Perempuan Ajaib
Nyaring terdengar ceramah seorang lelaki paruh baya, yang kalem paras jua tutur katanya. Kala itu kepada putra-putranya ia bercerita tentang ajaibnya seorang perempuan. Maka mulailah ia berkisah tentang perempuan yang penuh dengan keajaiban itu; istrinya.
Nak, janganlah engkau mudah mempermainkan hati seorang perempuan yang tulus meneduhkan lukamu, yang merawat hayatmu, yang mendekap rapuhmu. Jangan engkau patahkan hati seorang perempuan yang baik akhlaknya. Perempuan itu memang tahan banting akan kerasnya kehidupan, ia juga mampu mengurusi banyak hal dan melakoni banyak peran, tetapi kalau tentang dilukai oleh pujaan hatinya, ia akan hancur dan berderai; seperti kehilangan arti.
Nak, perempuan itu memang tampak mudah bosan dan sering berganti-ganti dalam urusan penampilan. Hari ini bibirnya bergincu merah, tetapi besok ia bisa bergincu jingga. Hari ini rambutnya pendek, tetapi besok helainya bisa kembali panjang. Hari ini kukunya bening, tetapi besok bisa tergambar pelangi di atasnya. Hari ini bajunya sobek-sobek, tetapi besok ia bisa memakai gaun sutera. Hari ini matanya biru, tetapi besok sudah abu-abu saja. Tetapi biarpun begitu, wanita dalam urusan pedamping hidup tetapi ingin satu untuk selamanya. Perempuan akan setia kepada yang gemar memanjakannya dan yang menjadikan keluarga sebagai utama.
Nak, perempuan memang kadang sukar diprediksi, penuh kejutan dan terkadang memang menjengkelkan. Tetapi seorang perempuan yang telah melahirkan dan membesarkan benih-benihmu dengan darahnya sendiri, tak pantas engkau patahkan hatinya apalagi sampai engkau duakan cintanya. Sebab, ketika engkau kehilangan perempuan; belahan jiwa yang sejatinya penuh dengan keajaiban, bukan lagi sesal yang menghampirimu … tetapi bisa saja nyawa turut meninggalkanmu.
11:58, Medan 23 April 2020