Read More >>"> No One But You
Loading...
Logo TinLit
Read Story - No One But You
MENU
About Us  

Jaden, pertimbangkanlah lagi. Kami dan yang lainnya sangat ingin melihatmu tampil sekali lagi. Fro pasti juga ingin kamu memainkan bass mu lagi.

Sudah seminggu sejak pesan singkat itu datang di handphone ku. Bram. Rokku. Mereka tak henti-hentinya mengirimkan pesan dan berusaha menghubungiku sejak sebulan terakhir ini. Ya, aku tahu aku keterlaluan dengan secara tiba-tiba menghilang dari Raven Band sejak dua tahun lalu. Tapi itu semua kulakukan bukan tanpa alasan.

30 September 2016, hari dimana rasanya separuh jiwaku hilang bersama kepergian sahabatku, Fro. Seorang penggemar fanatik menembaknya dengan pistol Glock 21. Empat peluru menembus dadanya dan langsung merenggut nyawanya. Kala itu, aku, Bram, dan Rokku sedang dalam perjalanan menuju Hillmey Square untuk merayakan ulang tahun band kami yang ke-10. Kenyataan telah menampar kami dan membuat perayaan ke-10 band kami menjadi ladang duka bagi banyak orang.

Pemakaman Fro menjadi momen awal dimana kehampaan itu mulai menyeruak masuk ke dalam hidupku. Beberapa konser diselenggarakan sesudahnya untuk mengenang Fro. Bram dengan gitar dan Rokku dengan drum kesayangannya melantukan musik-musik kejayaan kami di masa lalu. Banyak orang memuji permainan kami bertiga yang tetap indah dan memukau, namun sesungguhnya permainan bass ku tak lagi sama. Aku sudah tak lagi berhasrat untuk memainkan lagu-lagu yang sebelumnya dinyanyikan oleh Fro. Entahlah… bagiku Raven Band ikut mati bersama Fro. Malam itu, aku menuliskan pesan singkat untuk Bram dan Rokku, “Aku tidak bisa lagi bermain bersama Raven. Tidak ada yang bisa menggantikan Fro. Tidak alasan bagiku untuk melanjutkan.” Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi bertemu Bram dan Rokku.

Minggu depan tepat dua tahun kepergian Fro. Bram dan Rokku ingin kembali membuat konser tribut untuk Fro. Mereka berdua telah menggangguku dengan intens beberapa bulan ini. Aku menatap lagi pada pesan singkat dari mereka. Aku tidak mau memikirkannya. Kumatikan handphoneku dan akupun terlelap dalam tidur. Seketika ada tangan yang menyentuh pundakku. Wajah yang tak asing itu sekarang tepat di depanku. Fro membawa Rickenbacker 4001 yang kugunakan untuk audisi band sebelas tahun lalu. Ia menyodorkan bass itu kearahku. Senyum simpul menghiasi bibirnya. Aku segera beranjak dari tepat tidur dan menghampirinya.

“Aku tidak bisa lagi bermain, Fro. Tidak tanpamu”, kataku.

Fro tidak berkata apapun. Lama sekali kami berdua berada dalam situasi diam. Mataku berkaca-kaca menghadapi kesunyian yang mulai keterlaluan.

“Fro! Mengapa kamu harus pergi secepat itu! Aku sama sekali tidak bisa menerimanya!!”

Sekali lagi Fro tidak berkata apapun. Senyum di bibirnya sudah hilang. Matanya makin lekat menatapku. Tak berapa lama Ia menghela nafas dan mulai membuka mulutnya.

“Bermainlah dan jangan buat aku bosan, Jade! Aku hidup dalam setiap lagu yang Raven mainkan, dengan atau tanpaku.”

Aku terdiam… air mataku mulai tumpah, Kedua tanganku dengan sigap menutup wajahku yang mulai basah. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Sembari mengeringkan mataku, aku tersadar bahwa aku masih dalam posisi yang sama ketika tidur. Aku menarik nafas panjang dan mulai memperhatikan sekelilingku. Hanya mimpi. Tetapi terasa begitu nyata bagiku. Fro dan Ricken kesayanganku. Perasaanku campur aduk. Apakah ini permintaan Fro agar aku bermain lagi, mungkin untuk yang terakhir kalinya?

Tags: FFWC2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lara Merindu
2      2     0     
Short Story
Aku kembali hanya menatap punggungmu yang dengan mudah kutemukan diantara kerumunan para siswa pada pintu gerbang pulang. Aku kembali menghembuskan nafas lega, tatkala tubuhmu sudah memasuki angkot yang memang mangkal didepan sekolahmu. Seperti hari-hari kemarin, aku mengikuti angkot yang kau tumpangi dengan motorku. Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja, meskipun aku telah meremukkan...
Search My Couple
3      3     0     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Stalker
3      3     0     
Short Story
Kata orang, cinta buta mampu membuat seseorang kehilangan akal dan rela melakukan apapun demi sosok yang dicinta. Itulah yang Ayuni jalani selama 4 tahun terakhir. Gadis yang pada tanggal 14 Februari esok tepat berusia 25 tahun itu merupakan salah satu korban cinta buta. Lebih tepatnya, ia berubah menjadi seorang stalker garis keras dari Rafael Adibara sesaat setelah pria itu mengatakan pu...
Don't Leave Me
1      1     0     
Short Story
Dia selalu bersamaku, selalu menemani hari-hariku. Tapi, maaf, aku harus pergi dengan yang lain. -Clara-
Terserah
0      0     0     
Short Story
NATHANIA (The Name who I want)
2      2     0     
Short Story
Akhirnya Aku Datang
3      3     0     
Short Story
Akhirnya aku datang merupakan kisah kasih antara dua remaja yang ternyata bertemu kembali semenjak perginya Alisha ke Singapura. Aldrian yang tengah sakit, tidak mengetahui kedatangan Alisha.
Kesempatan
2      2     0     
Short Story
Pada dasarnya, manusia itu penakut. Seringkali menghindari situasi yang membuat dirinya merasa tidak nyaman. Pada dasarnya, manusia itu selalu menginginkan kebahagiaan atas dirinya sendiri. Dan seringkali melupakan kebahagiaan orang lain.
Fallen
2      2     0     
Short Story
Ternyata, dirimu itu diperlukan. Dirindukan. Disayangi.
Emily
2      2     0     
Short Story
... aku mencintainya.