PENGERAT
Oleh : Heru Patria
Di tengah rimba yang sebagian besar telah jadi arang
Pesan tentang pelestarian alam jadi berita usang
Menguap bersama asap diprotes negara sebelah
Sebab sikap peduli alam makin terjajah
Pancasila telah disodomi oleh kaumnya sendiri
Atas nama kepentingan rakyat kemakmuran tergadai
Kebijakan jadi hak mutlak tikus pengerat
Perwakilan hanya sebagai penghisap keringat rakyat
Pada dinding dinding batu kebenaran tertuju
Membentur keangkuhan sang pemburu kursi
Jerit lapar kaum kecil yang mendayu
Dianggap paduan suara bagi tuan bersafari
Tidakkah tuan lihat kucuran keringat
Dari jiwa jiwa ringkih tak mampu lagi menggeliat
Tidakkah puan dengar degup jantung gusar
Dari tubuh tubuh lemah yang nyaris terkapar
Ini semua akibat perilaku tuan yang lalai
Kedepankan ambisi di atas tujuan negeri
Di mata kami tuan hanyalah tikus pengerat
Gerogoti anggaran yang semestinya untuk rakyat
Di mana tuan sembunyikan aib
Di sana kami akan berbaris mengintip
Kemana puan lari dari tanggung jawab
Kesana kami akan mendekap
Tak ada tempat di bumi Pertiwi
Bagi para pelaku korupsi
Tak ada ruang di negeri Indonesia
Pengerat anggaran harus binasa
Terbakar bersama hutan yang dibakar
Terkubur bersama lahan yang digusur
Tertimbun di balik korupsi rumah susun
Terjerat dalam besar anggaran yang disunat
Terjepit dalam uang pembangunan yang dientit
Terjungkir dalam aturan kebijakan yang dipelintir
Tercekik kepentingan rakyat yang tak diulik
Pengerat matilah cepat
Blitar, 7 Desember 2019
kusuka banget bang... lanjutkan
Comment on chapter KETIAK