namun setelah Genta meninggalkan kamar Claire, Kenta masih berada di sana. “Claire, perihal anak yang mem-bully­-mu tadi, jangan terlalu dendam pada mereka. Mereka pasti sudah kapok karena seseorang. Jangan buat mereka menderita,” jelas Kenta. Pembicaraan itu mengarah pada tindakan Lala yang cukup ekstrem.

Claire hanya tersenyum. Kenta balas tersenyum dan keluar dari kamar. Begitu keluar, pikiran Claire sudah menjalar luas. “Mereka sudah mengingatkanku atas memori yang ingin kulupakan. Tidak mungkin aku membiarkan mereka. Ini tidak adil.

Plak

Tamparan itu mendarat di pipi Claire. Padahal, tidak ada siapa-siapa di sana. Sebuah kalimat muncul di hadapan Claire disertai cahaya yang membutakan. Semilir angin berembus walau jendela dan pintu kamar Claire tertutup.

Apa ini?”

“Kamu yang kutahu bukan orang yang seperti ini,” kata tulisan itu. Sang tulisan tidak berada di atas kertas ataupun dinding. Keberadaannya ditahan udara sehingga tidak terjatuh. Bentuknya tiga dimensi dengan cahaya yang menyinari.

“Siapa kamu? Apa aku mengenalmu?” selidik Claire. Tulisan di depannya berubah menjadi tiga titik yang bersebelahan, seperti tanda loading.

“Aku adalah seorang pengirim pesan lintas waktu. Namaku Stochrono,” ujarnya, “aku datang membawa pesan untukmu, Kori.”

“Namaku Claire, bukan Kori.”

“Iya, aku tahu. Jadi, Kori, seseorang menitipkan pesan ini untukmu,” kata Stochrono. Wujudnya berubah menjadi sebuah kertas kusam kekuningan.

“Apa ini?”

Dear L

Tsánta tis dikaiosýnis adalah sebuah benda keramat milik keturunan asli Dewi Themis atau disebut juga sebagai Lady Justitia. Kaios menyenangi tempat yang dipenuhi debu. Jika kamu beruntung, tempat terkotor di rumahmu bisa dilaluinya. Banyak yang mencari keberadaannya karena bernilai tinggi. Selain itu, orang yang memiliki benda ini bisa membuka paránomi pýli, portal ilegal. Memiliki Kaios berarti hidupmu akan dikejar enklimatíes, kaum orang yang terbuang dari Mythia. Karena itu, berhati-hatilah.

Stochrono kembali ke wujud semulanya, namun kertas itu tetap berada di depan Claire. Seperti halnya kertas lain, kertas kusam itu terjatuh karena tidak ada yang menopangnya di udara.

“Yah, berhati-hatilah, Kori,” ucap Stochrono yang mulai menghilang. “Satu pesan dariku, selalu bakar kertas itu setelah menyelesaikannya. Sampai jumpa.”

Membakar kertas setelah menyelesaikan?” pikir Claire. Kertas itu diraihnya, dibacanya ulang. “Aku akan mencoba keberuntunganku.”

🍁🍁🍁

“Lokasinya sudah tak lagi terlacak,” kata seorang berjubah hitam dengan bahasa yang seharusnya tidak dimengerti manusia biasa. Dua lagi orang dengan pakaian serupa mendecih.

“Dia tidak mungkin hilang. Tidak ada yang bisa memasang prostateftikó kecuali bangsa kita. ini pasti karena kamu lalai,” seru seorang jubah hitam berjenis kelamin perempuan.

“Aku selalu mengikutinya. Saat dia berbelok, aku tak lagi merasakan kehadirannya.”

“Yah, mau bagaimana lagi. Kita sudahi dulu hari ini,” kata seorang yang memakai kacamata hitam, tampak sebagai yang terkuat dari ketiganya. Ketiga orang berjubah hitam itu masuk ke dalam sebuah portal dan menghilang.

Di atas sebuah pohon, seseorang yang mengintai mereka merasa lega. “Antarton golongan chamilí, golongan terendah untuk memata-matai. Hampir saja keberadaan Claire diketahui, jika aku tidak langsung menaruh prostateftikó, pelindung rumah.”

🍁🍁🍁

Berada di pojok gudang, bagian yang dihuni para Chelicerata. Hewan berkaki delapan itu membangun jaringnya dengan sangat kokoh. Tangan Claire menyibak jaring laba-laba itu dengan sapu, bertanya-tanya apa yang ada di baliknya.

“Sudah berapa lama gudang tidak dibersihkan? Mengapa tidak ada yang pernah membersihkannya?” keluh Claire. Ruangan itu pengap. Namun, trauma masa kecilnya tidak terbangkitkan karena ukuran gudang yang tidak sempit.

Bruk

Claire merasakan sapu yang digunakannya menyenggol sesuatu hingga terjatuh. Tangannya meraih benda, sementara sebelahnya menyorotkan senter pada benda itu. “Sebuah tas?”

Tas berwarna cokelat dan terbuat dari bahan kulit itu terlihat sangat tua. “Seperti tas sekolah biasa,” gumam Claire. Sambil mengusir debu yang hinggap, Claire membawa tas itu keluar dari gudang.

“Apa ini yang dimaksud Stochrono?” gumam Claire. Setelah membersihkan tas itu, dia mulai menyelidikinya. Barangkali, inilah benda yang dianggap keramat. Kertas yang didapatkan dari Stochrono, sang pengirim pesan lintas waktu, diletakkan di sebelah tas itu.

“Kata kertas ini—”

Gumaman Claire terpotong oleh deringan dari Kenta.

“Halo?”

“Ah, Claire. Kami barusan berpapasan dengan mama mertuamu. Dia memintaku menelponmu. Katanya penting.” Terdengar tawa mengejek Genta dari ujung sambungan.

“Hei, memangnya siapa mama mertuaku?” dengus Claire, walau otaknya dapat menebak siapa orang yang dimaksud. “Apa yang penting.”

“Katanya mau membicarakan pernikahan kamu dan Varo,” sambar Genta.

Claire memutar bola matanya.

“Apa, sih. Tidak mungkin Claire akan dinikahkan,” dukung Kenta pada Claire.

“Wah, sekarang kamu memihak dia?” marah Genta.

Claire tersenyum geli mendengar perdebatan kedua kakak laki-lakinya. “Apa yang penting?”

“Kamu diminta pergi ke rumahnya. Sebenarnya, aku berpikiran sama dengan Genta, kamu akan dijodohkan. Tapi, sepertinya sesuatu yang lebih penting daripada itu. Wajahnya sangat serius saat memintaku untuk menghubungimu. Walau diselingi senyuman, sih,” jelas Kenta. Suara Genta tak terdengar lagi. Sepertinya dia memiliki hal lain yang lebih menarik.

“Baik, aku akan ke sana. Jam berapa?”

“Ehm, tidak diberitahu, sih. Mungkin, secepatnya,” tebak Kenta, “sudah dulu, ya. Genta sudah keluar dari kafe.”

“Iya,” jawab Claire mengakhiri sambungan.

Dipandangnya lagi tas itu. “Tak ada yang menarik. Sepertinya, bukan ini benda keramat yang dimaksud.” Claire mengangkat tas itu, hendak mengembalikannya ke gudang. Tiba-tiba, angin kencang datang dan menerbangkan tas itu, meninggalkan tangan Claire yang memegangnya.

“Dari mana angin ini berasal? Kencang sekali,” gumam Claire.

Tas itu terjatuh. Bagian depan tas itu memancarkan sinar selama beberapa saat. Claire meraih tas tadi. “Ternyata benar ini Kaios yang dibicarakan kertas itu.” Claire membakar kertas tadi hingga menjadi abu. Ditatapnya tas itu.

“Ini menakjubkan. Aku memiliki tas yang keren seperti ini.” Setelah angin itu menerpa tas, muncul sebuah gambar kecil di bagian kiri atas. Sebuah tas berlogo timbangan. Sebuah tas bernama Kaios.

🍁🍁🍁

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
To The Girl I Love Next
11      11     0     
Romance
Cinta pertamamu mungkin luar biasa dan tidak akan terlupakan, tetapi orang selanjutnya yang membuatmu jatuh cinta jauh lebih hebat dan perlu kamu beri tepuk tangan. Karena ia bisa membuatmu percaya lagi pada yang namanya cinta, dan menghapus semua luka yang kamu pikir tidak akan pulih selamanya.
Trip
28      20     0     
Fantasy
Sebuah liburan idealnya dengan bersantai, bersenang-senang. Lalu apa yang sedang aku lakukan sekarang? Berlari dan ketakutan. Apa itu juga bagian dari liburan?
The Red String of Fate
407      317     1     
Short Story
The story about human\'s arrogance, greed, foolishness, and the punishment they receives.
DELUSI
280      220     0     
Short Story
Seseorang yang dipertemukan karena sebuah kebetulan. Kebetulan yang tak masuk akal. Membiarkan perasaan itu tumbuh dan ternyata kenyataan sungguh pahit untuk dirasakan.
Bulan Dan Bintang
91      59     0     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Dont Expect Me
294      242     0     
Short Story
Aku hanya tidak ingin kamu mempunyai harapan lebih padaku. Percuma, jika kamu mempunyai harapan padaku. Karena....pada akhirnya aku akan pergi.
10 Reasons Why
66      36     0     
Romance
Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun tak pernah menganggap Keira lebih dari sekadar sahabat. Hingga suatu hari datanglah Gavin, cowok usil bin aneh yang penuh dengan kejutan. Gavin selalu pu...
Cute Monster
10      10     0     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
ELANG
8      8     0     
Romance
Tau kan bagaimana cara Elang menerkam mangsanya? Paham bukan bagaimana persis nya Elang melumpuhkan lawannya? dia tidak akan langsung membunuh rivalnya secara cepat tanpa merasakan sakit terlebih dahulu. Elang akan mengajaknya bermain dahulu,akan mengajaknya terbang setinggi awan dilangit,setelah itu apa yang akan Elang lakukan? menjatuhkan lawannya sampai tewas? mari kita buktikan sekejam apa...
WEIRD MATE
42      25     0     
Romance
Syifa dan Rezeqi dipertemukan dalam kejadian konyol yang tak terduga. Sedari awal Rezeqi membenci Syifa, begitupun sebaliknya. Namun suatu waktu, Syifa menarik ikrarnya, karena tingkah konyolnya mulai menunjukkan perasaannya. Ada rahasia yang tersimpan rapat di antara mereka. Mulai dari pengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), pengguna narkoba yang tidak diacuhkan sampai kebencian aneh pa...