KENTUT
Oleh : Heru Patria
Lempar batu sembunyi tangan, tebarkan kebusukan tanpa mau ketahuan
Ribuan hidung yang mencium, saling tuduh dengan muka mesum
Sedang sang pelempar gas beracun, tersenyum di kulum
Dalam keramaian massa, kentut adalah pencair suasana, penebar aroma busuk tanpa dosa
Karena kentut terjadi saling lempar tuduhan, fitnah terpatri, dalam pencarian kambing hitam
Meski kecil suara desismu, bahkan nyaris tak terdengar
Tapi tajam aromamu, menikam hidung yang hendak mekar
Pssst adalah desismu yang tertahan
Bruutt, jeritmu saat kebrojolan
Bruoott, mungkin sedikit ampas ikut dimuntahkan
Bah, semua tutup hidung, saling tuding
Teror tanpa wujud tak jua bergeming
Hanya segerombolan setan yang masih menyeringai
Tatkala sesama kepala saling mencurigai
Sebab kentut adalah residu neraka
Tempat setan mencari bala tentara
Di tengah orang yang saling curiga
Cium, cium aroma busuk kentut sedalam mungkin
Agar kawanan setan raih kemenangan secara yakin
Embus, embuskan kentut dengan pelan
Agar aroma busuknya makin mematikan
Karena kentut matilah jiwa, matilah rasa, matilah makna dari sebuah kata, tata Krama
Blitar, 4 Agustus 2019
Salam literasi Indonesia
kusuka banget bang... lanjutkan
Comment on chapter KETIAK