Read More >>"> Syal Hampa
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Syal Hampa
MENU
About Us  

             Sesuatu yang berharga untuk kita, tidak selamanya menjadi milik kita “diamond aren’t forever”. Seandainya aku adalah Orpheus pria yang diberikan kesempatan untuk menghidupkan kembali wanita yang dikasihinya, meskipun  harus sirna pada akhirnya.

             Rindu tak terbendung membuatmu menoleh kebelakang mengingkari persyaratan yang diberikan oleh Hades.

             “Aku tau bagaimana perasaan mu itu Orpheus putra Apollo.

             Aku sama sepertimu, aku juga mempunyai wanita yang kusayangi seperti halnya Eurydice bagimu. Kami selalu menghabiskan waktu bersama dari saling ejek, berbalas senyum dan tawa, bernyanyi lagu bahagia yang diiringi suara gitar yang kumainkan, serta berbincang dari hal sepele hingga tingkatan serius yaitu pernikahan.

            “Kamu cantik, itu alasanku suka padamu.”

            “Kalau hanya cantik banyak yang lebih dariku, kenapa memilihku ?” kesal dan wajah cemberut yang dia tunjukan karena mendengar ucapanku.

            “Kamu berbeda, cantikmu tidak cuma disini (wajah), tapi juga disini.”

            “Di dada ?”

            “Di hati, maksudnya” kataku sambil tersenyum

            “Gombal ! Aku juga suka kamu?”

            “Kenapa ?”

            “Soalnya kamu selalu bikin aku tersenyum sendiri.” melempar senyum manis nya  dan berusaha membalas ucapanku sebelumnya.

            “Kezia, mau menikah denganku ?” ucapku ditengah percakapan,

            Dia sepertinya tak mengira aku akan melamarnya malam itu.

            “Serius kamu ?”

            “Iya, aku serius, bahkan sejak awal aku kenal kamu, aku memutuskan memberikan separuh hatiku untukmu”

            “Iya, aku mau” wajahnya memerah.

            “Apa? Suaramu terlalu kecil!” kataku mengolok- oloknya

            “Iyaaaaa! Aku mauuu!” dengan suara yang lantang hingga membuat orang disekitar melihat kearah kami.

             Percakapan saat aku melamarnya malam itu. Aku penasaran dengan apa yang diucapkan Orpheus saat melamar Eurydice. “Mungkinkah dengan suara alunan musik yang indah, yang mampu membuat hewan buas menjadi jinak ?“.

              ****

             “Dewa, besok kan hari pernikahan kita, aku takut terjadi apa- apa deh” kata Kezia cemas.

             “Sudah, kita berdoa saja agar tak terjadi apa- apa nantinya.”

             “Yasudah, mending kamu makan lalu istirahat, jangan memikirkan hal yang lain.”

             “Oke, aku pamit mau keluar mau membeli makan. ”

             “Mau aku yang beliin ?”

             “Gausah, gapapa. Udah dulu ya, daah”

             “Yasudah, kamu hati- hati ya.”

             Kezia menelponku sehari sebelum hari pernikahan. Dia cemas kalau nantinya terjadi sesuatu. Dan benar apa yang dicemaskanya, pamitnya beli makan marupakan pamit terakhirnya kepadaku. Malam itu saat dia pergi untuk membeli makan, dia di ikuti oleh orang jahat yang berusaha merampas dompetnya. Karena berteriak dan meminta bantuan akhirnya orang tersebut panik dan menikam Kezia dengan pisau. Orang tersebut berhasil diamankan tapi tidak dengan nyawa Kezia.

            Pernikahan gagal, tuhan memilih akhir cerita yang berbeda untuk kami. Aku menyesal, seharusnya malam itu aku langsung kerumahnya saat aku tau dia ingin membeli makan, bukan menanyakanya terlebih dahulu. Aku berharap kesempatan kedua yang pernah dimiliki Orpheus diberikan padaku.

            "Kalau saja aku bisa membujuk tuhan dan malaikat maut dengan permainan musiku, sama seperti Orpheus yang membujuk hades, Akan kulakukan hingga kulit jariku mengeras! Untuk mengabulkan permintaanku agar Kezia bisa dihidupkan kembali.”

            Sayangnya kesempatan itu tak akan pernah datang, hanya memori yang tersisa. Saat dia bernyanyi, tersenyum, dan tertawa bersamaku. Sekarang aku sendiri ditemani nada minor gitar yang kupetik. Tak ada lagi suaramu, senyummu, tawamu, dan tak ada lagi kamu disisiku.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: FFWC2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
Definisi Kebohongan
4      4     0     
Short Story
Apa kalian tau pemicu paling fatal yang mengakibatkan kehancuran terbesar dalam suatu hubungan?
Di Tengah Hujan
4      4     0     
Short Story
Kisah lama itu masih terukir di pikiranku. Dia hadir di tengah kegalauanku, kemudian kembali menghilang. Apa maksudnya? Tidak perlu datang jika hanya untuk pergi, aku benci rasa ini ternyata menyiksaku. Tolonglah, enyah saja dariku.
Pupus
8      8     0     
Short Story
Jika saja bisa, aku tak akan meletakkan hati padamu. Yang pada akhirnya, memupus semua harapku.
Pertimbangan Masa Depan
10      10     0     
Short Story
Sebuah keraguan dan perasaan bimbang anak remaja yang akan menuju awal kedewasaan. Sebuah dilema antara orang tua dan sebuah impian.
Aku Kamu dan Kenangan
4      4     0     
Short Story
Aku, kamu dan kenangan. Meskipun waktu telah berlalu nyatanya kita tak mampu menghapus kenangan
P O T E K
9      9     0     
Short Story
Aku memang menyukainya, tapi bukan berarti aku rela menyakiti hatiku sendiri.
Sebuah Jawaban
6      6     0     
Short Story
Aku hanya seorang gadis yang terjebak dalam sebuah luka yang kuciptakan sendiri. Sayangnya perasaan ini terlalu menyenangkan sekaligus menyesakkan. "Jika kau hanya main-main, sebaiknya sudahi saja." Aku perlu jawaban untuk semua perlakuannya padaku.
I'm A Sunset
6      6     0     
Short Story
Banyak hal yang tidak bisa dipaksakan. Salah satunya adalah cinta.
ANAGAPESIS #ffwc2
4      4     0     
Short Story
Ini berawal dari harapan yang dipupuk kebiasaan. Oh, sebuah rutinitas yang mengesankan. Harapanku tumbuh, menjulang menantang akanan. . Hingga suatu ketika kenyataan menamparku agar putar halu. Ini tentang kamu.
Pilihan
6      6     0     
Short Story
Ketika hati harus menjatuhkan satu pilihan antara 2 cinta yang tak bisa ditinggalkan.