Mungkin hanya cakrawala,
yang paling tahu
bahwa aku ingin
pergi jauh ... sangat jauh.
Benar-benar jauh sekali.
Ku ingin ke mana saja yang mau
mengajakku duduk di pangkuannya
tanpa bertanya, “kelak mau jadi apa?”
Lebih baik orang itu bertanya,
“kamu sudah makan belum?”
walaupun ia tak punya nasi
‘tuk menyuapi mulutku yang membundar.
Sungguh tak mengapa!
Yang penting jangan bertanya tentang
masa depanku yang tidak pasti.
Lagi pula entah demi apa gerangan
mau tahu aku ingin jadi apa?
Ketika aku katakan pun
tetap tak akan mendapatkan pujian
melainkan hanya celaan
yang meruntuhkan semangat
serta kepercayaan diri.
Seakan-akan untuk masa depanku,
aku harus percaya ucapan
dan keyakinan orang lain.
Jika ku terjatuh,
lalu siapa yang menanggung pilu?
Kemudian bilapun benar wejangan
tentang sukses itu,
jikapun langkah itu kujalani,
tidakkah nanti aku malah
akan semakin ditagih
serta terus berada dalam kendali?
23:56, Medan 03 Februari 2020