KENCING
Oleh : Heru Patria
Di pojok kota, kucing hitam berdiri miring
Muncratkan seni dengan mata memicing
Bau pesingnya merembet ke sudut sudut kota
Menggurat coretan di dinding bata
Badut serakah kencing di atas kata kata suci
Sengaja samarkan arti kemerdekaan sejati
Di atas mimbar mereka kencing berdiri
Bersiap silat lidah atas nama demokrasi
Badut berdasi kencingi saluran birokrasi
Demi jabatan perebutkan kursi
Rakyat yang mencium aroma pesing mendadak pusing
Sebab dalam otak mereka banyak pelor berdesing
Oh, tak kau lihatkah ibu Pertiwi mendesah resah
Saksikan para birokrat yang banyak tingkah
Tidakkah mereka jemu pada laut yang tak lagi biru
Tidakkah mereka bosan dengar jerit pilu yang mendayu
Lihat, lihat, barisan sakit hati dengan lengan menyingsing
Dengar, dengar, jerit lapar dari orang orang terasing
Kemih mereka telah tersumbat secara paksa
Oleh todongan moncong senjata
Di negeri sendiri, mereka tak bisa kencing lagi
Sebab kencing mereka kalah pesing, dengan air seni para petinggi
Hingga dalam ginjal tertanam batu
Namun rakyat hanya mampu membisu
Dipaksa mencium aroma pesing,
Hingga nyawa terbang melenting
Blitar, 6 Agustus 2019
Salam literasi Indonesia
kusuka banget bang... lanjutkan
Comment on chapter KETIAK